Faiz Subri dan Gol Indah Pencetak Sejarah

10 Januari 2017 12:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Faiz sedang meraih penghargaan FIFA Puskas Awards. (Foto: Getty Images)
Malam itu, 16 Februari di Stadion Bandaraya Pulau Penang, tercipta sejarah untuk sepak bola Malaysia dan bahkan Asia Tenggara. Disaksikan oleh lebih dari 4.000 penonton yang hadir di stadion tersebut, salah satu gol terbaik sepanjang sejarah sepak bola Malaysia dan Asia Tenggara tercipta.
ADVERTISEMENT
Menit ke-62, Penang mendapat tendangan bebas dari jarak 35 meter. Winger mereka, Muhd. Faiz Subri, tampil menjadi algojo. Faiz tak memberikan umpan lambung lewat tendangan bebas itu. Ia justru memilih untuk melepaskan tendangan.
Bola sepakan Faiz pada awalnya mengarah ke sisi kiri gawang Pahang. Tapi, ketika bola sudah melayang di atas kotak penalti Pahang, tiba-tiba bola berbelok ke arah pojok kanan gawang. Bola masuk, kiper Pahang tak mampu berbuat apa-apa. Gol untuk Penang dan menambah keunggulan mereka menjadi 3-0.
Cerita selanjutnya adalah sejarah: beberapa bulan kemudian, gol itu kemudian terpilih sebagai salah satu nominasi dalam penghargaan "FIFA Puskas Awards 2016" --sebuah penghargaan untuk gol-gol terbaik dunia yang diadakan setiap tahun oleh FIFA.
ADVERTISEMENT
***
Muhd. Faiz Subri, bukanlah seorang pemain top di Malaysia. Karier dan namanya tak sementereng nama-nama lain seperti Amri Yahyah, Badrol Bahtiar, atau Mohd Safiq Rahim. Tapi soal gelar individu, jelas Faiz telah unggul dibandingkan nama-nama tenar itu.
Faiz memulai karier sepak bola lewat akademi klub kota kelahirannya, Kedah FA. Berada di akademi Kedah sejak 2006 hingga 2009, Faiz kemudian memulai karier seniornya di klub Tambun Tulang FC yang kala itu berlaga di Malaysia FAM  League (Divisi 3 Malaysia).
Hanya satu musim bersama Tambun Tulang, Faiz kemudian memilih hengkang ke Perlis FA. Dua musim bersama Perlis, Faiz menorehkan catatan cukup mentereng: ia mampu menciptakan delapan gol dari 44 penampilan bersama klub berjuluk "Singa Utara" itu.
ADVERTISEMENT
Baru pada tahun 2012, Faiz memutuskan hengkang ke salah satu klub raksasa Malaysia, T-Team FC. Bersama klub yang saat ini dilatih oleh pelatih asal Indonesia, Rahmad Darmawan, itu Faiz mampu menembus posisi pemain inti. Di T-Team pula, Faiz mampu menorehkan jumlah gol terbanyak dalam satu musim sepanjang kariernya. Total ada 11 gol yang diciptakannya dari 36 laga bersama T-Team.
Tapi hanya satu musim bersama T-Team, Faiz kemudian memilih kembali hengkang ke Kelantan FA. Bersama Kelantan pula Faiz kemudian mencicipi gelar perdana. Kala itu, Faiz dan kawan-kawan mampu meraih gelar Malaysia FA Cup setelah di partai final mampu mengalahkan Johor Darul Ta'zim.
Pada 2013 itu juga boleh dibilang Faiz berada di puncak kariernya. Pasalnya, walau hanya mampu mencetak lima gol dari 28 penampilan bersama Kelantan, untuk pertama kalinya ia dipanggil oleh Datuk K. Rajagopal untuk memperkuat Tim Nasional Malaysia. Namun sayang, dirinya tak pernah diturunkan pada laga resmi "Harimau Malaya".
ADVERTISEMENT
Semusim kemudian atau tepatnya pada tahun 2014, Faiz memilih bergabung dengan Terengganu FA. Menjalani musim yang tidak terlalu mengesankan bersama Trengganu, Faiz menerima pinangan Penang FA semusim kemudian. Bergabung dengan Penang, Faiz langsung menjadi pilihan nomor satu sang pelatih kala itu, Jacksen F Tiago.
Pada musim pertamanya, lulusan Sekolah Menengah Teknik Arau itu meraih gelar runner-up Malaysia Premier League bersama Penang. Di periode ini pula Faiz kembali mendapatkan panggilan untuk kembali memperkuat Timnas Malaysia. Tapi, lagi-lagi, pemain berusia 28 tahun itu tak pernah mendapat kesempatan tampil.
Semusim berselang, gol spektakuler Faiz itu kemudian lahir. Walau pada akhir musim Penang hanya dibawanya berada di peringkat ke-10 Malaysia Super League, dengan gol yang dicetaknya ke gawang Pahang itu, Faiz berhasil mencetak sejarah.
ADVERTISEMENT
***
Senin (9/1/2017) petang di Zurich, Swiss, dalam acara malam Penghargaan Sepak Bola FIFA 2016, Faiz mencatatkan namanya dalam sejarah: ia menjadi pria Malaysia, Asia Tenggara, dan bahkan Asia pertama yang mampu meraih penghargaan FIFA Puskas Awards 2016.
Pada malam itu, Faiz mengalahkan dua nominasi lain dalam penghargaan tersebut yakni gol pemain Corinthians, Johnath Marlone, dalam laga Copa Libertadores dan gol pesepak bola wanita asal Venezuela, Daniuska Rodriguez, dalam ajang Copa Sudamericana Wanita U-17.
Kerja keras dalam perjalanan kariernya selama delapan tahun lebih di dunia sepak bola terbayar tuntas dengan penghargaan kaliber dunia itu. "Tentu, gol itu adalah hasil kerja keras saya dalam latihan. Itu jelas gol terbaik yang pernah saya ciptakan," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Dengan gelar prestisius itu pula, Faiz juga kemudian menjadi pria Malaysia dan Asia Tenggara yang berhasil memenangi penghargaan atau ajang yang diadakan oleh FIFA. Namanya pun kini sejajar dengan nama-nama pemain top dunia seperti Cristiano Ronaldo, Zlatan Ibrahimovic, dan James Rodriguez, yang sebelumnya juga telah meraih gelar FIFA Puskas Awards.
Malam tadi, ia berada satu panggung dengan Ronaldo dan berfoto bareng dengan Manuel Neuer. Malam yang cukup menyenangkan untuk si penoreh sejarah.