Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
4 Bisnis yang Diramal Selalu Ramai, Yuk Cek!
16 Maret 2021 19:59 WIB
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sudah masuk hampir setahun sejak pandemi Covid-19 di Indonesia merebak. Saat ini, pemerintah sedang fokus terhadap pelaksanaan program vaksinasi dan pemulihan ekonomi Negara.
ADVERTISEMENT
Masyarakat sebagai salah satu faktor proses pemulihan ekonomi tentunya juga sedang berlomba-lomba dalam memulai Berbagai peluang usaha dan bisnis untuk meningkatkan pendapatan.
Dari berbagai peluang tersebut, terdapat beberapa sektor bisnis dan usaha yang punya prospek bagus, sesuai dengan kebutuhan pasar dan perkembangan zaman. Berikut beberapa sektor bisnis berprospek bagus yang dapat menjadi inspirasi.
1. Bisnis pesan antar makanan online.
Bisnis yang berbasis pada teknologi gadget dan internet ini memungkinkan penjual untuk menggunakan lapak online untuk bisnis makanannya.
Dalam bisnis ini, penjual dapat menekan modal karena lapaknya sudah tersedia pada platform online, salah satunya adalah GoFood dari Gojek. Penjual hanya perlu menggandeng GoFood dan kemudian mempersiapkan strategi promosi dan penjualan yang mumpuni agar produk makanannya laku di platform tersebut.
ADVERTISEMENT
Strategi bisnis semacam ini sangat sesuai dengan kondisi masyarakat yang saat ini semakin sibuk dan tidak punya waktu untuk mengunjungi rumah makan. Selain itu, pandemi yang memaksa masyarakat untuk tetap di rumah membuat jasa pesan antar makanan pun semakin dibutuhkan.
Contoh bisnis yang sudah sukses melalui strategi pesan antar online dengan menggandeng GoFood saat ini adalah Eatlah, Dapur MTW, dan Ayam Penyet Jeletot Bonsar.
2. Bisnis barang konsumsi atau FMCG
Bisnis ini menyediakan barang-barang konsumsi sehari-hari masyarakat. Bisnis semacam ini akan selalu laris karena sesuai kebutuhan keseharian masyatakat, seperti sembako, bengkel, dan sejenisnya yang terkait keseharian masyarakat.
Barang yang dijualpun sesuai tingkatan kebutuhan masyarakat, dari primer hingga tersier. Kunci dalam menjalankan bisnis semacam ini adalah harus dapat bersaing dengan kompetitor. Jika kualitas barang dan harganya terjangkau, penjualan akan selalu laris.
ADVERTISEMENT
Bisnis ini juga dapat memanfaatkan platform online. Hal ini seiring kondisi pandemi yang belum usai sehingga masyarakat tertahan untuk mengunjungi toko secara langsung. Pengusaha FMCG hanya perlu menggandeng platform seperti GoMart untuk menerapkan strategi ini.
Selain itu, kondisi pandemi juga membuat masyarakat semakin membutuhkan barang konsumsi untuk stok di rumahnya, terutama yang berhubungan dengan barang kesehatan. Hal ini dapat menjadi peluang bagi pengusaha FMCG untuk meningkatkan penjualan barang tersebut.
3. Agrobisnis
Bisnis ini bergerak di bidang pertanian dan perkebunan. Tujuannya adalah menyediakan suplai barang pangan hasil perkebunan seperti sayur dan buah untuk didistribusikan ke pasar-pasar.
Uniknya, bisnis ini masih sedikit peminat, khususnya dari generasi muda. Profesi petani dianggap tidak lagi menarik dan menjanjikan masa depan cerah bagi generasi muda. Hal ini juga dipengaruhi mindset pelaku sektor pertanian yang hanya berkutat pada usaha meningkatkan produktivitas lahan pertanian, pemanfaatan alat dan mesin pertanian modern, hingga metode-metode penentuan harga komoditas.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, sektor ini tidak dapat maju dan selalu dipandang sebelah mata. Padahal, peluang bisnisnya masih dapat dikembangkan lebih jauh. Berbekal teknologi dan internet, sektor ini dapat memasarkan produk secara langsung tanpa harus melalui jalur distribusi yang rumit.
Banyak sekali keuntungan yang bisa diperoleh dari agrobisnis. Selain karena kebutuhan pasar yang selalu ada, Pendapatan hasil agrobisnis cenderung stabil dengan tingkat kerugian yang notabene kecil.
4. Bisnis sewa properti
Bisnis ini sebenarnya sudah sejak lama menjadi tren. Hanya saja, prospek bisnis ini masih cerah hingga saat ini. Hal ini dipengaruhi oleh kebutuhan sebagian masyarakat yang seringkali membutuhkan lapak untuk dijadikan tempat berdagang seperti ruko.
Terdapat juga banyak perantau seperti pekerja atau pelajar yang kantor atau universitasnya di luar domisili mereka. Sedangkan mereka harus menetap agak lama sehingga butuh untuk menyewa tempat tinggal seperti kontrakan atau indekost.
ADVERTISEMENT
Ketimbang membeli atau membangun tempat yang membutuhkan modal besar, sebagian masyarakat lebih memilih untuk menyewa tempat untuk menekan biaya sesuai kebutuhannya.
Terdapat banyak keuntungan dari bisnis ini. Mulai dari modal yang cepat balik karena banyaknya peminat, untung yang berpotensi lebih besar dari modal awal, harga sewa yang bisa ditingkatkan, terproteksi dari laju inflasi, dan banyak lagi.
Namun untuk itu, dibutuhkan strategi dan pemasaran yang mumpuni agar properti tersebut dapat menarik banyak peminat. Pengusaha sewa properti perlu jeli dalam melihat prospek agar tidak mengalami kerugian setelah membangun atau membeli properti.