Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
6 Karakteristik Kualitas Informasi Akuntansi Menurut SAK
25 Juli 2023 13:44 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) menetapkan karakteristik kualitas informasi akuntansi menjadi dua bagian, yaitu kualitas fundamental dan kualitas penambah.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Akuntansi Keuangan Menengah 2 karya Renika Hasibuan, dkk, kualitas fundamental terdiri dari relavan, keandalan, dan penyajian jujur.
Sementara itu, kualitas penambah terdiri dari dapat diperbandingkan, materialitas, dan mudah dipahami. Simak masing-masing penjelasannya dalam uraian berikut.
Karakteristik Kualitas Informasi Akuntansi
Karakteristik kualitas informasi akuntansi merupakan kemampuan informasi data supaya bisa memenuhi ekspektasi perusahaan dalam kegiatan yang berkaitan dengan keuangan , sehingga nantinya bisa bermanfaat dalam membuat keputusan yang tepat dan tepercaya.
Mengutip buku Akuntansi Keuangan Menengah oleh Tuban Drijah Herawati, Nurlita Novianti, dan Lilik Purwanti, karakteristik kualitas informasi akuntansi juga menyediakan informasi yang bisa dimanfaatkan untuk mengevaluasi performa manajerial perusahaan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan, berikut karakteristik kualitas informasi akuntansi yang harus ada dalam pembuatan laporan keuangan :
1. Mudah Dipahami (Understandability)
Seorang akuntan dituntut untuk membuat laporan keuangan yang mudah dipahami. Dengan begitu, laporan keuangan akan mudah untuk dimengerti oleh para pembaca pada umumnya yang bukan seorang ahli.
Namun, tentunya kesederhanaan ataupun kemudahan ini tidak bisa mengorbankan relevansi informasi yang harus disajikan, walaupun memang agak kompleks.
2. Relevansi (Relevance)
Karakteristik kualitas informasi akuntansi selanjutnya adalah relevansi. Informasi mempunyai kualitas yang relevan bila dapat dipengaruhi oleh pemakai dalam hal mengambil suatu keputusan dengan cara membantu mengevaluasi kegiatan di masa lalu, masa kini, ataupun pada masa depan.
Informasi yang sifatnya penegasan terkait peristiwa ataupun keadaan masa lalu dan masa kini, berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan guna meramalkan ataupun memproyeksikan suatu kejadian ataupun peristiwa pada waktu yang akan datang.
ADVERTISEMENT
3. Materialitas (Materiality)
Materialitas adalah suatu tolak ukur apakah suatu informasi bisa dianggap relevan atau tidak. Suatu informasi akan dianggap material ataupun signifikan jika suatu kesalahan bisa mempengaruhi keputusan ekonomi pada pengguna informasi laporan keuangan, atau menyesatkan proses pengambilan keputusan.
4. Keandalan (Reliability)
Keandalan diperlukan apabila terjadi suatu penundaan yang tidak semestinya dalam pembuatan laporan keuangan. Dengan begitu, informasi yang dihasilkan pun tidak akan kehilangan tingkat relevansinya.
Pihak manajemen kemungkinan besar harus mampu menyeimbangkan manfaat relatif antara suatu pelaporan yang tepat waktu dan juga ketentuan informasi yang memang andal. Pihak penyedia informasi yang tepat waktu akan mampu meningkatkan keandalan informasi.
Sebaliknya, bila pelaporan ditunda hingga seluruh aspek di dalamnya diketahui, maka informasi yang dihasilkan, kemungkinan besar akan menjadi sangat andal, namun menjadi kurang bermanfaat untuk para pengambil keputusan.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, penggunaan software akuntansi di dalam perusahaan akan sangat membantu dalam menyajikan berbagai laporan tersebut secara lebih tepat waktu tanpa harus disusun terlebih dahulu secara manual.
Nah, agar suatu informasi bisa diandalkan, maka informasi tersebut harus memenuhi persyaratan, yang di antaranya adalah penyajian yang jujur, substansi yang mampu mengungguli bentuk, netral, pertimbangan yang sehat, dan juga lengkap.
5. Dapat Diperbandingkan (Comparability)
Para pengguna informasi harus mampu membandingkan laporan keuangan perusahaan antar periodenya agar bisa mengidentifikasi adanya kecenderungan posisi dan juga kinerja keuangan.
Para pengguna informasi juga harus bisa membandingkan laporan keuangan antar organisasi agar bisa mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, dan juga perubahan posisi keuangan secara lebih relatif.
6. Penyajian Jujur
Informasi keuangan di laporan keuangan pada umumnya tidak luput dari risiko penyajian yang dianggap kurang jujur daripada apa yang seharusnya digambarkan.
ADVERTISEMENT
(NDA)