Konten dari Pengguna

5 Kelebihan dan Kekurangan Uang Elektronik sebagai Alat Pembayaran

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
13 November 2024 18:27 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi uang elektronik. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi uang elektronik. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Uang elektronik (e-money) telah menjadi bagian penting dalam transaksi sehari-hari. Dengan uang elektronik, transaksi dapat dilakukan secara cepat dan praktis, baik melalui smartphone, kartu, atau platform digital lainnya.
ADVERTISEMENT
Namun, di balik kemudahan yang ditawarkan, uang elektronik juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan. Simak informasi di bawah ini untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan uang elektronik selengkapnya.

Apa Itu Uang Elektronik?

Ilustrasi uang elektronik. Foto: Unsplash
Dikutip dari laman Wall Street Mojo, uang elektronik atau e-money adalah bentuk uang tunai digital yang disimpan dan dipertukarkan secara elektronik.
Transaksi uang elektronik dilakukan melalui jaringan Internet, sehingga memungkinkan transaksi tanpa kontak langsung dan tanpa uang fisik.
Beberapa contoh uang elektronik yang populer di Indonesia meliputi GoPay, OVO, Dana, LinkAja, dan ShopeePay. Dengan aplikasi ini, pengguna dapat membayar belanjaan, tagihan, dan layanan transportasi dengan cepat dan praktis.
ADVERTISEMENT

Kelebihan Uang Elektronik

Ilustrasi uang elektronik. Foto: Unsplash
Penggunaan uang elektronik menawarkan sejumlah keuntungan yang menarik bagi konsumen dan pelaku usaha. Berikut kelebihan utama uang elektronik.

1. Praktis dan Mudah Digunakan

Salah satu keunggulan utama uang elektronik adalah kemudahan penggunaan. Dengan aplikasi uang elektronik di ponsel pintar, pengguna bisa melakukan transaksi kapan saja dan di mana saja tanpa perlu membawa uang tunai.
Hanya dengan beberapa klik, transaksi dapat diselesaikan dalam hitungan detik, sehingga sangat praktis untuk berbagai kebutuhan harian.

2. Transaksi Lebih Cepat

Uang elektronik memungkinkan pembayaran menjadi lebih cepat dibanding metode pembayaran konvensional. Pengguna tidak perlu lagi menghitung uang kembalian atau menunggu proses gesek kartu, karena transaksi langsung diproses secara otomatis.
Hal ini sangat berguna dalam transaksi kecil hingga menengah, seperti pembayaran di restoran, belanja harian, atau pembayaran transportasi.
ADVERTISEMENT

3. Tersedia Banyak Promo dan Diskon

Penyedia layanan uang elektronik sering menawarkan berbagai promosi, diskon, dan cashback untuk menarik lebih banyak pengguna. Promo ini bisa menghemat pengeluaran pengguna dalam bertransaksi.
Dengan banyaknya promo yang tersedia, uang elektronik menjadi pilihan yang lebih ekonomis dibanding pembayaran dengan uang tunai atau kartu kredit.

4. Meningkatkan Keamanan

Penggunaan uang elektronik dapat meningkatkan keamanan dibanding uang tunai. Pengguna tidak perlu membawa uang fisik dalam jumlah besar yang berisiko hilang atau dicuri.
Selain itu, uang elektronik dilindungi oleh sistem keamanan berlapis seperti verifikasi PIN, OTP, dan enkripsi data, sehingga transaksi lebih aman.

5. Mendukung Inklusi Keuangan

Uang elektronik memungkinkan akses ke layanan keuangan bagi masyarakat yang belum memiliki rekening bank. Dengan uang elektronik, siapa saja yang memiliki smartphone dapat melakukan transaksi digital tanpa perlu membuka rekening bank.
ADVERTISEMENT
Hal ini mendorong inklusi keuangan, terutama bagi masyarakat yang berada di daerah terpencil atau belum terjangkau layanan perbankan.

Kekurangan Uang Elektronik

Ilustrasi uang elektronik. Foto: Unsplash
Di balik kelebihannya, uang elektronik juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan oleh pengguna. Berikut beberapa kelemahan dari uang elektronik.

1. Rentan Terhadap Risiko Keamanan Siber

Meskipun dilengkapi fitur keamanan, uang elektronik tetap rentan terhadap risiko keamanan siber seperti peretasan, phising, atau malware.
Jika keamanan perangkat atau akun uang elektronik terancam, pengguna bisa kehilangan saldo atau data pribadi mereka. Oleh karena itu, pengguna harus selalu berhati-hati dan menjaga keamanan perangkat yang digunakan untuk bertransaksi.

2. Bergantung pada Koneksi Internet

Uang elektronik membutuhkan koneksi Internet atau jaringan data untuk melakukan transaksi. Jika pengguna berada di area tanpa sinyal atau jaringan yang buruk, mereka tidak bisa menyelesaikan transaksi.
ADVERTISEMENT
Ketergantungan pada Internet ini menjadi salah satu keterbatasan dalam menggunakan uang elektronik di beberapa wilayah yang minim akses Internet.

3. Adanya Biaya Transaksi Tertentu

Beberapa penyedia uang elektronik mengenakan biaya transaksi untuk layanan tertentu, seperti transfer saldo atau penarikan tunai. Meskipun biayanya mungkin kecil, dalam jangka panjang biaya ini bisa berdampak pada pengeluaran pengguna, terutama bagi yang sering melakukan transfer antar-akun atau antar-platform.

4. Keterbatasan Penerimaan di Beberapa Tempat

Tidak semua tempat atau toko menerima pembayaran dengan uang elektronik, terutama di daerah yang belum berkembang secara digital. Toko-toko kecil atau pedagang tradisional mungkin belum memiliki fasilitas untuk menerima pembayaran digital, sehingga pengguna masih perlu membawa uang tunai sebagai alternatif.

5. Potensi Ketergantungan Berlebih

Kemudahan yang ditawarkan uang elektronik dapat membuat pengguna menjadi terlalu bergantung pada teknologi ini dan mengabaikan pengelolaan keuangan secara bijak.
ADVERTISEMENT
Pengguna berpotensi melakukan transaksi tanpa mempertimbangkan pengeluaran karena pembayaran yang cepat dan mudah, sehingga bisa mengarah pada gaya hidup konsumtif.
(NDA)