Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Apa itu Costing? Ini Pengertian, Tujuan, dan Metodenya
4 Januari 2024 16:25 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Costing merupakan pekerjaan yang penting dalam memproduksi suatu produk. Hal ini diperlukan untuk membantu perusahaan saat membuat keputusan tentang produk yang dihasilkan.
ADVERTISEMENT
Dalam proses costing terdapat banyak elemen yang harus dipertimbangkan, termasuk biaya bahan, biaya tenaga kerja, biaya komponen, dan masih banyak lagi.
Lantas apa itu costing? Simak jawaban dan informasi lainnya yang telah dirangkum oleh Berita Bisnis berikut ini untuk memahami pengertian costing.
Apa itu Costing?
Costing dapat diartikan sebagai proses menentukan biaya. Mengutip buku Estimasi Biaya dan Total Cost Of Ownership (2022) oleh Yuniaristanto, dkk, penentuan biaya dapat didefinisikan sebagai sistem akun yang mencatat secara sistematis dan akurat setiap pengeluaran. Hal ini untuk menentukan biaya produk setelah mengetahui beban-beban yang terjadi di berbagai departemen.
Penentuan costing memberi informasi bermanfaat untuk penyusunan laporan keuangan. Hal ini memungkinkan perusahaan tak hanya mencari tahu proses apa saja yang telah dianggarkan tetapi juga menentukan proses tersebut perlu dibiayai.
ADVERTISEMENT
Proses costing juga dapat menunjukkan jenis luaran mana yang akan menghasilkan laba dan jenis mana yang tak menghasilkan laba, sehingga dapat menghindari kerugian.
Sistem akuntansi biaya yang terencana dapat menunjukkan gambaran jelas sehingga manajerial dapat melakukan upaya perbaikan dan pengurangan biaya.
Tujuan Costing
Tujuan dari costing dapat diuraikan sebagai berikut.
Metode Costing
Metode costing terdiri dari empat sistem, yakni process costing, job costing, batch costing dan hybrid costing. Keempat sistem tersebut dapat dirinci melalui penjelasan berikut ini.
ADVERTISEMENT
1. Process Costing
Metode ini digunakan untuk mencatat dan melacak biaya pada setiap tahapan produksi. Process costing ditemui pada proses produk bahan kimia, produk kertas hingga produksi tepung.
Adanya metode process costing menunjukkan biaya produk pada tahapan yang berbeda saat melewati berbagai proses produksi.
2. Job Costing
Metode job costing juga kerap disebut sebagai order costing systems. Ini berkaitan dengan menemukan biaya dari setiap pekerjaan. Contohnya dapat ditemukan pada industri rekayasa, pembangunan gedung, hingga pembangunan kapal.
Fitur utama dari metode ini adalah bahwa setiap pekerjaan harus direncanakan dan dihitung biayanya secara terpisah.
Mengutip dari buku Akuntansi Biaya (Konsep dan Implementasi di Industri Manufaktur) oleh Dadan Ramdhani, Merida, Ai Hendrani, Suheri, dalam perhitungan job costing, harus ada perbedaan penting dalam biaya per unit suatu pesanan dengan pesanan lain.
ADVERTISEMENT
3. Batch Costing
Batch costing merupakan bagian dari job costing. Di metode ini, penentuan biaya tak dibebankan pada setiap unit komponen tetapi pada setiap batch komponen atau setiap pesanan pelanggan secara bersama.
4. Hybrid Costing Systems
Banyak sistem penentuan biaya tak dapat dimasukkan ke dalam kategori job costing atau process costing. Sering kali sistem tersebut menggunakan beberapa fitur dari kedua sistem penentuan biaya utama.
Metode ini digunakan ketika banyak macam produk jadi yang harus dibuat, misalnya, mobil, sepeda, dan lainnya.
Di metode ini, biaya harus dapat diketahui untuk operasi, proses, unit, dan pekerjaan, secara keseluruhan hingga biaya dapat ditentukan.
(SA)