Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
6 Fakta Menarik G20 Indonesia, Dukung Inklusivitas Global
14 April 2022 13:39 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sudah tahu apa saja fakta menarik G20 Indonesia yang perlu kamu ketahui? G20 atau Group of Twenty merupakan forum kerja sama dalam lingkup multilateral di antara 19 anggota negara dan Uni Eropa. Fokus utamanya yaitu perekonomian global namun tidak menutupi isu-isu global juga dibahas pada forum G20.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1999, G20 resmi didirikan yang bermula dengan pertemuan antar Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral. Di tahun 2010, G20 menambahkan kehadiran Kepala Negara dan menambah sektor pembangunan sebagai isu pembahasan di KTT .
Terdapat 2 jalur yang digunakan dalam forum G20 yaitu Finance Track dan Sherpa Track. Jalur Finance sendiri berfokus pada perekonomian dan keuangan global sedangkan Jalur Sherpa memiliki pembahasan isu global yang lebih luas, tidak terbatas pada ekonomi.
Di tahun 2022 ini, G20 kembali mengadakan KTT dengan Presidensi yang dipegang oleh Indonesia. KTT sendiri merupakan puncak acara dari rentetan agenda G20 sehingga Indonesia memiliki peran penting dalam acara G20 tahun ini.
Penyelenggaraan KTT di Indonesia memiliki beberapa fakta menarik yang cukup membanggakan negara Indonesia. Apa saja fakta menarik tersebut? Simak penjelasannya berikut ini.
ADVERTISEMENT
6 Fakta Menarik G20 Indonesia
Di balik terselenggaranya KTT G20 di Indonesia, terdapat beberapa fakta menarik yang cukup membanggakan. Harapannya dengan usaha yang dilakukan dalam pelaksanaan KTT G20, Indonesia dapat memiliki kontribusi serta citra yang baik di kancah internasional. Berikut 6 fakta menarik yang terdapat pada G20 tahun 2022 di Indonesia.
1. Tema Presidensi G20 Indonesia
Sebagai pengemban tugas Presidensi G20 di tahun 2022 ini, Indonesia mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”. Semenjak pandemi Covid-19, kondisi negara-negara mengalami penurunan terutama dari segi ekonomi. Dengan tema yang diusung ini, Indonesia berharap seluruh negara di dunia dapat saling tolong-menolong dalam proses pemulihan ini.
Melansir dari laman resmi Kementerian Parekraf, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, menjelaskan bahwa pemulihan yang digerakkan merujuk kepada pemulihan yang inklusif bagi seluruh negara di dunia.
ADVERTISEMENT
2. Makna Logo G20 Indonesia
Pada logo G20 Indonesia, kamu dapat melihat siluet Gunungan dengan motif Batik Kawung. Melansir dari website resmi Kementerian Parekraf, Siluet Gunungan memiliki arti menuju babak baru yaitu pemulihan yang inklusif dan berkelanjutan dengan semangat dan optimisme. Sedangkan motif Batik Kawung bermakna semangat untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan berguna bagi sesama. Untuk pemilihan warna merah dan putih melambangkan bendera negara Indonesia, sedangkan pemilihan warna biru pada font menunjukkan Indonesia sebagai negara maritim.
Selain itu, terdapat bentuk tanaman rambat pada logo G20. Mengutip dari laman resmi Kementerian Luar Negeri, bentuk tersebut melambangkan Presidensi Indonesia menjadi bridge builder dan part of solution dalam pemulihan global ini. Tidak hanya itu, jika kamu melihat logo G20 dengan latar belakang pegunungan, latar tersebut juga memiliki makna tersendiri. Latar yang digunakan merupakan siluet dari Gunung Agung dan Gunung Abang, Bali. Dengan gradasi warna merah dan biru, dimaknai sebagai harapan atas hari-hari baru yang penuh perubahan positif.
ADVERTISEMENT
3. Bali sebagai Lokasi KTT G20
Dalam pelaksanaan KTT G20, Pulau Bali menjadi lokasi utama. Tepatnya di Nusa Dua, lokasi ini dipilih karena memiliki infrastruktur yang memadai dan untuk para anggota G20 dan delegasi yang akan datang. Selain itu, Bali merupakan pusat wisata dan kebudayaan sehingga dapat menjadi poin plus Indonesia dalam unjuk budaya.
4. Prinsip Inkulisivitas “Leave No One Behind”
Mengutip dari laman resmi Kementerian Luar Negeri, Presiden Joko Widodo menerapkan prinsip Inklusivitas dalam G20 untuk mewujudkan “Leave No One Behind”. Untuk itu Presidensi G20 memiliki visi dapat bermanfaat bagi semua pihak, termasuk negara berkembang, negara kecil, dan kelompok rentan. Dalam hal ini, Indonesia berfokus pada negara berkembang di Asia, Afrika, Amerika Latin, dan negara kecil di kepulauan Pasifik dan Karibia.
ADVERTISEMENT
5. Mengundang 9 Negara dan 10 Organisasi Internasional
Dalam penyelenggaraan KTT G20, Indonesia turut mengundang 9 negara dan 10 organisasi internasional. 9 negara yang diundang yaitu Spanyol, Ketua Uni Afrika, Ketua the African Union Development Agency-NEPAD (AU-NEPAD), Ketua Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), Belanda, Singapura, Persatuan Emirat Arab, Ketua The Caribbean Community (CARICOM), dan Ketua Pacific Island Forum (PIF).
Sedangkan untuk 10 organisasi internasional yang diundang meliputi Asian Development Bank (ADB), Financial Stability Board (FSB), International Labour Organization (ILO), International Monetary Fund (IMF), Islamic Development Bank (IsDB), Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), World Bank, World Health Organization (WHO), World Trade Organization (WTO), dan United Nations (UN).
6. 3 Kunci Pemulihan Global
ADVERTISEMENT
Untuk mencapai target pemulihan yang inklusif, Presidensi Indonesia menetapkan kunci pemulihan global. Terdapat tiga sektor prioritas yang dijadikan kunci yaitu penguatan arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi.