5 Dokumen yang Digunakan sebagai Dasar Menyusun Jurnal Penutup

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
Konten dari Pengguna
24 Maret 2023 16:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi membuat jurnal penutup. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi membuat jurnal penutup. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Salah satu unsur yang wajib terpenuhi dalam penyusunan laporan keuangan adalah jurnal penutup atau closing entry. Pembuatannya sendiri dilakukan pada akhir periode akuntansi sebuah perusahaan.
ADVERTISEMENT
Agar jurnal penutup bisa disusun dengan sempurna, bagian keuangan perusahaan harus mempersiapkan beberapa dokumen pendukungnya terlebih dahulu. Apa saja dokumen yang digunakan sebagai dasar menyusun jurnal penutup?
Dokumen yang digunakan sebagai dasar menyusun jurnal penutup disebut juga sebagai akun sementara. Akun sementara adalah akun-akun yang menunjukkan jumlah keuntungan yang dihasilkan serta aktivitas apa saja yang dilakukan selama satu periode akuntansi.
Akun ini perlu ditutup agar saldonya tidak tercampur dengan saldo pada periode akuntansi berikutnya. Berikut dokumen dalam akun sementara yang perlu dilakukan penutupan para periode tertentu.

Dokumen yang Digunakan sebagai Dasar Menyusun Jurnal Penutup

Ilustrasi membuat jurnal penutup. Foto: Unsplash
Mengutip buku Akuntansi Dasar: Teori dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan milik Sri Wahyuni Nur, S.E., M.Ak, jurnal penutup merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup akun-akun nominal sementara.
ADVERTISEMENT
Akun yang ditutup adalah akun nominal dan akun pembantu modal. Akibat penutupan ini, saldo akun-akun tersebut akan menjadi 0 (nol) pada awal periode akuntansi. Secara rinci, dokumen yang digunakan sebagai dasar menyusun jurnal penutup adalah sebagai berikut.

1. Akun Pendapatan

Sesuai namanya, akun ini berfungsi untuk mencatat besar pendapatan yang diperoleh perusahaan. Secara umum, pendapatan dikelompokkan ke dalam dua kategori.
Pertama, pendapatan dari penjualan barang atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan. Sementara yang kedua, pendapatan yang tidak berkaitan dengan jenis usaha yang dilakukan oleh perusahaan, misalnya pendapatan bunga.
Ilustrasi membuat jurnal penutup. Foto: Pixabay

2. Akun Beban atau Biaya

Akun beban atau biaya terdiri dari pos-pos pengeluaran yang diperlukan untuk operasional perusahaan. Umumnya, beban juga dapat dibedakan menjadi dua.
Pertama, beban administrasi yang meliputi pengeluaran perusahaan untuk keperluan administrasi, seperti pembelian alat tulis dan biaya listrik kantor.
ADVERTISEMENT
Kedua, beban biaya operasional yang meliputi pengeluaran perusahaan untuk aktivitas operasional produksi barang atau jasa, misalnya biaya gaji buruh, biaya ekspedisi, dan sebagainya.

3. Ikhtisar Laba Rugi (Income Summary)

Income summary atau ikhtisar laba rugi adalah akun sementara yang digunakan untuk menutup akun pendapatan dan beban. Akun ini nantinya akan dihilangkan pada laporan keuangan.

4. Dividen

Apabila perusahaan mencatat adanya pembagian dividen bagi para pemegang saham, maka atas dividen tersebut perlu dibuat jurnal penutup. Itu karena nantinya akun ini akan menjadi bagian dari akun ekuitas pada laporan posisi keuangan.

5. Prive

Sama halnya dengan dividen, apabila owner mengambil sejumlah uang perusahaan untuk membiayai keperluan pribadi, maka atas jumlah tersebut perlu dibuat jurnal penutup. Sebab, akun prive juga akan menjadi bagian dari akun ekuitas pada laporan posisi keuangan.
ADVERTISEMENT
(NDA)