Analisis Final Coppa Italia: Juventus Manfaatkan Belum Siapnya Lazio

18 Mei 2017 6:34 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Juventus menang atas Lazio. (Foto: Reuters/Alessandro Bianchi)
zoom-in-whitePerbesar
Juventus menang atas Lazio. (Foto: Reuters/Alessandro Bianchi)
Juventus terus menjaga kemungkinan untuk mengakhiri musim ini dengan status treble winners. Hal ini terjadi usai anak asuh Max Allegri mengalahkan Lazio dalam partai puncak Coppa Italia yang digelar di Olimpico, Roma, Kamis (18/5/2017) dini hari WIB, dengan skor akhir 2-0.
ADVERTISEMENT
Gol perdana Juventus dalam pertandingan ini diciptakan oleh Dani Alves ketika laga baru berjalan 12 menit. Selang 13 menit kemudian, Leonardo Bonucci menggandakan keunggulan Juventus, setelah sepakannya gagal dihalau oleh Thomas Strakosha.
Beberapa pemain pilar tak dapat dimainkan oleh Juventus dalam laga ini. Sami Khedira tak dapat bermain akibat cedera. Belum lagi Gianluigi Buffon dan Juan Cuadrado yang disimpan demi memastikan gelar juara akhir musim ini. Selain itu, masih ada Miralem Pjanic harus absen akibat akumulasi kartu.
Absennya beberapa pilar tampaknya tak mengurangi kekuatan Juventus. Namun membuat Allegri mengganti formasi 4-2-3-1 ke 3-4-2-1, dengan memainkan duo Claudio Marchisio dan Thomas Rincon di lini tengah.
Perubahan yang terjadi pada Juventus diikuti oleh Simone Inzaghi di kubu Lazio. Formasi 4-3-3 yang digunakan oleh Inzaghi 23 kali sepanjang musim ini diubah ke 3-5-2, demi memperkokoh lini belakang, yang kehilangan kiper utama, Federico Marchetti.
ADVERTISEMENT
Namun, bukan Juventus namanya jika tidak pandai memanfaatkan situasi. Di saat lawan masih belum nyaman mengatur permainannya, Juventus memanfaatkan situasi dan berhasil unggul cepat melalui Dani Alves.
Berawal dari sebuah serangan di sisi kanan pertahanan Lazio, Alex Sandro, melepaskan umpan jauh ke Dani Alves, yang berdiri bebas. Tanpa melakukan kontrol, eks-pemain Barcelona tersebut menjebol gawang Strakosha.
Unggul satu gol, Lazio semakin meningkatkan tekanan. Memanfaatkan Balde Keita, yang diberi peran bebas, dan Ciro Immobile sebagai ujung tombak, Lazio berupaya memberikan efek kejut untuk Juventus.
Tekanan yang menyulitkan Juventus, akhirnya memaksa mereka berupaya melepaskan umpan jauh untuk masuk ke daerah permainan Lazio. Hingga memasuki menit ke-21, tujuh umpan jauh telah dilepaskan oleh pemain Juventus untuk menyasar daerah permainan Lazio.
ADVERTISEMENT
Bencana bagi Lazio kembali lahir ketika laga memasuki menit ke-25. Memanfaatkan bebasnya tiang dekat, Bonucci berhasil menyambar bola dan melesakkan sebuah sepakan ke gawang Strakosha untuk membuat Juventus unggul untuk kali kedua.
Unggul 2-0 membuat Juventus memperlambat tempo. Di sisi lain, Lazio semakin termotivasi untuk mengejar ketertinggalan. Meski demikian, upaya menyerang yang dicoba oleh I Biancoceleste selalu kandas, karena matinya lini depan mereka.
Lini depan Lazio memang benar-benar tak berdaya dalam laga ini. Immobile, yang dipasang sebagai pemain paling depan, kerap gagal karena penjagaan ketat yang diberikan oleh Andrea Barzagli.
Tidak hanya itu. Dalam beberapa momen, pemain Lazio kerap memberikan umpan silang lambung kepada Immobile. Upaya ini pasti gagal karena Immobile tak cukup mampu untuk mengalahkan trio bek Juventus saat perebutan bola di udara.
ADVERTISEMENT
Duet Immobile di lini depan, Balde Keita, tak lebih baik. Diberi peran untuk bermain bebas, kreativitas Keita justru tak muncul. Selama 90 menit berada di dalam lapangan, pemain berpaspor Spanyol ini hanya mampu menciptakan satu dribel.
Serangan yang dibangun oleh Lazio semakin apik ketika laga memasuki babak kedua. Masuknya Felipe Anderson untuk menggantikan Bastos pada menit ke-53 dan semakin tingginya overlap yang dilakukan oleh Dusan Basta dan Senad Lulic, jadi alasan di baliknya.
Usaha tersebut didukung tingginya garis pertahanan dan pressing yang diusung oleh pemain-pemain Lazio. Dengan upaya tersebut, Juventus pun hanya dapat memanfaatkan momen serangan balik untuk menciptakan peluang mencetak gol.
Meski demikian, upaya Lazio untuk mencetak gol masih cukup sulit. Model serangan yang tak berubah dari Lucas Biglia dkk. membuat Juventus masih dapat mengantisipasi setiap peluang yang dibangun di daerah permainan mereka.
ADVERTISEMENT
Lini belakang Juventus memang cukup bekerja keras dalam laga ini. sepanjang 90 menit, Giorgio Chiellini dkk. total melakukan 17 sapuan, 10 intersep, dan 22 tekel. Angka tersebut belum ditambah oleh apiknya permainan yang ditunjukkan oleh Neto di bawah mistar gawang.
Neto, yang diplot sebagai pengganti Buffon dalam laga ini, memang menunjukkan bahwa dia pantas dipercaya oleh Allegri. Meski lini belakangnya bekerja dengan keras, eks-kiper Fiorentina ini tampil luar biasa dengan melakukan lima penyelamatan penting, yang salah satunya diciptakan saat sundulan Immobile nyaris menjebol gawangnya pada menit ke-57.
Masuknya Mario Lemina pada menit ke-78 semakin menegaskan upaya Juventus untuk menutup lagu ini dengan skor 2-0. Skor tersebut akhirnya menjadi akhir laga ini. Dengan kemenangan ini, Juventus pun mendapatkan gelar perdananya pada musim ini.
ADVERTISEMENT