Analisis: Ruang Kosong di Pertahanan Spurs Mampu Dimanfaatkan Arsenal

19 November 2017 7:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pemain Arsenal merayakan gol. (Foto: REUTERS/David Klein)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Arsenal merayakan gol. (Foto: REUTERS/David Klein)
ADVERTISEMENT
Ketika menyerang, ruang-ruang kosong yang ditinggalkan lini pertahanan adalah sesuatu yang harus diwaspadai. Jika tidak, ruang-ruang itu akan menjadi awal mula terciptanya gol, yang bahkan bisa berakhir dengan sebuah kekalahan. Inilah yang terjadi dalam laga Arsenal melawan Tottenham Hotspur dalam laga Derbi London Utara yang berlangsung pada Sabtu (18/11/2017) malam.
ADVERTISEMENT
Dengan segala kelimbungan yang menimpa mereka dalam beberapa pertandingan terakhir, Arsenal harus menjamu Tottenham Hotspur dalam lanjutan pekan ke-12 Premier League musim 2017/2018 di Stadion Emirates, Sabtu (19/11/2017) malam.
Datang sebagai tim yang lebih diunggulkan untuk menang, Spurs justru menderita kekalahan 2-0 atas The Gunners pada laga ini. Shkodran Mustafi dan Alexis Sanchez menjadi dua pemain yang sukses menjebol gawang Tottenham dalam pertandingan tersebut.
Pada pertandingan bertajuk Derbi London Utara tersebut, kedua tim menggunakan formasi yang tidak jauh berbeda. Baik itu Arsene Wenger maupun Mauricio Pochettino menerapkan formasi 3-4-2-1 dalam tim yang mereka turunkan untuk pertandingan kali ini.
Di sisi Arsenal, nama-nama seperti Mesut Oezil, Alexis Sanchez, dan Alexandre Lacazette kembali diturunkan untuk menempati pos di lini serang, didampingi oleh duet Granit Xhaka dan Aaron Ramsey di tengah, serta Sead Kolasinac dan Hector Bellerin yang masing-masing menempati posisi kiri dan kanan sebagai wing-back.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Spurs sudah kembali bisa menurunkan Harry Kane yang sempat mengalami cedera, ditemani oleh Dele Alli dan Christian Eriksen di posisi gelandang serang. Di tengah, ada duet Moussa Sissoko dan Mousa Dembele, dengan Ben Davies dan Kieran Trippier yang menempati posisi kiri dan kanan masing-masing sebagai wing-back.
Walau Spurs unggul dari Arsenal dalam laga ini, terutama dari segi penguasaan bola (58% berbanding 42% milik Arsenal), sekaligus menunjukkan dominasi yang cukup kuat, Arsenal mampu menorehkan peluang yang sama banyaknya dengan Spurs (kedua tim sama-sama menorehkan 14 peluang).
Duel Ramsey dan Alli (Foto: Action Images via Reuters/Paul)
zoom-in-whitePerbesar
Duel Ramsey dan Alli (Foto: Action Images via Reuters/Paul)
Ruang-ruang kosong yang ada di pertahanan Spurs ketika menyerang, adalah alasan di balik Arsenal yang tetap mampu memberikan ancaman kepada Spurs.
The Lilywhites memang sudah menunjukkan dominasinya atas Arsenal dalam pertandingan ini sejak awal laga. Pressing yang cukup agresif, bahkan ketika para pemain Arsenal masih menguasai bola di lini pertahanan mereka sendiri, sudah diterapkan oleh para pemain Spurs untuk mengurung dan memberikan tekanan kepada para pemain The Gunners.
ADVERTISEMENT
Pada awalnya, hal ini memang menyulitkan Arsenal. Namun perlahan-lahan, Arsenal bisa memanfaatkan situasi ini. Ruang-ruang kosong yang ada di pertahanan Spurs usai para pemain Spurs melakukan serangan, dapat dimaksimalkan oleh Arsenal, baik itu lewat serangan balik maupun situasi build-up serangan biasa.
Ruang-ruang kosong di pertahanan Spurs ini tercipta tak lepas dari terlalu tingginya posisi tiga bek Spurs. Eric Dier, Davinson Sanchez, dan Jan Vertonghen kerap berada cukup tinggi di wilayah pertahanan (ditambah jarak mereka yang tidak terlalu rapat dengan lini tengah, terutama setelah masuknya Harry Winks) sehingga wilayah pertahanan Spurs lebih mudah dieksploitasi oleh para pemain Arsenal.
Hal ini ditopang oleh distance covered para pemain tengah Arsenal yang juga cukup baik. Rata-rata setiap pemain tengah Arsenal berhasil menorehkan distance covered sebesar 10 - 12 km, dengan catatan tertinggi ditorehkan oleh Aaron Ramsey (12,72 km) dan yang terendah ditorehkan Mesut Oezil (10,40 km).
ADVERTISEMENT
Rata-rata distance covered yang cukup tinggi ini membuat Arsenal dengan leluasa menyerang pertahanan Spurs yang cukup banyak menyisakan celah.
Alhasil, meski kalah dari segi penguasaan bola, dengan ruang-ruang kosong yang ada di pertahanan Spurs tersebut Arsenal tetap mampu menciptakan peluang sama banyaknya dengan yang ditorehkan oleh Spurs. Bahkan mereka berhasil mencuri dua gol dalam laga tersebut, yang membuat mereka mampu memenangkan Derby London Utara kali ini.
Dengan kemenangan Arsenal atas Tottenham ini, dapat dilihat bahwa Spurs, di tengah kebangkitan sekaligus proses mereka menjadi salah satu tim elite Inggris dan Eropa, kerap tersandung dalam laga-laga penting seperti ketika melawan Arsenal ini. Hal ini mengingatkan Spurs yang sempat tergelincir pada musk 2015/2016 silam ketika mereka bersaing memperebutkan gelar juara dengan Leicester City.
ADVERTISEMENT