Liverpool: Tak Akan Ada Lagi 'The Sun' di Anfield

11 Februari 2017 3:28 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Suporter Liverpool protes di Anfield. (Foto: Mike Hewitt/Getty Images)
Liverpool melakukan sebuah langkah berani: mereka melarang wartawan surat kabar asal Inggris, The Sun, untuk melakukan peliputan pertandingan di Anfield. Tak hanya itu, wartawan The Sun juga tak diperkenankan lagi melakukan wawancara dengan para pemain, serta dengan sang manajer, Juergen Klopp.
ADVERTISEMENT
Liverpool memang punya "dendam" tersendiri terhadap surat kabar yang telah beredar sejak 52 tahun silam. Dendam itu, tak hanya melibatkan Liverpool sebagai klub sepak bola saja. Tetapi juga, melibatkan seisi kota dan bahkan seluruh pendukung The Reds di seluruh belahan dunia.
Dendam itu berawal dari tragedi Hillsborough yang mencekam, 15 April 1989. Seperti diketahui, tragedi yang terjadi di Stadion Hillsborough, Sheffield, dalam laga semifinal Piala FA itu menewaskan 96 orang yang didominasi oleh fan Liverpool. Tragedi itu, hingga kini, adalah salah satu tragedi terburuk dalam sejarah sepak bola Inggris.
Empat hari setelah tragedi tersebut berlangsung, duka masih menyelimuti Inggris. Namun The Sun memperkeruh suasana. Mereka menuliskan artikel yang menimbulkan kontroversi. Artikel yang dimuat di halaman utama surat kabar mereka itu berjudul 'The Truth'.
ADVERTISEMENT
Pada artikel tersebut terdapat tiga sub-judul yakni: 'Fan Liverpool mengencingi para polisi yang sedang bertugas', 'Beberapa fan Liverpool menguntili barang-barang milik korban' dan 'Beberapa fan Liverpool menghalangi para petugas medis untuk memberikan pertolongan kepada korban'.
Artikel itu sudah jelas ke mana arahnya: memojokkan suporter Liverpool. Terlebih, situasi perihal pihak mana yang bersalah belum benar-benar jelas saat itu. Artikel tersebut juga hanya didasari pada kesaksian seorang polisi anonim, serta pernyataan dari Perdana Menteri dari Partai Konservatif Inggris untuk Sheffield, Hallam Irvine Patnick.
Sontak, artikel itu pun membuat fan dan seisi kota Liverpool berang, mereka kemudian memboikot dan mengharamkan The Sun. Mereka, merasa sakit hati karena The Sun justru menulis berita fitnah di tengah duka yang tengah menyelimuti seisi kota.
ADVERTISEMENT
Kendati The Sun --yang telah terbukti keliru dalam artikelnya-- pada akhirnya sudah meminta maaf sejak 2004 lalu, dendam itu masih dirawat baik-baik oleh Liverpool hingga saat ini. Dan, pelarangan untuk para wartawan The Sun bisa jadi adalah salah satu cara mereka "membalaskan" dendam tersebut.
Menariknya, ketika The Sun dimintai konfirmasi perihal kabar ini, mereka mengaku hubungan dengan Liverpool masih berlangsung baik. "Kami dan Liverpool memiliki hubungan kerja yang solid sejak tragedi Hillsborough, 28 tahun lalu. Melarang wartawan adalah hal yang buruk untuk para fan dan juga buruk untuk sepak bola," tulis pernyataan mereka seperti dilansir Guardian.