Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Berikan Protein Dorong Pemkab Indramayu Cegah Gizi Buruk Melalui Otonomi Protein
25 Agustus 2022 14:28 WIB
Diperbarui 12 September 2022 12:48 WIB
Tulisan dari Berikan Protein Initiative tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, berkualitas, dan berdaya saing merupakan agenda prioritas pemerintah dalam lima tahun mendatang. Sebagai salah satu kontribusi untuk menciptakan SDM yang berkualitas, Berikan Protein Initiative bekerja sama dengan Kabupaten Indramayu telah mempelopori sebuah aksi nyata solusi hulu-hilir untuk membangun kemandirian protein, melalui pemanfaatan sumber daya perikanan lokal untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat di Indramayu. Bertepatan dengan memperingati Hari Anak Nasional, Yayasan Berikan Protein Initiative mengadakan diskusi panel bersama Pemda Kabupaten Indramayu, Ono Surono komisi IV DPR RI, Asdep Hilirisasi Produk Perikanan Kemenkomarves, Nutritionist Global Expert dari Kemenkes RI dan pihak akademisi Kab. Indramayu. Diskusi panel ini menginisiasi adanya komitmen bersama dalam pembangunan otonomi protein di Kabupaten Indramayu.
Dimulai dari bulan Juni 2022, untuk mensukseskan program ini telah dilaksanakan pengukuran asupan gizi dan protein ke 400 sekolah dasar yang tersebar di Indramayu menggunakan inovasi Protein Meter. Output big data yang dihasilkan bahwa 65% anak Indramayu defisit protein dibuktikan dengan pola konsumsi individu tidak menyukai ikan. Kabar baiknya, kita ambil 3 top preferensi makanan menjadi modal aktivasi UMKM yang berkualitas salah satunya dibidang cemilan yaitu agar-agar, ciki dan kerupuk. Ini merupakan PR bersama untuk mampu mengenalkan inovasi cara makan ikan terbaru misal dengan hilirisasi produk perikanan menjadi cemilan agar-agar atau ciki.
ADVERTISEMENT
Program ini tidak lepas dari dorongan pemerintah daerah yang konsern pada inovasi kelautan dan perikanan. Dalam aksi nyata Pembangunan Kemandirian Otonomi Protein, Ir. Akhmad Budiharto staff ahli Bupati Kabupaten Indramayu sadar bahwa ada sisi yang salah dalam peningkatan gizi masyarakat. Dari sisi sosiolog tingkat gizi di Kabupaten Indramayu kurang karena ada sisi yang salah perlu adanya edukasi pada lingkungan sekitar “jadi nelayan di Indramayu dari sisi sosiolog, kultur, kebiasaan, perlu adanya edukasi karena fenomenanya ketika nelayan memperoleh ikan yang banyak dengan kualitas yang baik tetapi yang diberikan ke keluarga kualitas 2 dan 3 BS artinya, kualitas 1 nya dijual” ujarnya.
Edi Umaedi selaku Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan menjelaskan bahwa potensi ikan tangkap di Kabupaten Indramayu menjadi penyumbang terbesar di Jawa Barat dan akan mampu meningkatkan angka kesehatan dan kemandirian ekonomi melalui aktivasi UMKM perikanan “perlu dorongan pasca panen untuk UMKM insallah kami akan dukung upaya-upaya dan kolaborasi ini untuk kebaikan masyarakat Indramayu dan tentu untuk indonesia, ini ada keterlibatan dengan UMKM kita, Indramayu memang perlu di dorong upaya2 yang komperehensip agar paska produksi ini menjadi sesuatu yang kita prioritaskan di pembangunan perikanan berkelanjutan“. Selain pembangunan UMKM, dikabupaten Indramayu telah berdiri pemanfaatan teknologi Hidrolisat Protein Ikan (HPI) sebagai inovasi untuk akses produk perikanan yang bernilai tambah dan berkelanjutan, “kita memiliki Hidrolisat Protein Ikan (HPI) yang ingin dikembangkan menjadi olahan UMKM dan disajikan kepada anak2 sehingga mereka yg tidak menyukai ikan dapat menyukai ikan karena masih sangat kecil inovasi untuk cara makan ikan baru dengan prosuk2 yang di inginkan anak2. ujar Edi. Ia pun menyatakan setuju untuk mewujudkan inovasi cara makan ikan baru untuk masyarakat “jadi saya setuju nanti kedepan sebagai mana harapan kita bersama bahwa pasca produksi, pengolahan, bisa menyentuh kepada anak2 kita supaya gemar makan ikan. “ pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Ir. Akhmad Budiharto, MM mengkehendaki kolaborasi secara berkelanjutan untuk menggunakan inovasi Protein Meter sebagai alat ukur asupan protein dan gizi masyarakat serta survey potensi pangan untuk pembangunan UMKM daerah “kita ada 14 kecamatan pantai, ini akan menjadi fokus penyusunan kebijakan pemerintah daerah, langkah2 selanjutnya memperbanyak kerja sama pengukuran asupan protein yang lebih luas”. Ungkapnya
Bentuk model pembangunan otonomi protein dilakukan secara komperehensif dan hulu-hilir. Terselenggaranya pengukuran asupan protein dan gizi menjadi langkah awal untuk survey market demand melalui big data Protein Meter. Selanjutnya, dengan menggandeng Berikan Protein Initiative, Kab Indramayu telah berhasil mewujudkan pemberdayaan nelayan melalui koperasi dengan jumlah 1.051 nelayan yang terberdayakan dengan berdirinya pemanfaatan teknologi Hidrolisat Protein Ikan (HPI) dengan bahan baku dari ikan rucah menjadi nilai jual yang tinggi. Next Pemda Kabupaten Indramayu menggandeng Berikan Protein Initiative untuk aktivasi UMKM naik kelas yang bergizi sebagai langkah menyempurnakan pembangunan otonomi protein untuk memenuhi kebutuhan peningkatan gizi masyarakat dan kemandirian ekonomi daerah.
ADVERTISEMENT