Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Bisnis Internasional, Tujuan, dan Contoh Kegiatannya
4 April 2023 12:56 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Stobierski berpendapat dalam buku Bisnis Internasional karya Dr. Fitri Rezeki, M.Pd., dkk, bisnis internasional adalah kegiatan bisnis seperti penjualan produk (barang ataupun jasa) yang terjadi di seluruh perbatasan internasional .
Menurut Musselman dan Jackson turut menjelaskan, bisnis internasional merupakan semua kegiatan yang dilakukan oleh minimal dua negara atau lebih untuk memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat dan perusahaan di negara yang ikut mengatur kegiatan tersebut.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa bisnis internasional bisa dimaknai sebagai keterlibatan dua negara atau lebih dalam kegiatan bisnis untuk memenuhi kebutuhan ekonomi di negara yang turut serta di dalamnya.
Tujuan Bisnis Internasional
Dikutip dari buku Pengantar Bisnis Internasional oleh Hardiyono, S.E., M.M., C.MP, dkk, tujuan dari dilaksanakannya bisnis internasional adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
1. Menaikkan devisa negara
Imbas dari negara mendapatkan nilai deviasi yang tinggi, yaitu dapat mempengaruhi aspek pertumbuhan ekonomi, mempengaruhi stabilitas harga barang yang diekspor, dan mempengaruhi eksistensi tenaga kerja.
2. Memenuhi kebutuhan manusia
Bisnis internasional juga bertujuan untuk mempengaruhi kebutuhan banyak orang. Dalam hal ini, suatu negara menjalin kerja sama dengan negara lain untuk dapat memiliki produk atau sumber bahan baku yang dapat memenuhi kebutuhan hidup masyarakatnya.
3. Memperluas pasar dan meningkatkan keuntungan
Tujuan dari bisnis internasional berikutnya adalah untuk memperluas pasar. Sebagaimana diketahui, perusahaan atau pabrik hanya akan memproduksi berdasarkan permintaan saja.
Jika pasar bisa dikembangkan lebih luas, maka permintaan akan naik. Hal ini tentunya bisa membuat perusahaan dapat mencapai keuntungan lebih banyak.
5. Transfer teknologi modern
Saat ini, bisnis internasional juga mengekspor dalam bentuk teknologi modern. Misalnya negara maju berhasil menciptakan teknologi terbaru, kemudian dikirimkan ke negara-negara yang membutuhkan untuk meningkatkan kualitas dan kapabilitas.
ADVERTISEMENT
6. Meningkatkan kemakmuran masyarakat
Ketika devisa naik, maka diharapkan negara tersebut bisa memakmurkan rakyatnya. Misalnya dengan menambah lapangan pekerjaan atau dengan program yang sesuai dengan kebijakan pemerintah itu sendiri.
Contoh Kegiatan Bisnis Internasional
Merujuk buku Bisnis Internasional Perspektif Indonesia : Teori dan Implementasi oleh Ali Chaerudin dan Velma Alicia, berikut contoh bisnis internasional dalam kegiatan ekspor barang.
Contoh 1
Abdul Hamid, pebisnis kerajinan kain sarung di Indonesia menawarkan barang ke Mansoor di Malaysia. Perajin Indonesia menerima pembayaran dalam bentuk jenis mata uang Ringgit Malaysia atau Dolar Amerika. Negosiasi dan transaksi yang dilakukan dengan bahasa Melayu atau bahasa Inggris.
Contoh 2
Rasyid seorang pebisnis kerajinan dari bahan baku rotan di Indonesia menjual sebanyak satu petikemas produk furniture yang terbuat dari bahan dasar rotan kepada Kashimura salah seorang konsumen di Jepang.
ADVERTISEMENT
Transaksi pembayaran dilaksanakan ole importir Jepang dengan Letter of Credit dalam bentuk mata uang dolar Amerika. Negosiasi transaksi jual-beli barang dilakukan dalam bahasa Inggris.
(NDA)