Konten dari Pengguna

4 Cara Menghitung Penyusutan Aktiva dalam Laporan Keuangan

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
3 Juni 2021 5:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perhitungan penyusutan aktiva. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perhitungan penyusutan aktiva. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah laporan keuangan, salah satu yang tak kalah penting adalah menghitung penyusutan aktiva. penyusutan adalah unsur yang perlu dihitung dalam prosedur perhitungan nilai biaya aktiva selama masa penggunaannya.
ADVERTISEMENT
Karena setiap aset akan mengalami penurunan nilai dalam jangka waktu tertentu, maka penting untuk mengetahui penyusutan aktiva agar dapat menjaga keseimbangan laporan keuangan.
Ada beberapa cara menghitung penyusutan yang umum digunakan dalam perhitungan laporan keuangan. Berikut penulis rangkum dari beberapa sumber mengenai 4 cara menghitung penyusutan aktiva.

4 Cara Menghitung Penyusutan Aktiva

1. Metode Garis Lurus
Metode ini merupakan yang paling sering dipakai untuk menjaga beban penyusutan tetap konstan. Terdapat dua rumus yang bisa digunakan dalam metode garis lurus, antara lain yaitu perhitungan dengan nilai residu dan perhitungan tanpa nilai residu.
- Rumus perhitungan menggunakan nilai residu
(Harga Perolehan - Nilai Residu) : Umur Ekonomis = Penyusutan
- Rumus perhitungan tanpa nilai residu
ADVERTISEMENT
Harga Perolehan : Umur Ekonomis = Penyusutan
(Harga Perolehan : Umur Ekonomis) x 2 = Penyusutan
2. Metode Hasil Produksi
Dalam metode hasil produksi, nominal dari penyusutan yang dikeluarkan pada masa tertentu mempunyai nilai proporsional. Nilai tersebut seimbang dengan kapasitas produksi dibandingkan dengan perkiraan kapasitas produksi maksimal selama usia ekonomis aset.
Metode ini memiliki rumus berikut.
(Harga Perolehan - Harga Residu) x (Pemakaian : Kapasitas Maksimal) = Penyusutan
3. Metode Saldo Menurun Ganda
Cara menghitung penyusutan berikutnya adalah dengan menggunakan metode saldo menurun ganda. Metode ini digunakan untuk menghitung biaya penyusutan pada mesin produksi, misalnya menghitung dengan mempertimbangkan performa mesin produksi yang kian menurun seiring pemakaian.
Rumus perhitungan dengan metode saldo menurun ganda adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
(Harga Perolehan : Umur Ekonomis) x 2 = Penyusutan
4. Metode Jumlah Angka Tahun
Sama halnya dengan metode saldo menurun ganda, metode ini biasa dipakai sebagai cara menghitung penyusutan pada mesin produksi. Akan tetapi, rumus yang digunakan sangat berbeda. Berikut adalah rumus metode jumlah angka turun.
(Harga Perolehan ― Harga Residu) x [(n / (n + (n - 1) + (n - 2) + …)] = Penyusutan
Huruf “n” dalam rumus di atas melambangkan usia ekonomis dari aktiva.
Ilustrasi laporan keuangan. Foto: Unsplash

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyusutan

Terdapat 3 faktor yang memengaruhi perhitungan penyusutan, yaitu sebagai berikut.
1. Harga Perolehan
Harga perolehan ini merupakan salah satu faktor yang menentukan seberapa besar pengalokasian nilai penyusutan biaya dalam setiap periode. Dalam perhitungan harga perolehan juga ditambahkan dengan biaya lain yang ditimbulkan dari perolehan aktiva tersebut.
ADVERTISEMENT
2. Umur Ekonomis Aktiva
Umur ekonomis adalah perkiraan sampai mana aktiva tersebut dapat berkontribusi sebelum mengalami aus. Umur ekonomis bisa dalam bentuk waktu, hasil produksi, dan jam kerja.
3. Nilai Residu
Maksud dari faktor ini adalah nilai sisa dari sebuah aktiva di akhir umur ekonomisnya setelah dikurangi dengan nilai penyusutannya. Nilai residu dapat diperoleh jika aktiva yang habis umur ekonomisnya dijual.
(AMP)