Konten dari Pengguna

5 Alasan Pihak Investor Membutuhkan Laporan Keuangan

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
14 Februari 2023 13:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi memberitahukan laporan keuangan perusahaan kepada investor. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi memberitahukan laporan keuangan perusahaan kepada investor. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Laporan keuangan merupakan dokumen yang dibuat oleh perusahaan untuk melaporkan seluruh kegiatan usaha dalam periode tertentu. Dengan adanya dokumen ini, perusahaan bisa mengetahui berapa banyak laba dan rugi yang didapatkan.
ADVERTISEMENT
Selain perusahaan (internal), ada pihak lain yang juga membutuhkan laporan keuangan, yaitu investor (eksternal). Apa alasan pihak investor membutuhkan laporan keuangan? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Alasan Pihak Investor Membutuhkan Laporan Keuangan

Menurut buku Pengantar Ilmu Perekonomian, Investasi, Dan Keuangan oleh Miftahorrozi Miftahorrozi, dkk, alasan pihak investor membutuhkan laporan keuangan adalah untuk mengetahui kondisi perusahaan.
Dengan begitu, investor bisa memastikan bahwa uang yang diinvestasikannya aman dan menguntungkan. Adapun alasan lain mengapa investor membutuhkan laporan keuangan perusahaan, di antaranya sebagai berikut:
Ilustrasi memberitahukan laporan keuangan perusahaan kepada investor. Foto: Pexels

1. Mengevaluasi performa perusahaan

Dengan adanya laporan keuangan, investor dapat mengevaluasi kinerja perusahaan pada periode tertentu. Selain itu, laporan keuangan juga dapat membantu investor memprediksi performa perusahaan di masa yang akan datang.

2. Mengetahui jumlah laba bersih

Sebagai informasi, investor adalah suatu individu atau kelompok yang menginvestasikan sejumlah modal tertentu kepada perusahaan. Sebagai imbalan atas modal tersebut, perusahaan akan membagi keuntungan dengan memberikan investor dividen atau laba. Karena itu, investor perlu mengetahui berapa jumlah pendapatan perusahaan yang diterbitkan dari laporan keuangannya.
ADVERTISEMENT

3. Mengetahui potensi penjualan

Ketika berinvestasi pada suatu perusahaan, investor tentu harus mengetahui daya jual produk perusahaan tersebut. Pasalnya, penjualan produk akan sangat memengaruhi jumlah keuntungan dan kerugian perusahaan.
Penjualan yang terlalu rendah bisa mengindikasikan adanya masalah dalam produk tersebut. Jika penjualan produk baik, investor bisa melihat bahwa adanya potensi pertumbuhan bisnis pada perusahaan tempatnya berinvestasi.

4. Menganalisis break even point (BEP)

Investor biasanya menginginkan waktu pemberian return yang cepat. Cara untuk memperkirakan waktu return ini adalah dengan mengetahui titik impas atau break even point (BEP).
Dikutip dari Bisnis, Eknomi, Asuransi, dan Keangan oleh Abdullah Amrin, break even point atau BEP merupakan situasi ketika jumlah pendapatan perusahaan sama dengan jumlah modal yang dikeluarkan.
BEP ini juga tertuang dalam laporan keuangan perusahaan. Dengan melihat BEP pada laporan keuangan perusahaan, investor dapat memutuskan berapa jumlah uang yang diinvestasikan dan kapan mereka akan mendapatkan return dari investasi tersebut.
ADVERTISEMENT

5. Mempertimbangkan kelanjutan investasi

Laporan keuangan dapat membantu para investor menganalisis bagaimana performa dan kesehatan keuangan perusahaan. Dengan informasi yang diberikan, investor dapat memutuskan apakah mereka akan meneruskan investasi di perusahaan tersebut atau sebaliknya.
Di sisi lain, menganalisis laporan keuangan perusahaan juga akan membantu para calon investor dalam membuat keputusan. Jika laporan keuangan bagus, tentu akan banyak calon investor yang ingin berinvestasi di perusahaan tersebut. Begitu pun sebaliknya.
(NDA)