Real Madrid Dominasi Skuat Terbaik Liga Champions Versi UEFA

6 Juni 2017 7:28 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Madrid dan Liga Champions. (Foto: Reuters/Pawel Kopczynski )
Liga Champions telah berakhir dan Real Madrid keluar sebagai juaranya. Mereka sukses memboyong "Si Kuping Besar" untuk kedua kalinya secara beruntun atau yang ke-12 kalinya dalam sejarah klub. Penampilan impresif El Real kemudian membuat para penggawanya mendominasi skuat terbaik Liga Champions yang telah dirilis oleh UEFA.
ADVERTISEMENT
Dari 18 nama pemain yang terpilih, delapan di antaranya merupakan pemain Madrid. Sementara Juventus sang runner-up dan Atletico Madrid yang gugur di semifinal, diwakili oleh masing-masing tiga pemain. Disusul kemudian oleh dua pemain dari semifinalis lainnya, AS Monaco. Sedangkan Barcelona dan Bayern Muenchen yang gugur di perempat final hanya menyumbangkan satu wakilnya.
Penjaga Gawang
Gianluigi Buffon tak diragukan lagi kapasitasnya untuk berada dalam daftar ini. Total 12 penampilan dengan 8 cleansheet cukup jadi bukti sahih akan posisinya sebagai kiper terbaik turnamen. Namun jika dilihat dari rataan penyelamatan, Jan Oblak --yang juga masuk daftar ini-- jauh lebih baik ketimbang Buffon.
Liga Champions terakhir Buffon? (Foto: Phil Noble/Reuters )
Kiper berusia 24 tahun itu memang hanya berhasil menjaga keperawanan gawangnya sebanyak 6 kali, namun dia telah mencatatkan 2,55 penyelamatan dari 11 laga yang dilakoninya, unggul dari Buffon yang cuma mencatatkan rataan 1,42 serta Manuel Neuer dengan rata-rata 1,81. Saingan terdekat Oblak hanya Keylor Navas di angka 2,50. Akan tetapi kiper asal Kosta Rika itu memiliki catatan buruk yang cuma membukukan sekali cleansheet.
ADVERTISEMENT
Bek
Sergio Ramos, Marcelo, dan Daniel Carvajal adalah nama yang tercantum dalam barisan belakang terbaik di Liga Champions. Selain mengemban tugasnya dengan cemerlang sebagai pemain bertahan, tiga pemain tersebut juga memberikan kontribusi dari terciptanya gol Madrid.
Ramos telah mencatatkan sepasang gol dan satu assist, sementara Marcelo sudah mendulang dua assist --satu ia ciptakan di final. Carvajal lebih hebat lagi, dia sukses mencatatkan lima assist --ketiga terbanyak di bawah Neymar dan Ousmane Dembele.
Sergio Ramos (Foto: Jon Nazca)
Leonardo Bonucci juga memiliki peran tak sekadar pemain belakang. Nilai jualnya adalah kelihaiannya dalam mendistribusikan bola. Bahkan, bekas pemain Internazionale Milan itu menjadi pemain yang paling banyak melepaskan umpan di Juve dengan rataan 62,1 per laga.
ADVERTISEMENT
Sementara Diego Godin adalah komando dari rapatnya lini pertahanan Atletico sekaligus pemain yang tampil paling konsisten. Bersama Godin, Atletico hanya kebobolan dua kali di babak penyisihan dan lima kali pada fase gugur.
Gelandang
Haram rasanya jika tak menyematkan Casemiro, Toni Kroos, Luca Modric, dan Isco. Mereka adalah gelandang yang menjadi motor keberhasilan Madrid. Kemampuan Casemiro dalam meredam serangan lawan, umpan serta visi dari Kroos dan Modric, dipadukan dengan kreativitas Isco merupakan senjata mematikan.
Modric di laga final Liga Champions. (Foto: Reuters/Phil Noble)
Pjanic jadi wakil Juve dalam posisi ini. Eks-penggawa AS Roma itu tak hanya memegang peran sebagai pengalir bola dan kreator assist, tapi ia juga turut melakukan aksi bertahan. Pjanic adalah salah satu alasan terkuat dari kokohnya lini pertahanan Juve.
ADVERTISEMENT
Ada sedikit kejutan saat nama Tiemoué Bakayoko terpampang dalam rilisan UEFA kali ini. Pasalnya pemain berusia 22 tahun itu tak begitu mencolok dibanding Fabinho yang cenderung lebih agresif. Namun demi menyeimbangkan agresivitas tim, Anda akan lebih membutuhkan Bakayoko.
Dengan postur yang kekar menjulang, ia memiliki kelebihan untuk memanfaatkan duel udara. Selain itu, Bakayoko juga menjadi peraih rataan intersepsi terbanyak di AS Monaco dengan 2,8 per laga.
Penyerang
Sebagai pencetak dua gol di partai final sekaligus top-skorer turnamen dengan 12 golnya, sudah jelas Cristiano Ronaldo masuk dalam daftar ini. Apalagi CR7 juga turut berkontribusi lewat 5 assist yang sudah dibukukannya.
Di bawah nama Ronaldo ada Lionel Messi dengan torehan 11 gol dari 9 laga yang dilakoninya. Meski gagal mencetak gol dalam dua pertemuan kontra Juventus, La Pulga sempat mengukir dua hattrick di fase grup, bukti bahwa namanya masih tak bisa dikesampingkan.
ADVERTISEMENT
Mari bersujud pada Messi. (Foto: Stringer via Reuters)
Atletico mungkin hanya menjadi tim yang mahir dalam bertahan jika tanpa Antoine Griezmann. Alasannya, pemain yang dibeli dari Real Sociedad itu memimpin baik dari jumlah gol maupun assist Los Colchoneros. Dari 12 pertandingan, Griezmann telah mencatatkan 6 gol dan 2 assist.
Kylian Mbappe membuat kejutan dengan berhasil masuk dalam daftar penampil terbaik Liga Champions musim ini. Hal yang wajar, pasalnya dengan usia yang baru menginjak 18 tahun dia telah berhasil membawa Monaco menembus babak semifinal. Terlebih Mbappe berhasil menjelma menjadi mesin gol bagi tim dengan 6 gol yang dicetaknya --mengungguli senior yang 13 tahun lebih tua darinya, Radamel Falcao.
Bayern memang tampil mengecewakan di turnamen kali ini, tapi tidak dengan Robert Lewandowski. Die Rotten amat bertumpu pada ketajaman Lewandowski di sektor depan. Tercatat setiap pemain yang didapatkan cuma-cuma dari Borussia Dortmund itu tampil buruk dan tak mencetak gol, alhasil Bayern keok. Salah satu bukti nyata adalah absennya Lewandowski di leg pertama kontra Madrid yang kemudian membuat pasukan Carlo Ancelotti itu takluk di kandang.
ADVERTISEMENT