Konten dari Pengguna

Persaingan MBKM dan Organisasi Kampus

Benni Saputra
Mahasiswa Universitas Andalas angakatan 2020. suka melihat dan berkomentar tentang fenomena sekitar.
24 Oktober 2023 12:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Benni Saputra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Diskusi antara pemerintah Sumatera Barat dan Mahasiwa di kantor Gubernur Sumbar.
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi antara pemerintah Sumatera Barat dan Mahasiwa di kantor Gubernur Sumbar.
ADVERTISEMENT
Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) adalah salah satu gagasan Nadiem Makarim di Kurikulum Merdeka. MBKM merupakan gagasan untuk membangun softskill dan hardskill mahasiswa, sehingga dapat bersaing di dunia kerja setelah lulus nanti. MBKM sendiri menawarkan beberapa program bagi mahasiswa diantaranya: magang bersertifikat, kampus mengajar, studi independen, pertukaran mahasiswa merdeka, membangun desa, proyek kemanusiaan, penelitian, membangun desa, dan Indonesian International Student Mobility Award (IISMA).
ADVERTISEMENT
Sekarang MBKM telah menjadi salah satu kiblat bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri. Bagi beberapa mahasiswa MBKM sangatlah menjanjikan karena mereka dapat mengembangkan diri tanpa harus membagi waktu kuliah dengan organisasi. Beberapa program MBKM sangat relevan bagi mahasiswa yang ingin langsung kerja setelah lulus, salah satu program tersebut adalah magang bersertifikat. Selain itu, MBKM sangat menarik minat mahasiswa dengan menawarkan biaya pendidikan bagi mahasiswa yang mengikutinya.
Mahasiswa UNAND magang di cv Faruq Farm.
Organisasi kampus semakin sepi setelah adanya MBKM. Hal ini karena banyak anggapan tentang organisasi kampus tidak relevan bagi mahasiswa dimasa sekarang. Organisasi-organisasi kampus juga tidak dapat menawarkan hal yang baru dan dibutuhkan mahasiswa untuk kehidupan setelah kuliah. Sepi peminat ini juga menimbulkan kecemasan bagi pengurus organisasi terhadap keberlangsungan organisasinya. Kecemasan ini timbul karena mahasiwa MBKM tidak dapat mengikuti organisasi yang disebabkan kegiatan organisasi diadakan secara luring, sedangkan mahasiswa MBKM biasanya jauh dari kampus asal saat pelaksaan MBKM. Oleh karena itu, organisasi kampus yang harus bersaing dengan MBKM. Bukan hanya Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang harus bersaing dengan MBKM, tetapi juga Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Kecemasan bagi pengurus BEM adalah disaat mahasiswa banyak ikut MBKM dan terlena dengan semua kemudahan yang didapatkan, sehingga terlupakannya tugas mahasiswa sebagai agent of control terhadap kebijakan pemerintah yang tidak pro pada rakyat. Namun kecemasan tersebut dapat diatasi dengan pembekalan tridarma peguruan tinggi dan fungsi mahasiswa sebelum melakukan MBKM.
ADVERTISEMENT
Pada akhinya, MBKM dan organisasi kampus sering kali digambarkan barat dan timur pada bumi. Kedua hal tersebut memiliki cara yang berbeda, namun tujuannya sama yaitu pengembangan diri mahasiswa. Diharapkan organisasi kampus dapat melakukan pembaharuan sehingga peminatnya meningkat. Selain itu, organisasi juga dapat berkolaborasi dengan MBKM sehingga tujuan pengembangan diri mahasiswa tercapai secara bersama.***
Benni Saputra, Mahasiwa Proteksi Tanaman Universitas Andalas