Berllian Marsheilla: Libero Timnas Voli Putri yang Terus Berpendar

5 Agustus 2017 15:26 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Timnas Voli Putri Indonesia, Berllian Marsheilla (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Timnas Voli Putri Indonesia, Berllian Marsheilla (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dia begitu tenang saat berlatih. Dalam latihan Tim Nasional Voli Putri Indonesia di Padepokan Voli Sentul, beberapa kali dia terlihat mengarahkan rekan-rekannya, memotivasi, sembari fokus dengan menu latihannya sendiri. Saya memang tak baru sekali ini bertemu dengannya.
ADVERTISEMENT
Awal 2016 lalu, saya bertemu dengannya di sebuah acara peluncuran tim voli putri Jakarta Elektrik PLN yang kala itu akan berlaga di ajang Proliga. Waktu itu, dia sudah jadi bintang. Gelar juara Proliga dan titel libero terbaik diembannya pada tahun 2015.
Namanya sudah tersohor sebagai salah satu bintang voli putri Indonesia. Bagaimana tidak, kala itu selain berprestasi bersama klub, dia juga merupakan langganan tim nasional. Waktu itu, saya mewawancarainya dan dia tidak keberatan. Dia santai saja menerima tawaran saya untuk wawancara.
Satu tahun lebih berlalu, dia sudah mendapat tambahan dua gelar Proliga dan dua gelar libero terbaik. Kami bertemu lagi, kali ini --seperti yang sudah saya sebutkan-- di Padepokan Voli Sentul. Dia tengah menjalani pemusatan latihan bersama Tim Nasional Voli Putri Indonesia yang akan berlaga di SEA Games 2017 Malaysia dua pekan lagi.
ADVERTISEMENT
Seusai latihan sore, Kamis (3/8) lalu, saya menghampirinya dan meminta kesediaannya untuk diwawancarai. Reaksinya juga masih sama dengan tahun lalu. Dia menerima tawaran saya dengan santai dan ramah. Ketika teman-temannya yang lain sudah meninggalkan tempat latihan, dia masih bersedia ngobrol-ngobrol dengan saya dan fotografer kumparan, Aditia Noviansyah.
Dia yang saya maksud di sini adalah Berllian Marsheilla. Sheilla --begitu dia karib disapa-- adalah salah satu pevoli putri Indonesia yang namanya paling populer saat ini. Kalau Anda tidak percaya, silakan buka laman Instagram-nya dan tengok jumlah followers-nya; sudah seperti para pesohor yang biasa Anda saksikan di televisi.
Sheilla memang memiliki atribut seorang bintang; dia berprestasi, tak sombong, dan memiliki paras cantik. Kalau Anda baru pertama melihatnya dan dia tengah tak latihan, mungkin Anda tidak akan menyangkanya seorang atlet voli. Tapi tunggu dulu, untuk berpendar seperti sekarang, dia harus melewati banyak rintangan dulu.
ADVERTISEMENT
Talenta Sheilla sebagai atlet voli memang sudah terlihat sejak dia masih berusia sangat muda. Di tahun 2006, ketika usianya baru menginjak 16 tahun, dia sudah berhasil meraih gelar spiker --salah satu posisi dalam olahraga voli-- terbaik dalam ajang Piala Presiden. Kala itu dia mewakili Provinsi DKI Jakarta di ajang tersebut.
Satu tahun berselang, dia sudah mendapat panggilan dari Tim Nasional Indonesia dan berlaga di beberapa ajang internasional, termasuk SEA Games. Di sini, kebintangannya sudah mulai terlihat. Tapi, pada tahun 2009 dia mendapat cedera yang cukup parah, sampai-sampai dia harus berganti posisi.
Sejak itu, Sheilla resmi menjadi seorang libero. Pergantian posisi ini sempat membuat perjalanan kariernya menjadi terjal. Walaupun timnya, Jakarta Elektrik PLN, terus menjadi salah satu tim putri terbaik di ajang Proliga, permainan Sheilla sempat mendapat banyak kritik.
ADVERTISEMENT
Timnas Voli Putri Indonesia, Berllian Marsheilla (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Timnas Voli Putri Indonesia, Berllian Marsheilla (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Beruntung semangatnya tak patah. Perlahan demi perlahan, karier Sheilla terus menanjak. Pada tahun 2015, kerja kerasnya membuahkan hasil. Jakarta Elektrik PLN berhasil menjuarai Proliga dan dia berhasil meraih titel libero terbaik. Sebuah prestasi yang kemudian juga diraihnya pada tahun 2016 dan 2017.
"Kalau dibilang puncak (karier), rasanya memang iya. 2009 aku sempat cedera dan pindah libero, 2011 aku jadi libero sampai tahun 2015 aku akhirnya jadi libero terbaik. Tahun 2015 itu komplet banget karena juga dapat juara dan tim juga solid," ujarnya kepada kami.
"Salah satu (kunci sukses) itu mau terima kritik, karena ada beberapa pemain yang bagus, tapi tidak mau menerima kritik. Nah, aku kan salah satu pemain yang dikritik dan itu awalnya memang berat, tidak bisa terima. Tapi, kalau kita tidak mau dengar, kita tidak akan bisa maju," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Kini, setelah tiga gelar penuh prestise, nama Sheilla semakin harum. Tapi beban yang ada di pundaknya, menurutnya, justru semakin besar. Bukan, bukan tentang bagaimana cara membawa klubnya kembali meraih gelar juara lagi, tapi ini soal bagaimana membawa Timnas Voli Putri berprestasi.
Menuju SEA Games 2017, target perak dicanangkan untuk bisa diraih Timnas Voli Putri. Sheilla, sebagai salah satu pemain yang paling senior dan berpengalaman di tim, sudah jelas menjadi andalan. Dia diharapkan bisa berpengaruh dan menjadi pemberi motivasi bagi seluruh rekan tim --khususnya para pemain muda.
Timnas Voli Putri Indonesia, Berllian Marsheilla (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Timnas Voli Putri Indonesia, Berllian Marsheilla (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Dalam tim, permainannya sebagai libero diharapkan bisa membawa Indonesia terus meraih prestasi. Pendar dan semangat seorang Berllian Marsheilla diharapkan bisa tertular kepada para pemain lain. Karena memang itulah tugas seorang pemain senior dalam tim yang banyak diisi oleh pemain muda.
ADVERTISEMENT
"Kalau dibilang beban, pasti. Karena pertama kali aku masuk sini itu 2007 aku paling junior, sekarang 10 tahun kemudian aku jadi yang paling senior. Otomatis aku harus bimbing pemain yang lebih muda. Pelatih juga menekankan sebagai pemain senior, aku harus bisa jadi panutan, harus menjadi contoh yang baik di luar dan di dalam lapangan," kata dia.
"Agak berat memang, karena aku harus menunjukkan kalau aku senior yang bagus. Di lapangan pelatih juga minta aku harus bisa koordinasi anak-anak karena lebih punya pengalaman. Tapi setiap tanggung jawab, kalau aku bisa menjalanin itu 'kan jadi sebuah kebanggan tersendiri, ya," tambahnya.
Kendati mengemban beban, Sheilla tetap optimistis. Menurutnya saat ini adalah waktu yang tepat untuk memberikan yang terbaik kepada Indonesia. Dia pun berharap para pemain lain juga siap memberikan yang terbaik saat pertandingan maupun di dalam latihan. Karena menurutnya itu adalah kunci meraih sukses.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, untuk menjadi bintang seperti ini, yang harus dipikirkan adalah bagaimana cara untuk meraih prestasi. Karena itu dia kemudian berbicara kalau dia selalu ingin membuktikan "kebintangan" dengan meraih prestasi. Paras cantik mungkin bisa menarik banyak fans, tapi menurutnya kalau tak punya prestasi, akan sia-sia.
Timnas Voli Putri Indonesia, Berllian Marsheilla (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Timnas Voli Putri Indonesia, Berllian Marsheilla (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
"Kalau aku tidak berprestasi, tidak mungkin kan ada yang suka. Kalau pun fans itu melihat karena cantik, itu bukan kebanggaan. Lebih baik aku punya prestasi, mereka bisa melihat aku sebagai panutan, dan aku bisa menjadikannya motivasi," pungkasnya.
Sheilla memang tak asal bicara. Kendati dia sudah mencapai puncak karier, bergelimang prestasi, punya banyak fans, tapi dia masih berambisi meraih prestasi. Di usia 28 tahun, ketika mungkin dia memiliki kesempatan beralih profesi sebagai pesohor layar kaca, dia justru ingin terus bekerja keras di olahraga yang telah membesarkannya.
ADVERTISEMENT