news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mudah Kaya lewat Jual-Beli Saham? (5)

Konten dari Pengguna
22 Februari 2021 8:28 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Benny Sudrata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrator: Indra Fauzi/kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrator: Indra Fauzi/kumparan.
ADVERTISEMENT
Bagian terakhir dari lima tulisan.
Semoga dengan mengikuti apa yang saya sudah uraikan pada tulisan-tulisan sebelumnya, sidang pembaca sudah sedikit lebih mengerti tentang apa itu saham, reksa dana, dan lembaga-lembaga yang memungkinkan perdagangan saham dapat dilakukan secara teratur dan transparan.
ADVERTISEMENT
Di tulisan ini, saya akan berusaha menjelaskan mengenai ekosistem di dalam perdagangan saham yang akan sangat berpengaruh pada animo jual-beli saham yang berakibat pada naik-turunnya indeks saham atau saham secara individual.
Saya juga akan menyinggung tentang alat-alat analisis yang banyak digunakan oleh analis untuk memprediksi naik-turunnya harga saham.
Pada tulisan sebelumnya, saya menyinggung soal faktor-faktor fundamental yang akan mempengaruhi harga saham secara umum. Ada teman saya yang melakukan pengamatan dengan teliti hanya untuk satu saham saja, saham Telkom (TLKM). Dia selalu mencatat, setiap hari Rabu, harga pembukaan saham TLKM dibandingkan dengan harga penutupannya selalu lebih besar harga penutupannya, jadi kalau kita beli saham TLKM pada saat pasar dibuka dan dijual pada saat pasar akan tutup maka pasti akan mendapatkan keuntungan.
ADVERTISEMENT
Dia dengan bangga mengatakan kepada saya, "Beli TLKM pada saat pasar buka dan jual pada saat pasar akan tutup!"
Setelah kurang lebih dua bulan dia lakukan dengan konsisten dengan apa yang dia percaya, saya tanyakan: "Bagaimana teknik kamu berhasil apa tidak?" Dia menjawab, "Ternyata tidak selalu benar juga ya!"
Ternyata dia rugi! Ini salah satu contoh teknik analisis saham paling primitif. Mengikuti pola dunia, peredaran dunia seperti siang dan malam. Apa dia salah? Jawaban saya, belum tentu juga! Dan sekarang masih banyak dipercaya. Membaca pola masa lalu untuk memprediksi masa yang akan datang.
Di dalam ekosistem pasar modal, Bursa Efek Indonesia dan lembaga penopangnya hanya sebagai penyelenggara perdagangan. Sedangkan yang melakukan jual-beli sebagai ekosistem adalah penjual dan pembeli, di mana penjual dan pembeli bisa melakukan pembelian maupun penjualan dalam kerangka rencana investasinya—sering disebut dengan pelaku pasar.
ADVERTISEMENT
Berikut ini siapa saja yang menjadi pelaku pasar yang beraktivitas di pasar modal: EMITEN, ini adalah penjual utama dari saham yang mereka miliki di pasar modal. Apakah mereka juga boleh membeli saham milik sendiri? Tentu saja boleh! Bahkan mereka juga boleh membeli saham dari perusahaan lain sebagai instrumen investasi mereka jika mereka mempunyai kelebihan likuiditas dan dirasakan lebih menguntungkan kalau uang kelebihan tersebut diinvestasikan ke dalam instrumen saham. Namun demikian untuk membeli saham yang sudah dikeluarkan oleh perusahaannya sendiri ada aturan yang harus diikuti.
DANA PENSIUN (DP), kalau kita lihat DP adalah lembaga yang menerima iuran dari anggota yang ikut di dalam dana pensiun tersebut dan jarak antara dana diterima dan dibayarkan cukup panjang maka dana tersebut harus diinvestasikan agar mendapatkan return yang cukup sehingga kewajiban-kewajiban di masa peserta dana pensiun tersebut pensiun bisa dibayarkan sesuai dengan peraturan yang disepakati.
ADVERTISEMENT
Dana pensiun lokal biasanya pola investasinya sudah diatur oleh peraturan Otoritas Jasa Keuangan, yang di dalamnya diizinkan untuk berinvestasi di pasar modal. Untuk dana pensiun asing tidak diatur oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia. Mereka mengacu pada peraturan di negaranya masing-masing.
DP pun mempunyai karakter masing-masing. DP untuk guru berbeda dengan DP untuk pegawai swasta berbeda pula dengan DP pegawai Bank dan berbeda pula dengan DP lainnya sesuai dengan bentuk DP yang bersangkutan. Akibatnya pola arus kasnya pun berbeda yang berakibat pada pola investasinya akan disesuaikan dengan pola arus kasnya masing-masing. DP asing pun banyak melakukan investasi di BEI.
DANA ASURANSI, perusahaan asuransi juga mengumpulkan uang dari orang-orang atau perusahaan-perusahaan yang mengasuransikan asetnya atau jiwanya atau kesehatannya dan akan membayarkan dana tersebut jika kondisi risiko yang diasuransikan sampai terjadi. Demikian juga halnya dana asuransi pun selama dana yang terkumpul kondisinya belum terpakai untuk membayar kepada orang-orang yang berasuransi harus diinvestasikan ke dalam instrumen-instrumen investasi yang mempunyai likuiditas tinggi dengan return yang baik agar setiap saat dibutuhkan dapat segera dicairkan dengan mendapatkan keuntungan sesuai dengan yang diharapkan dan digunakan untuk membayar kewajibannya.
ADVERTISEMENT
Pola arus kas perusahaan asuransi juga berbeda-beda. Asuransi Umum akan sangat berbeda dengan asuransi jiwa dan berbeda pula dengan asuransi kesehatan. Akibatnya pola investasinya pun berbeda-beda sesuai dengan pola arus kasnya masing-masing.
Sama dengan DP, dana asuransi pun di Indonesia diatur oleh peraturan Otoritas Jasa Keuangan yang di dalamnya diberi izin untuk investasi di instrumen-instrumen pasar modal. Dana asuransi asing pun banyak yang berinvestasi di BEI.
MANAJER INVESTASI (MI), MI ini adalah perusahaan yang mengelola dana nasabahnya dengan cara menjual UNIT REKSA DANA. Cara kerjanya dengan mendesain produk surat berharga dalam bentuk unit-unit kecil, dengan harga per unitnya Rp 1.000 pada saat Initial Public Offering (IPO). Jadi MI setelah membuat desain produk dan membuat prospektus (yang isinya sudah diatur oleh OJK) lalu prospektus ini diajukan ke OJK untuk mendapatkan Surat Efektif (bukan surat persetujuan atau rekomendasi tentang produknya) di setiap halaman muka prospektus baik itu untuk IPO saham, IPO obligasi maupun IPO Reksa Dana OJK selalu mencantumkan kalimat berikut ini:
ADVERTISEMENT
Jadi kita harus membaca prospektusnya dengan sangat teliti sebelum melakukan investasi ke dalam produk-produk yang berkaitan dengan pasar modal. Setelah MI mendapatkan Surat Efektif, MI sudah boleh melakukan pemasaran produknya dengan bebas.
Apa yang ada di balik unit reksa dana? Ini harus sudah dijelaskan di dalam prospektus. Uang yang investor tanamkan di dalam reksa dana ini harus dijelaskan akan diinvestasikan ke mana, mungkin hanya untuk investasi saham saja, mungkin juga hanya diinvestasikan pada obligasi saja, mungkin juga campuran keduanya, mungkin juga diinvestasikan di pasar uang dan lain sebagai. Dengan kita tahu uang MI akan diinvestasikan ke mana maka kita juga jadi tahu RISK AND RETURN yang kita hadapi.
ADVERTISEMENT
Saya tidak khawatir dengan investor-investor institusi yang pada umumnya punya analis-analis yang berpengalaman. Yang saya khawatirkan adalah investor individual yang uangnya cukup besar. Sering sekali dengan uang yang besar MI-nya akan menjanjikan hal-hal di luar ketentuan yang ada di dalam prospektus. Jangan pernah percaya dengan janji-janji di luar prospektus. SATU-SATUNYA DOKUMEN YANG MENJADI PEGANGAN KALAU SAMPAI TERJADI KASUS HUKUM ADALAH PROSPEKTUS.
SOVEREIGN WEALTH FUND (Lembaga Pengelola Investasi, yang baru saja dibentuk di Indonesia) ini adalah dana pemerintah yang pengelolaannya terpisah dari APBN. Seperti TEMASEK milik pemerintah Singapura, KHASANAH milik pemerintah Malaysia, dan lain-lainnya.
Tidak semua pemerintahan memiliki dana semacam ini. Dana-dana ini juga dengan ketentuan-ketentuan yang sudah diatur boleh berinvestasi di dalam instrumen-instrumen yang diperdagangkan di BEI. Selain dana-dana yang sudah saya jelaskan masih banyak dana-dana lainnya dengan kapasitas yang besar yang juga berinvestasi di dalam instrumen-instrumen yang diperdagangkan di BEI.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh saya mengambil dana-dana pribadi orang kaya, High Networth Individual (HNI). Dan yang terakhir bisa saya jelaskan adalah dana-dana investor retail yang jumlah orangnya banyak dan sering menjadi objek penipuan. Dana-dana investor retail ini tidak bisa dianggap kecil dalam artian nilai nominalnya karena jumlah pemainnya besar dan lebih mudah dikelabui karena kurangnya pengetahuan tentang investasi. Dana-dana yang baru saja saya jelaskan, dengan kekuatan dananya dia mampu menggoyang pasar. Mereka inilah sebenarnya tukang goreng yang sebenarnya walaupun tindakan mereka sebenarnya hanya untuk kepentingan mencari untung untuk portofolio mereka masing-masing. Dana asing kalau sedang jualan barang, indeks selalu jatuh dan kalau sedang beli barang, indeks selalu naik.
Berbeda dengan dana asiong, frekuensi transaksi besar jumlah saham yang ditransaksikan tidak terlalu besar, harga satuan sahamnya kecil, sedang jualan atau sedang belanja, indeks tidak berubah. Hati-hati membedakan dana asing dengan dana asiong. Walaupun beda tulisannya hanya ada tambahan huruf O di tengah.
ADVERTISEMENT
Setelah kita tahu sedikit mengenai ekosistem dari perdagangan saham dan surat berharga lainnya berikut ini saya akan menjelaskan sedikit tentang produk-produk yang banyak beredar di BEI. Produk yang sangat umum dan populer adalah saham dan obligasi. Untuk saham dan obligasi saya tidak akan singgung lagi karena sudah sangat populer dan sudah banyak diketahui oleh masyarakat. Di dalam tulisan ini saya akan menyinggung dua produk yang merupakan turunan dari saham dan atau obligasi. PERTAMA adalah produk reksa dana. Seperti sudah saya uraikan pada alinea sebelumnya reksa dana adalah produk yang substansi di belakangnya adalah portofolio saham atau obligasi saja atau campuran keduanya bahkan mungkin bisa bercampur dengan produk-produk perbankan.
Kembali saya tekankan untuk mengetahui hal ini harus membaca prospektus dengan seksama. Jadi nilai unit penyertaan kita pada reksa dana adalah merupakan nilai portofolio yang ada di dalam reksa dana tersebut dibagi dengan jumlah unit yang beredar. Portofolio reksa dana bisa berubah-ubah setiap saat yang akan dihitung secara harian dan diumumkan ke publik. Unit reksa dana tidak bisa diperjualbelikan di bursa atau kepada pihak ketiga lainnya. Untuk mencairkan unit reksa dana harus mengajukan pencairan melalui MI dari mana reksa dana tersebut dikeluarkan. Dan MI tidak bisa menolak pencairan unit reksa dana ini dengan alasan apapun.
ADVERTISEMENT
Dalam hal ini tugas MI lah untuk mengelola dananya agar setiap ada penarikan dana (redemption) tidak terjadi mismatch. Kalau sampai terjadi mismatch berarti MI-nya tidak qualified. Hal ini sangat mungkin bisa terjadi kalau portofolio MI-nya merupakan saham-saham dan atau obligasi-obligasi yang tidak likuid atau barang gorengan.
Kita bisa melihat contoh banyak terjadi akhir-akhir ini ada beberapa MI yang dibekukan karena alasan ini, tidak bisa mencairkan dana milik orang yang melakukan redemption. Dan kalau ada nasabah yang menarik dana unitnya tidak dapat dilayani, ini adalah gejala awal dari ketidakmampuan MI beroperasi baik.
KEDUA, adalah produk Exchangeable Trade Fund (ETF). ETF ini juga memerlukan surat efektif dari OJK untuk mendapatkan izin untuk dapat diperdagangkan di BEI. ETF juga merupakan produk yang basisnya berupa saham, yang didesain oleh MI, perbedaannya yang mencolok adalah ETF bisa diperdagangkan di BEI. Jadi untuk menarik uang dari ETF harus menjual ETF-nya di BEI. Kembali saya tekankan lagi sebelum membeli produk ini pun kita harus membaca prospektus secara seksama. Semua ETF yang beredar basis portofolionya berbeda-beda. Selain bisa diperdagangkan ETF setiap saat bisa mendapatkan dividen. Produk ini lebih kompleks jika dibandingkan produk reksa dana.
ADVERTISEMENT
Setelah saya menjelaskan mengenai ekosistem mengenai barang yang diperjualbelikan, lembaga di mana jual-beli dapat dilakukan dan siapa saja yang merupakan pelaku pasar maka berikut ini saya akan membawa sidang pembaca kepada teknik-teknik investasi yang sering digunakan oleh pelaku pasar di bursa.
Banyak sekali buku-buku yang sudah beredar mengenai bagaimana cara berinvestasi dalam rangka mengelola keuangan investor. Sebenarnya untuk investor pribadi yang menjadi unsur paling pokok adalah profil keuangan kita. Kalau kita memang mempunyai uang lebih pada saat tertentu dan mungkin kita masih dalam tahap menabung untuk masa depan kita bisa memilih uang kita kita akan investasikan ke aset apa?
Banyak alternatif aset yang kita bisa pilih. Investasi dengan membeli tanah, investasi dalam bentuk emas, investasi dalam bentuk penyertaan modal usaha bersama teman, investasi di dalam bentuk deposito atau investasi di produk-produk pasar modal dan lain-lainnya.
ADVERTISEMENT
Yang menentukan kita akan memilih yang mana dari alternatif tersebut adalah: Tujuan investasi itu untuk apa? Level keamanan dan yield bisanya menjadi pertimbangan utama. Jangan lupa di dalam dunia investasi kita sering mendengar hukumnya adalah: High risk high return. Hanya kita sendiri yang tahu dan bisa mengukur tingkat risiko yang masih kita bisa tolerir.
Setelah kita memutuskan tujuan investasi kita ke mana baru kita melakukan analisis sesuai dengan kebutuhan investasi yang kita inginkan. Untuk analisis di pasar modal selain analisis fundamental seperti yang sedikit saya singgung pada tulisan sebelumnya, mengenai situasi politik, peraturan pemerintah, keadaan musim dan munculnya industri baru kita mengenal juga analisis teknikal.
Analisis teknikal selalu didasarkan pada data masa lalu, dengan melihat pergerakan saham tertentu, grafik turun-naiknya harga saham untuk periode yang cukup lama sehingga bisa ditemukan pola (pattern recognition) dengan pola ini analis memprediksi harga saham yang bersangkutan di masa yang akan datang.
ADVERTISEMENT
Apakah cara ini mempunyai kepastian? Saya meragukan pola ini, kenapa? Karena keadaan masa lalu pasti kondisinya akan berbeda dengan kondisi di masa depan. Belakangan ini cara ini disempurnakan dengan menggunakan Artificial Intelligence, dengan menggunakan komputer dengan kemampuan mengolah data yang lebih besar dan memasukkan asumsi-asumsi keadaan yang akan datang. Namun tetap saja tidak bisa menjamin tingkat keberhasilan seratus persen. Model-model matematik untuk analisis pasar saham banyak dikembangkan oleh para pakar keuangan. Namun demikian ini hanya digunakan sebagai alat bantu saja. Karena kalau ada alat yang canggih bisa meramalkan segalanya dengan tepat maka pasar saham sudah tamat riwayatnya. Keputusan akhir tetap ada di tangan investornya.
Sebagai penutup dari bagian akhir tulisan saya, semoga apa yang saya tulis serba sedikit ini bisa membawa pemain di pasar modal untuk memperluas cakrawala pengetahuan investasinya dengan lebih banyak membaca buku-buku tentang investasi atau mengikuti seminar-seminar tentang investasi agar lebih mengerti cara-cara berinvestasi yang sehat dan tidak menjadi mangsa dari tindakan-tindakan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Semoga bermanfaat.
Ilustrator: Indra Fauzi/kumparan.