Stadion Millennium: Kemegahan, Sejarah, dan Mitos

29 Mei 2017 13:15 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kemegahan Millenium Stadium. (Foto: Reuters/John Sibley)
zoom-in-whitePerbesar
Kemegahan Millenium Stadium. (Foto: Reuters/John Sibley)
"Laga final Liga Champions 2017 akan menjadi laga final pertama yang dimainkan di stadion dengan atap tertutup. Itu untuk memperkuat atmosfer pertandingan saat Juventus akan menghadapi Real Madrid, Sabtu, 3 Juni, nanti."
ADVERTISEMENT
Federasi Sepak Bola Wales (FAW) telah mengumumkan secara resmi apabila atap Stadion Millennium, Cardiff, akan ditutup pada saat laga final Liga Champions 2017 digelar. Tak hanya itu, atap stadion tersebut juga akan ditutup saat dua finalis, Juventus dan Real Madrid, menggelar latihan resmi.
Alasan FAW sendiri adalah untuk menjaga sakralnya atmosfer pertandingan partai puncak. Sebagai panitia penyelenggara, mereka tak ingin para penonton dan dua kesebelasan yang berlaga, kecewa dengan Stadion Millennium. Terlebih, ini juga adalah kali pertama stadion berkapasitas 74.500 penonton itu menggelar laga sekelas final Liga Champions.
Millennium sudah berdiri sejak 18 tahun lalu atau tepatnya pada tahun 1999. Namun sepanjang berdirinya stadion ini, belum ada partai besar dalam cabang olahraga sepak bola yang pernah dihelat di situ. Kalaupun ada, itu masih dalam taraf lokal seperti final Piala FA. Helatan terbesar Millenium Cardiff sejauh ini datang bukan dari cabang olahraga sepak bola, melainkan dari olahraga rugby, dalam ajang Rugby World Cup tahun 1999 dan 2007 lalu.
ADVERTISEMENT
Kebetulan, debut pertama stadion ini juga adalah pertandingan rugby. Kala itu Wales berhadapan dalam sebuah laga uji coba internasional melawan Afrika Selatan. Kala itu hanya ada 29.000 penonton yang memadati stadion tersebut.
Sepak bola sendiri baru masuk stadion itu pada tahun 2000. Kala itu Wales berhadapan dengan Finlandia dalam sebuah laga uji coba. Penonton yang datang kala itu mencapai 66.000 dan itu adalah jumlah terbanyak dalam sejarah Wales.
Kemegahan Millenium Stadium. (Foto: Reuters/John Sibley)
zoom-in-whitePerbesar
Kemegahan Millenium Stadium. (Foto: Reuters/John Sibley)
Setelahnya, sepak bola mulai rajin masuk ke Millennium. Salah satu partai besar yang dihelat di stadion ini setiap tahunnya adalah partai final Piala FA. Itu dimulai dari tahun 2001 ketika tempat final semula, Wembley, sedang dipugar. Tak pelak, sebagai stadion terbesar kedua di Britania Raya, Millenium-lah yang pada akhirnya dipilih.
ADVERTISEMENT
Laga final Piala FA perdana yang dihelat di stadion ini mempertemukan Liverpool versus Arsenal, di mana Liverpool yang berhasil menjadi pemenang dengan skor 2-1. Selama enam tahun stadion ini menjadi tuan rumah final Piala FA. Kebetulan, final Piala FA terakhir di stadion itu juga menghadirkan Liverpool sebagai juara setelah menaklukkan West Ham melalui babak adu penalti.
Selain menjadi tempat perhelatan final Piala FA, stadion ini juga menjadi tempat dihelatnya final Piala Liga Inggris serta beberapa ajang domestik Inggris lain seperti Community Shield atau final play-off Divisi Championship, League One, hingga League Two. Sementara selain ajang domestik Inggris atau laga-laga Timnas Wales, Millennium juga pernah menjadi tempat dihelatnya laga sepak bola berkelas internasional.
ADVERTISEMENT
Tepatnya adalah pada Olimpiade 2012 lalu, di mana kala itu, Millennium menghelat 11 laga cabang olahraga sepak bola di mana enam di antaranya datang dari kategori sepak bola wanita. Selain ajang Olimpiade 2012 itu, praktis Millenium Stadium belum pernah menghelat laga sepak bola berkelas Eropa atau dunia.
Dan partai final Liga Champions 2017 kelaklah yang akan menjadi perhelatan akbar pertama Millennium. Secara infrastruktur, stadion ini memang siap menghelat partai besar. Perlu diketahui, Millennium merupakan stadion dengan atap tertutup terbesar (berdasar kapasitas) kedua di dunia setelah AT&T Stadium di Texas, Amerika Serikat.
Rumput stadion ini juga memakai jenis Desso di mana merupakan gabungan antara rumput alami dan rumput serat buatan. Rumput jenis ini menekankan pada drainase yang baik serta membuat aliran bola lebih baik. Beberapa stadion ternama Inggris seperti Old Trafford atau Anfield juga menggunakan rumput jenis ini.
ADVERTISEMENT
Selain itu, fasilitas yang terdapat di stadion yang juga memiliki nama Principality Stadium ini terbilang lengkap. Stadion ini memiliki 124 suite perhotelan, 22 bar, 7 restoran, dan 17 pusat kesehatan. Stadion ini memang terhitung sebagai stadion kelas satu di Eropa dan karenanya bisa menghelat partai sekelas final Liga Champions.
Namun yang paling menarik... Millennium memiliki sebuah mitos unik dalam setiap perhelatan partai final. Mitos itu adalah: tim yang bertanding dan berstatus sebagai tim kandang dan akan menggunakan kamar ganti tim kandang, akan keluar sebagai pemenang. Ya, memang, Middlesbrough dan Chelsea di final Piala Liga Inggris 2004 dan 2005 lalu pernah mematahkannya, tapi di laga sisanya, mitos itu memang benar.
Tengok saja bagaimana partai final Piala FA dan Piala Liga Inggris terakhir yang dihelat di stadion ini. Final Piala FA 2006, Liverpool berstatus sebagai tim kandang dan pada akhirnya bisa menjadi kampiun. Pun begitu dengan Chelsea di final Piala Liga Inggris 2007. Kala itu The Blues berstatus sebagai tim kandang dan mampu menjadi juara setelah mengalahkan Arsenal 2-1 di partai puncak.
ADVERTISEMENT
Dengan presentase lebih dari 80% tim dengan status tim kandang berhasil memenangi pertandingan, menarik melihat apakah mitos ini juga akan berlaku di ajang Liga Champions kelak. Atau justru anomali seperti Middlesbrough dan Chelsea akan terjadi. Perlu diketahui saja, tim yang akan berstatus sebagai tim kandang di final Liga Champions 2016 nanti adalah Juventus.
Hmm... Daripada menerka-nerka, ada baiknya, tunggu saja laga finalnya pada Sabtu (3/6/2017) atau Minggu (4/6/2017) dini hari WIB, ya!