Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
6 Ciri Utama Perusahaan dalam Tahap Perkenalan
13 Maret 2023 13:48 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Hampir semua bisnis atau perusahaan memiliki siklus kehidupan. Siklus tersebut terbagi menjadi empat, yaitu tahap perkenalan (introduction), pertumbuhan (growth), kedewasaan (maturity), dan kemunduran atau penurunan (decline).
ADVERTISEMENT
Setiap tahap kehidupan perusahaan tersebut memiliki ciri utama yang berbeda-beda. Lantas, apa ciri utama perusahaan dalam tahap perkenalan? Simak informasi lengkapnya dalam uraian berikut ini.
Ciri Utama Perusahaan dalam Tahap Perkenalan
Merujuk buku Manajemen Operasi karya Gatot Nazir Ahmad, tahap perkenalan (introduction) adalah tahap di mana perusahaan baru saja diluncurkan dan diperkenalkan ke pasar.
Pada tahap ini, perusahaan biasanya akan langsung memasarkan produknya dalam jumlah besar, walaupun volume penjualannya belum tinggi.
Barang yang dijual pun umumnya merupakan produk baru yang belum ada di pasaran, karena produk masih berada pada tahap permulaan.
Adapun ciri umum perusahaan dalam tahap perkenalan, menurut buku Manajemen Pemasaran: Teori dan Pengembangan oleh Marisi Butarbutar, dkk, adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Strategi Perusahaan dalam Tahap Perkenalan
Untuk dapat melalui tahap perkenalan, seluruh pihak di dalam perusahaan harus bekerja keras dengan kesabaran yang sangat tinggi. Tujuannya agar produk yang dijual dapat diterima oleh konsumen.
Mengutip buku Manajemen Pemasaran: Teori dan Pengembangan oleh Marisi Butarbutar, dkk, berikut strategi lain yang perlu diterapkan perusahaan dalam tahap perkenalan:
1. Strategi Peluncuran Cepat (Rapid Skimming Strategy)
Strategi peluncuran cepat dilaksanakan dengan cara menetapkan harga yang tinggi untuk memperoleh laba kotor per unit sebanyak mungkin. Selain itu, juga harus melakukan promosi yang gencar untuk meyakinkan konsumen tentang kualitas produk walaupun harganya mahal.
ADVERTISEMENT
Cara ini biasanya dipakai untuk mempercepat laju penerobosan pasar. Strategi ini akan berhasil jika sebagian besar pasar belum mengetahui keberadaan produk, konsumen bersedia membayar berapapun harganya, dan perusahaan menghadapi pesaing potensial yang ingin membangun preferensi pada mereknya.
2. Strategi Peluncuran Lambat (Slow Skimming Strategy)
Strategi peluncuran lambat dijalankan dengan cara menetapkan harga yang tinggi untuk memperoleh laba kotor per unit sebanyak mungkin, namun dengan promosi yang rendah agar biaya pemasaran tidak terlalu tinggi.
Strategi ini akan berhasil jika jangkauan pasar terbatas, sebagian besar konsumen mengetahui keberadaan produk, konsumen mau membeli dengan harga tinggi, dan pesaing potensial belum muncul.
3. Strategi Penetrasi Cepat (Rapid Penetration Strategy)
Strategi ini dilakukan dengan cara menetapkan harga yang rendah dan promosi yang agresif. Tujuan dari strategi ini adalah untuk memperoleh penerimaan pasar yang cepat dan memperoleh pangsa pasar yang besar.
ADVERTISEMENT
Strategi penetrasi cepat akan berhasil jika pasar sangat luas, konsumen belum mengetahui keberadaan produk, konsumen sangat peka terhadap harga, dan terdapat indikasi persaingan potensial yang besar.
4. Strategi Penetrasi Lambat (Slow Penetration Strategy)
Strategi penetrasi lambat dijalankan dengan menetapkan harga yang rendah untuk memperoleh penerimaan yang besar dari konsumen dan promosi yang rendah agar biaya pemasaran tidak membengkak.
Keberhasilan strategi ini biasanya harus didukung dengan pasar yang sangat luas, konsumen mengetahui Keberadaan produk, konsumen peka terhadap harga, dan persaingan potensial sangat rendah.
(NDA)