Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Alasan Perbankan Berperan Penting dalam Sistem Pembayaran di suatu Negara
16 Juni 2023 15:17 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui lebih lanjut alasan mengapa perbankan berperan penting dalam sistem pembayaran di suatu negara, simak terlebih dahulu pengertian sistem pembayaran di artikel Berita Bisnis berikut ini.
Pengertian Sistem Pembayaran
Mengutip rba.gov.au, sistem pembayaran mengacu pada pengaturan yang memungkinkan konsumen, bisnis, dan organisasi lain untuk mentransfer dana ke pihak lainnya.
Adapun menurut Undang-Undang Nomor 23 tahun 1999, sistem pembayaran didefinisikan sebagai suatu sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga, dan mekanisme untuk memindahkan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi.
Sistem ini mencakup instrumen pembayaran, yakni uang tunai, kartu, cek, dan transfer dana elektronik yang digunakan pelanggan untuk membayar.
Mengutip dari spektro-bi.org, tujuan umum dari sistem pembayaran adalah memungkinkan orang untuk memindahkan akun dari satu bank ke bank lainnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, sistem pembayaran digunakan untuk mengirim, meratifikasi dan menerima pembayaran, dan memenuhi kewajiban pembayaran.
Mengapa Perbankan Berperan Penting dalam Sistem Pembayaran di suatu Negara? Ini Alasannya
Merujuk ojk.go.id, Bank Indonesia selaku Bank Sentral memiliki kewenangan untuk mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
Apabila terjadi gagal bayar (failure to settle) pada salah satu pengguna dalam sistem pembayaran, akan timbul risiko potensial serius dan mengganggu kelancaran sistem pembayaran.
Kegagalan tersebut dapat menimbulkan risiko yang bersifat menular (contagion risk) sehingga menimbulkan gangguan yang bersifat sistemik.
Dalam mengurangi risiko tersebut, Bank Indonesia mengembangkan mekanisme dan pengaturan untuk mengurangi risiko tersebut, salah satunya adalah sistem Real Time Gross Settlement (RTGS).
ADVERTISEMENT
Sistem RTGS ini dapat meningkatkan keamanan dan kecepatan sistem pembayaran. Agar lebih jelas, berikut Berita Bisnis jabarkan risikonya yang ada dalam sistem pembayaran.
Risiko dalam Sistem Pembayaran
Menurut CPSS-BIS (1996) dalam buku Kebijakan Sistem Pembayaran di Indonesia oleh Sri Mulyati Tri Subaririsiko, risiko pembayaran dapat dibagi ke dalam lima jenis, di antaranya:
1. Risiko Kredit
Hal ini terjadi jika pengguna tak dapat memenuhi kewajibannya saat jatuh tempo.
2. Risiko Likuiditas
Hal ini terjadi bila pengguna tak memiliki cukup dana saat jatuh tempo, walaupun mungkin mampu pada waktu yang akan datang.
3. Risiko Hukum
Risiko ini meliputi ketidakpastian hukum sehingga menyebabkan atau memperburuk risiko kredit dan likuiditas.
4. Risiko Operasional
Risiko operasional biasanya disebabkan oleh faktor-faktor operasional, seperti kesalahan teknis.
5. Risiko Sistemik
Risiko sistemik terjadi bila ada ganggauan pada sistem yang dapat membahayakan pasar keuangan karena adanya kegagalan pembayaran.
ADVERTISEMENT
Peran Sistem Pembayaran dalam Perekonomian
Menurut Sheppard (1996) pada buku Kebijakan Sistem Pembayaran di Indonesia oleh Sri Mulyati Tri Subari, peran penting sistem pembayaran dalam perekonomian adalah sebagai berikut:
(MQ)