5 Mata Uang Paling Rendah di Dunia

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
Konten dari Pengguna
10 November 2022 15:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mata uang paling rendah. Foto: Tomy Utomo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mata uang paling rendah. Foto: Tomy Utomo/kumparan
ADVERTISEMENT
Nilai mata uang di setiap negara tentu berbeda-beda. Hal tersebut merupakan salah satu indikator dari ekonomi, tak ayal bila mata uang berkaitan dengan kondisi yang sedang melanda negara tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain kondisi ekonomi, ada juga investasi asing dan nilai tukarnya sendiri. Misalnya seperti pandemi Covid-19 yang membuat ekonomi terpuruk, sehingga beberapa mata uang mengalami pelemahan.
Setiap negara pun memiliki nilai konversi mata uang yang berbeda-beda. Karena itu, ada mata uang dengan konversi nilai yang tinggi, sebaliknya juga ada yang nilai konversinya rendah.
Mata uang suatu negara juga akan turun apabila tingkat penawaran lebih tinggi dibandingkan permintaan. Berikut adalah beberapa mata uang paling rendah di dunia menurut data dari FXSSI dan Google.

Mata Uang Paling Rendah di Dunia

Ilustrasi mata uang paling rendah. Foto: Unsplash

5. Sierra Leonean Leone (12.950.00 SLL/USD)

Sierra Leonean Leone merupakan negara miskin dari Afrika dan menempati peringkat lima mata uang terendah di dunia. Pada awal 2022, terjadi perang dan penyebaran virus Ebola. Karenanya, nilai mata uangnya melemah menjadi 12.950 per dolar.
ADVERTISEMENT

4. Laos Kip (13.245.00 LAK/USD)

Walau sejatinya mata uang Laos tidak mendevaluasi, tapi masih jadi salah satu yang terendah di dunia, yakni 13.245 kip per dolar. Sebab, sejak diterbitkan pada 1952, mata uang tersebut memang rendah. Nilai tukar mata uang Laos Kip juga terbilang lebih rendah jika dibandingkan dengan Indonesia Rupiah.

3. Indonesia Rupiah (15.623 IDR/USD)

Secara ekonomi, Indonesia sejatinya stabil dan cukup berkembang di antara negara Asia Tenggara lainnya. Namun, menurut FXSSI, nilai tukar rupiah sangat rendah.
Dilaporkan pula oleh FXSSI, segala upaya sudah dilakukan oleh pemerintah Tanah Air, namun upaya tersebut hasilnya tidak terlalu signifikan. Kini 1 dolar sama dengan Rp14.728.
Ilustrasi mata uang paling rendah. Foto: Unsplash

2. Vietnam Dong (23.172 VND/USD)

Mata uang paling rendah urutan kedua di dunia adalah dong Vietnam. Hal ini imbas masih sulitnya ekonomi terpusat ke ekonomi pasar. Imbasnya, dong menjadi sangat terdevaluasi.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, ahli menyebut Vietnam berada di jalur yang tepat dan tidak akan butuh waktu lama untuk bisa naik lagi dan mendekat ke beberapa negara tetangga.

1. Iran Rial (42.400 IRR/USD)

Mata uang paling rendah di dunia saat ini adalah rial Iran. Devaluasi dimulai pada 1979 silam, tepatnya ketika revolusi Revolusi Iran. Banyak bisnis yang angkat koper ketika itu karena ketidakjelasan situasi.
Kemudian perang dengan Irak, Iran terkena sanksi ekonomi karena program nuklir. Pemerintahnya pun membatasi akses mata uang asing ke warga, yang mana berujung pada peningkatan blackmarket. Karena itu semua, rial semakin terdevaluasi hingga 400 persen.
Mata uang kembali stabil pada 2015 usai sanksi ekonomi dicabut. Ketika itu, Iran menandatangani perjanjian nuklir dengan AS, Prancis, Inggris, China, Rusia, dan Jerman. Namun, tiga tahun kemudian, AS mengeklaim Iran melanjutkan program nuklir.
ADVERTISEMENT
Imbasnya, sanksi dipertajam dan akses negara ke pasar komoditas dunia dibatasi. Iran tak bisa ekspor minyak bumi, yang notabene 69 persen pendapatan tiap tahun. Defisit kritislah anggaran nasional Iran.
Sanksi pun mencakup industri lain, termasuk petrokimia dan metalurgi. Hingga kini, terbaru, nilai mata uang Iran mencapai 42.300 rial per dolar.
(NDA)