Konten dari Pengguna

Analisis Teknikal Saham dan 7 Indikator untuk Memahaminya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
2 Juni 2022 13:43 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi analisis teknikal saham. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi analisis teknikal saham. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Analisis teknikal saham adalah salah satu metode yang digunakan dalam dunia saham. Selain itu, ada juga yang bernama analisis fundamental saham. Tujuan dari keduanya agar investor dapat mengetahui dan memahami kondisi saham pada periode tertentu.
ADVERTISEMENT
Letak perbedaan antara keduanya yaitu pada bagian saham yang dianalisis. Analisis teknikal merupakan kegiatan analisis grafik saham berbasis data historis harga di pasar saham. Sedangkan analisis fundamental adalah metode yang menganalisis nilai saham berdasarkan faktor keuangan dan kondisi ekonomi pada suatu perusahaan.
Analisis teknikal saham adalah teknis analisis yang ditujukan untuk mengamati pola-pola seperti data pasar, harga saham, dan volume transaksi saham. Artinya, bukan melihat hal-hal yang berkaitan dengan kondisi ekonomi, kesehatan keuangan perusahaan, serta prospek bisnis ke depannya.

Pengertian Analisis Teknikal Saham

Mengutip dari idxchannel.com, analisis teknikal merupakan analisis pergerakan saham di mana kamu mengamati dan memahami tren grafik pada pasar saham bergerak ke arah mana. Jika kamu dapat memahami tren grafik saham, kamu dapat mengambil keputusan terhadap aset yang kamu inginkan.
ADVERTISEMENT
Analisis teknikal dapat digunakan, baik untuk investor maupun trader, meskipun tujuan mereka berbeda. Bagi investor, analisis teknikal dapat membantu untuk menentukan kapan saat yang tepat untuk membeli suatu saham guna disimpan dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
Sementara, bagi trader pastinya analisis teknikal digunakan untuk menentukan saham pilihan yang berpotensi cuan dalam jangka pendek. Analisis teknikal berperan penting dalam menunjukkan chart harga saham, trend yang terjadi, support and resistance, serta waktu yang tepat untuk menjual maupun membeli dengan bantuan indikator.
Dengan metode pembacaan yang tepat, kamu akan memperoleh hasil analisis yang lebih akurat untuk membantu agar bisa membaca analisis saham dengan cara lebih baik. Lantas, apa sajakah metode yang digunakan dalam analisis teknikal saham? Simak uraiannya berikut ini.
Ilustrasi Saham. Foto: Unsplash.

Indikator Teknikal Saham

Buku berjudul Analisisa Teknikal Saham dengan ChartNexus (2011) yang ditulis oleh Hengky Alexander Mangkulo, menjelaskan bahwa support dan resistance merupakan salah satu bagian penting dari indikator analisa teknikal. Support and resistance dapat diartikan sebagai titik atau level harga di mana kekuatan permintaan (demand) dan kekuatan persediaan (supply) bertemu.
ADVERTISEMENT
Istilah support ialah tahanan bawah, sedangkan resistance yaitu tahanan atas. Dengan adanya support dan resistance mempermudah kamu dalam menentukan level harga untuk melakukan pembelian maupun melakukan penjualan saham.
Sedangkan menyadur dari aplikasi finansial yang terdaftar di OJK yaitu Pluang, terdapat 7 indikator yang perlu dipahami sebelum melakukan analisis teknikal saham. Berikut ketujuh indikator untuk baik pemula maupun telah berpengalaman.

1. On-Balance Volume (OBV)

OBV merupakan salah satu analisis teknikal yang menggabungkan antara harga dan volume saham untuk mengkonfirmasi pergerakan harga di pasar saham.
Saat OBV naik, volume pembelian melebihi volume penjualan yang sehingga harga lebih tinggi. Sebaliknya, jika OBV turun, maka penjualan melebihi volume pembelian dan berdampak pada penurunan harga.

2. Accumulation Distribution Line

Garis A/D ialah indikator yang paling umum digunakan dan mampu menentukan aliran uang masuk dan keluar dari sekuritas dengan mempertimbangkan saham untuk periode tertentu.
ADVERTISEMENT

3. Average Directional Index (ADX)

ADX sebagai indikator untuk mengukur kekuatan dan momentum tren saham menggunakan garis di angka 20 (sedang menurun) dan 40 (sedang meningkat). ADX ditentukan dengan garis berwarna hitam dan berada di tengah-tengah antara angka 20 dan 40.

4. Aroon Indicator

Aroon digunakan sebagai indikator untuk menganalisis saham untuk menunjukkan kekuatan, keakuratan titik masuk, dan mengidentifikasi tren baru akan dimulai. Indikator Aroon terdiri dari dua garis, yakni Aroon-up (warna hijau) dan Aroon-down (warna merah).

5. Moving Average Convergence Divergence (MACD)

Indikator ini cukup sering digunakan oleh sebagian trader karena relatif mudah untuk menunjukkan kekuatan trend. Indikator jenis ini terdiri dari dua garis, yaitu garis MACD dan garis sinyal (yang bergerak lebih lambat). Garis sinyal di atas titik nol mengindikasikan up trend sedang berlangsung. Selanjutnya, jika garis berada di bawah titik nol, maka down trend sedang terjadi.
ADVERTISEMENT

6. Relative Strength Index (RSI)

Indikator ini digunakan untuk menganalisis keuangan termasuk saham. RSI berfungsi menjadi parameter momentum dengan mengukur pergerakan harga sebagai garis acuan umumnya berada di angka 30 dan 70.
RSI menunjukkan kondisi jenuh beli (overbought) dan jenuh jual (oversold). Overbought diindikasikan jika harga menyentuh atau melebihi angka 70. Sedangkan oversold akan terjadi jika harga menyentuh atau di bawah angka 30.

7. Stochastic Oscillator

Stochastic oscillator adalah indikator yang mengukur harga relatif saat ini terhadap kisaran harga dalam periode tertentu. Mirip dengan RSI, stochastic oscillator terdiri dari dua garis yang berada nol dan 100.
Garis biasanya berwarna hijau dan merah. Apabila garis hijau di atas garis merah, artinya tren sedang naik. Namun, jika garis hijau bersimpangan dengan garis merah, maka artinya tren cenderung turun.
ADVERTISEMENT
Nah, itulah dia pembahasan mengenai analisis teknikal saham. Para trader bisa mencoba ketujuh indikator di atas untuk dapat menganalisis kekuatan tren di pasar saham. Selamat mencoba, semoga beruntung!
(SRS)