news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

In Gold, God, Code We Trust

Konten dari Pengguna
8 Maret 2021 9:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Benny Sudrata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrator: Indra Fauzi/kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrator: Indra Fauzi/kumparan.
ADVERTISEMENT
IN GOD WE TRUST saya kutip dari tulisan pada uang kertas dolar Amerika Serikat, dan tulisan ini akan berisi ulasan tentang kapan uang diciptakan oleh manusia sebagai alat yang begitu hebat mempengaruhi gaya hidup umat manusia sampai saat ini. Di mana terjadi evolusi panjang, sejak alat tukar perdagangan masih menggunakan kulit kerang, menjadi koin logam sampai dengan penggunaan kertas sebagai media penyimpan nilai kegunaan dari alat tukar ini.
ADVERTISEMENT
Pada saat ini apakah kita pernah berpikir dan membayangkan yang akan terjadi kalau penghidupan kita tidak menggunakan uang seperti yang kita gunakan sekarang?
Saya masih ingat pada masa kecil saya. Tetangga saya memiliki pohon mangga di halaman rumahnya. Pada saat panen mangga, tetangga saya itu selalu membagi-bagikan mangganya buat tetangga di sekitar rumahnya. Pada saat itu saya hanya berpikir bahwa betapa baiknya tetangga saya itu karena saya masih belum mengetahui apa arti nilai ekonomis mangga tersebut.
Sekarang saya baru mengerti, karena pada saat panen mangga, mangga tersebut tidak bisa mereka jual sebab jalan raya untuk mengangkut mangga itu ke pasar tidak ada dan kalau disimpan terlalu lama mangga itu menjadi busuk, sehingga akhirnya mangga itu dibagikan buat tetangganya.
ADVERTISEMENT
Nah! Kalau sudah ada alat tukar semacam uang yang bisa menjangkau tempat tinggal kami pada saat itu mungkin mangganya akan dia jual dan uangnya disimpan.
Yang saya ingin katakan di dalam contoh ini adalah dengan adanya alat tukar seperti uang, maka sifat-sifat tradisional untuk berbagi seperti tetangga saya itu menjadi hilang. Masih banyak contoh-contoh lainnya yang kurang lebih serupa karena digunakannya alat tukar berupa uang.
Jadi evolusi uang sangat banyak mengubah tatanan sosial di semua budaya manusia dan dunia. Semua negara di dunia, masing-masing mempunya mata uangnya sendiri-sendiri, yang hanya berlaku di dalam yurisdiksi negara masing-masing namun karena lalu lintas manusia antar negara dan perdagangan antar negara maka uang pun berseliweran digunakan di luar daerah yurisdiksi negara pencetak uangnya sehingga memunculkan persoalan mengenai KURS antar mata uang.
ADVERTISEMENT
Pernah pula untuk menetapkan kurs mata uang, negara-negara di dunia menggunakan standar emas yang dikaitkan dengan mata uang US Dollar, kemudian karena Amerika Serikat merasa dirugikan dengan sistem ini pada saat presiden Amerika Serikat dijabat oleh Richard Nixon, standar emas ini dicabut, sampai sekarang mata uang masing-masing negara tanpa ada kaitan dengan apapun dalam bentuk barang. Terakhir muncul uang digital dan uang crypto. Apakah itu?
Sejak kapan alat tukar yang sekarang kita sebut uang ini mulai digunakan masih sulit untuk ditemukan karena banyak kesulitan untuk mendapatkan fakta sejarahnya dan alat tukar yang paling mendekati dengan uang yang kita kenal sekarang mungkin dapat ditemukan pada zaman Babilonia, mata uang SHEKEL yang dapat dipertukarkan dengan gandum seberat tertentu. Ini kira-kira terjadi 3.000 tahun sebelum masehi.
ADVERTISEMENT
Alat tukar dalam bentuk kertas pertama kali digunakan pada zaman dinasti Song, Tiongkok, walaupun masih belum ada back up dari pemerintahan resmi pada saat itu. Jadi penggunaannya hanya berdasarkan kepercayaan di antara individu yang terlibat dan saling menghormati alat tukar kertas tersebut. Masih belum ada monopoli pencetakan alat tukar secara eksklusif.
Di Eropa sendiri BANKNOTE pertama kali diterbitkan oleh Stockholms Banco pada tahun 1661. Kemudian beriringan dengan terbentuknya organisasi negara atau pemerintahan yang semakin maju yang membutuhkan alat tukar untuk satuan pembayaran pajak untuk negara dan untuk alat tukar perdagangan antarnegara maka pencetakan uang diambil alih oleh negara dengan kekuatan hukum negara masing-masing dan berlaku di dalam yurisdiksi negara masing-masing.
ADVERTISEMENT
Dikarenakan suatu negara mempunyai kewenangan masing-masing untuk menentukan nilai mata uangnya di negara masing-masing maka muncul persoalan bagaimana menilai kurs mata uang suatu negara dengan negara lainnya? Maka untuk menjawab dan menyelesaikan masalah kurs ini digunakanlah standar emas.
Standar emas ini digunakan dengan alasan bahwa emas mempunyai harga yang stabil dan barangnya langka dan banyak disukai oleh masyarakat sebagai alat tabungan pada saat itu. Selain itu emas sudah banyak digunakan sebagai alat tukar yang diterima di dalam transaksi perdagangan pada saat itu. Maka dimulailah era GOLD STANDARD di Eropa dimulai abad ke 17, di mana alat tukar dalam bentuk kertas bisa dipertukarkan dengan seberat emas tertentu dan dilindungi oleh aturan dari penguasa politik di masing-masing negara yang mengeluarkan surat berharga tersebut sebagai alat tukar.
ADVERTISEMENT
Sebelum saya melanjutkan tulisan saya berikut ini saya akan menyinggung sedikit mengenai kegunaan uang itu buat apa?
Uang yang kita maksudkan pada saat ini harus mampu berfungsi:
SATU, sebagai media pertukaran. Uang itu sendiri hanya selembar kertas yang diberi cetakan namun kita bisa gunakan untuk mendapatkan barang yang kita butuhkan dengan cara pertukaran. Kita menukar uang kita dengan sepatu, contohnya, dan penjual sepatunya dengan senang hati akan menerima uang yang kita berikan. Demikian juga halnya, penjual sepatu itu akan menggunakan uang yang dia terima dari kita untuk membayar gaji karyawan tokonya dan seterusnya dengan peredaran uang dari satu tangan ke tangan lainnya membuat lancar semua transaksi ekonomi.
DUA, sebagai alat ukur nilai barang atau jasa. Kalau pada contoh pertama terjadi transaksi pembelian sepatu maka di dalam transaksi itu di antara penjual sepatu dan pembelinya membutuhkan nilai yang bisa disetujui bersama agar transaksinya bisa berlangsung. Di dalam hal ini uang berperan sebagai alat ukur nilai suatu transaksi.
ADVERTISEMENT
TIGA, sebagai standar pembayaran di masa yang akan datang. Dalam hal ini adalah mengenai pelaksanaan kewajiban kewajiban keuangan di masa yang akan datang, biasanya dalam transaksi utang piutang.
EMPAT, sebagai alat untuk menyimpan nilai. Dalam hal ini bagaimana kita menilai simpanan kita, setelah kita mendapatkannya dari hasil jerih payah kita dalam bekerja atau dalam perdagangan. Dan menurut pengajar saya pada saat saya sekolah istilah ini lebih disukai oleh kaum Marxis, sebagai STORE OF LABOR. Uang kertas yang kita kenal sekarang sudah memenuhi keempat fungsi tersebut.
Namun demikian dengan kemajuan zaman dan cara-cara orang berdagang dan banyaknya peran perbankan, sekarang mata uang tidak hanya digunakan seperti empat fungsi tersebut pada alinea sebelumnya. Pada saat ini mata uang sudah dijadikan komoditi untuk diperdagangkan untuk mencari keuntungan.
ADVERTISEMENT
Hal ini kita bisa melihat banyaknya muncul bisnis MONEY CHANGER, pada dasarnya bisnis ini adalah bisnis mempertukarkan mata uang suatu negara dengan mata uang negara lainnya untuk mencari keuntungan. Tidak berbeda dengan kalau kita berdagang komoditi lainnya.
Pada saat mata uang negara-negara Eropa menggunakan standar emas, berarti pada saat itu negara-negara di Eropa menggantungkan nilai mata uangnya pada emas yang notabenenya adalah komoditi juga. Sering dikatakan IN GOLD WE TRUST.
Setelah selesai perang dunia kedua Amerika Serikat pun ikut di dalam standar emas. Sampai dengan tahun 1971, pada saat presiden Richard Nixon melepaskan mata uangnya dari standar emas yang diikuti oleh negara-negara lain maka mata uang yang sekarang beredar tidak ada kaitannya sama sekali dengan emas atau komoditi lainnya.
ADVERTISEMENT
Kalau kita lihat pada dolar Amerika Serikat ada tertulis IN GOD WE TRUST, berarti mata uang dolar dipercayakan pada SANG PENCIPTA. Apakah demikian? Dan apakah yang menjadi dasar orang percaya dengan mata uang tertentu? Secara teoritis nilai mata uang suatu negara ditentukan oleh banyaknya orang/negara yang mau menggunakannya di dalam transaksi-transaksi perdagangan atau transaksi finansial lainnya.
Untuk mencapai status banyak digunakan oleh orang/negara lain atau dihargai sebagai mata uang yang handal di belakangnya banyak sekali faktor yang mendukung. Di sini saya akan berikan contoh sedikit, volume transaksi perdagangan dan transaksi keuangan, semakin besar suatu negara mempunyai transaksi perdagangan dan transaksi keuangan maka mata uangnya semakin banyak dipakai.
Stabilitas politik negara pemilik mata uang tersebut juga sangat menentukan tingkat kepercayaan pengguna mata uang. Contohnya, Tiongkok sekarang mempunyai transaksi perdagangan yang sangat tinggi tetapi orang/negara lain di dalam bertransaksi dengan Tiongkok masih tetap menggunakan mata uang Dolar Amerika Serikat. Alasannya adalah orang/negara lain masih meragukan mata uang Tiongkok karena politik di dalam negerinya. Stabilitas nilai mata uang yang dapat terjaga dengan inflasi yang rendah juga merupakan faktor penting untuk suatu mata uang dapat dipercaya. Dan lain-lain faktor yang ikut menentukan kepercayaan orang/negara terhadap mata uang suatu negara.
ADVERTISEMENT
Dan akhir-akhir ini dikarenakan adanya pandemi Covid-19 hampir semua negara di dunia, terutama negara-negara maju yang mata uangnya banyak dipakai sebagai media tabungan atau media investasi melakukan pembelanjaan defisit di dalam APBN nya, untuk menanggulangi dampak Covid-19 pada perekonomian, orang-orang terutama kaum milenial mulai banyak meragukan kekuatan mata uang negara manapun.
Karena secara teoritis kalau suatu negara melakukan defisit spending di dalam APBN nya maka dapat dipastikan akan muncul inflasi. Inflasi adalah gejala di mana nilai mata uang turun terhadap harga-harga barang. Maka mereka mulai mencari media investasi alternatif yang dapat mengatasi inflasi.
Alternatif itu adalah Cryptocurrency (CC). Di sini kita harus dapat membedakan antara CC dengan Digital Currency (DC). DC hanyalah alat bantu untuk memudahkan transaksi dengan mengkonversi Fiat Money (uang yang kita gunakan) menjadi denyut electronic dalam bentuk kartu-kartu dan bentuk media lainnya. Jadi DC itu betul-betul fiat money.
ADVERTISEMENT
Sedangkan CC adalah unit-unit yang diciptakan di dalam suatu program komputer dan diperdagangkan. CC ini sekarang menurut data terakhir yang saya dapatkan kurang lebih ada delapan ribu delapan ratus jenis. Yang paling populer adalah Bitcoin (BTC).
Para pendukung BTC mempunyai pendapat bahwa Fiat Currency jumlahnya setiap saat bisa ditambah, dengan mencetak uang kertas sesuai kebutuhan. BTC jumlahnya terbatas. Seperti kita ketahui kalau ada tambahan supply uang maka nilai mata uang tersebut akan cenderung turun. Jangan lupa, fiat money pencetakannya dimonopoli oleh Bank Sentral negara masing-masing. Pencetakannya pun diawasi oleh lembaga-lembaga yang ada di dalam pemerintahan suatu negara. CC tidak ada yang mengontrol. Siapapun bisa menciptakan CC asal dia mampu membuat program komputer. Kepercayaan kita pada suatu mata uang konvensional kita gantungkan pada pemerintahan negara pemilik mata uang tersebut. Untuk CC kita hanya bergantung pada program komputer dan orang dibelakangnya, IN CODE WE TRUST.
ADVERTISEMENT
Pada masa jaya nya komoditi emas, banyak orang mempercayakan kekayaannya dalam bentuk emas karena percaya bahwa harga emas akan kuat dan tahan dari inflasi. Apakah dengan munculnya CC orang akan percaya untuk meletakkan kekayaannya pada CC?
Buat saya CC ini tidak lebih baik dari emas karena emas sampai hari ini masih banyak penggemarnya dan barangnya nyata ada dan masih banyak digunakan untuk perhiasan dan sebagai tempat menyimpan kekayaan. Sedangkan CC merupakan komoditi virtual yang penggunaannya masih sangat terbatas dan sulit dimengerti oleh orang-orang awam yang tidak berkecimpung di bidang teknologi.
CC sampai hari ini saya anggap sebagai alat spekulasi yang berbahaya untuk orang-orang yang tidak mengerti. Namun demikian belakangan ini banyak sekali bank-bank besar mulai memperdagangkan CC tertentu tapi hanya sebagai perantara perdagangan saja, belum mengikutsertakan aset bank nya ke dalam bentuk CC, yang berarti bank-bank tersebut masih meragukan keampuhan CC sebagai salah satu pos investasinya.
ADVERTISEMENT
Apakah di kemudian hari CC akan bisa menggantikan fiat money? Kalau kita melihat tulisan mengenai sekelumit evolusi mata uang dari yang sangat primitif sampai dengan bentuknya yang sekarang begitu panjang sejarahnya dan evolusinya sangat lamban saya kira masih ada kemungkinan CC bisa menggantikan fiat currency namun dalam bentuknya yang lain. Tidak dalam bentuk yang ada seperti sekarang. Namun Demikian saya masih percaya di dalam pengendalian mata uang harus ada turun tangan kekuatan politik agar tidak menjadi ANARKI KEUANGAN.
Kalau kita mengingat kembali pernyataan Margaret Thatcher almarhum, mantan perdana menteri Inggris pada saat kelompok negara-negara zona Eropa mulai membentuk mata uang bersama Euro. Dengan lantang Thatcher menentang keikutsertaan Poundsterling di dalam sindikasi Euro dengan alasan yang sangat jelas bahwa di dalam mata uang suatu negara ada kedaulatan politik yang mengendalikannya. Beliau tidak mau kekuasaan politik Inggris ikut di dalam zona Europa. Jadi sampai sekarang mata uang Poundsterling masih tetap ada. Mata uang negara lain yang tergabung di dalam Euro hilang menjadi Euro.
ADVERTISEMENT
Sebagai penutup tulisan ini saya teringat akan kata-kata pengajar ekonomi internasional saya. “Dunia membutuhkan mata uang tunggal!” Apakah kata kata beliau ini akan dapat terwujud? Sejarah akan membuktikan.
Ilustrator: Indra Fauzi/kumparan.