Kronologi Keluarga Eza Gionino Diancam hingga Dapat Permintaan Maaf

Berita Artis
Membicarakan apa saja seputar artis
Konten dari Pengguna
18 November 2019 0:01 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Artis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Eza Gionino dan sambangi Polres Bogor, Sabtu (16/11/2019). Foto: Maria Gabrielle P.
zoom-in-whitePerbesar
Eza Gionino dan sambangi Polres Bogor, Sabtu (16/11/2019). Foto: Maria Gabrielle P.
ADVERTISEMENT
Pesinetron Eza Gionino mendapat kejadian tidak menyenangkan. Keluarganya diancam akan dibunuh oleh pria asal Kalimantan Barat bernama Qory Supiandy.
ADVERTISEMENT
Kejadian ini bermula dari Eza yang membeli dua ikan Arwana dari Qory. Eza lalu komplain karena merasa ikan yang diterima tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Keluarga Eza malah diancam oleh Qory. Eza kemudian melaporkan pengancaman ini ke pihak berwajib.
Tak terima, Ezra Gionino pun membeberkan perbuatan Qory melalui akun Instagramnya. Ezra menceritakan kasus pengancaman yang diterima keluarganya, beserta bukti tangkapan layar percakapan teks dan rekaman suara dengan Qory, berikut kronologinya.
Eza Gionino membeli dua ekor ikan Arwana dari Qory senilai Rp 12 juta. Eza mengaku membeli ikan itu dengan niat untuk membantu Qory, yang dikenalnya dari seorang temannya bernama Doni.
ADVERTISEMENT
Eza Gionino. Foto: Instagram/@ezagio
Ketika pesanannya tiba, Eza menemukan ikan yang dibelinya tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Dua ikan arwana senilai belasan juta itu dalam keadaan cacat di bagian mata dan gigi. Eza kemudian mengajukan komplain dan meminta Qory bertanggung jawab.
Komplain dari Eza tidak digubris oleh Qory. Tak sampai disitu, Qory malah mengancam akan membunuh anak dan istri Eza. Hal itu diucapkan Qory melalui sambungan telepon yang sudah direkam oleh Eza.
Salah satu rekaman suara Qory yang bernada mengancam juga diunggah oleh Eza melalui akun Instagramnya.
"Nih Qory ya, lu minta diviralin kan? Nih gue viralin, lu ngancem anak istri gua ya, lu liat." ujar Eza dalam unggahan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Anak lu masih kecil bro enggak kasian lu liat dia mati nanti?" sebut suara Qory dalam rekaman yang ditunjukkan Eza.
Eza Gionino bersama istrinya menyambangi Polres Bogor, Sabtu (16/11/2019). Foto: Maria Gabrielle P.
Eza yang tidak terima anak dan istrinya diancam kemudian melaporkan Qory ke pihak berwajib. Eza mengaku awalnya hanya ingin tanggung jawab dari Qory perihal jual beli mereka. Namun yang didapatnya malah ancaman pembunuhan.
"Saya mau buat laporan atas ancaman pembunuhan untuk istri dan anak saya yang sudah dilakukan oleh Qory Supiandiy a.k.a Muhammad Fatar. Karena dia bukan hanya penipuan terhadap saya, tapi dia juga melakukan pengancaman," ujar Eza Gionino dikutip dari kumparanHITS.
ADVERTISEMENT
Qory Supiandi ternyata sudah berkomunikasi dengan kuasa hukum Eza, Henry Indraguna. Melansir kumparanHITS, Henry mengatakan Qory sudah mengakui kesalahannya, dan meminta Henry menyampaikan permintaan maafnya kepada Eza.
"Pihak pelaku juga sudah saya kontak dan mengakui kesalahannya, bahwa dia mengatakan begitu dia salah. Dan (pelaku) mengatakan gitu dalam keadaan mabuk, terpengaruh alkohol," kata Henry, Sabtu (16/11).
Tak hanya melalui kuasa hukum Eza, Qory meminta maaf melalui sebuah video klarifikasi yang diunggahnya di akun Instagram pribadinya. Qory menceritakan bahwa awalnya ia meminta kontak seorang artis kepada temannya untuk bisa memviralkan namanya dengan balasan diskon harga ikan.
Qory kemudian mendapat kontak Eza. Menurutnya ikan yang ia berikan memang berbeda dengan yang dijanjikan. Namun ia mengatakan dirinya bukan penjual, namun hanya seorang calo.
ADVERTISEMENT
Setelah mendapat komplain dari Eza, Qory menceritakan ia meminta Eza mengirimkan kembali ikan yang diterimanya agar bisa ia jual kembali pada orang lain. Jika tidak begitu, menurutnya ia tidak akan bisa mengganti ikan Eza yang baru, lantaran tidak punya uang.
Qory yang merasa tertekan karena sudah ditagih uang oleh pemilik ikan yang asli dan dalam pengaruh alkohol langsung memberikan ancaman. Namun, ia meminta maaf karena mengaku tak punya niat melakukan ancamannya itu.
Meski sudah mendengar permintaan maaf Qory, Eza memutuskan untuk tetap melanjutkan pelaporannya pada polisi. Eza mengaku tidak percaya alasan Qory mengenai dirinya yang melakukan pengancaman dalam keadaan mabuk.
"Enggak ada orang mabuk dua hari berturut-turut dan berlanjut terus. Maksudnya, sorry, bukan saya sok tahu atau gimana, tapi jawabannya selalu menantang saya. Dia keluar kata-kata maaf, karena mulai banyak berita," ucap Eza.
ADVERTISEMENT
(rin)