Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Apa Itu Deflasi? Ini Pengertian dan Jenisnya
18 Mei 2022 14:24 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apa itu deflasi ? Kata deflasi merupakan salah satu istilah yang dipelajari dalam bidang ekonomi. Singkatnya, deflasi menggambarkan kondisi penurunan harga barang atau jasa terus-menerus.
ADVERTISEMENT
Selain istilah deflasi, terdapat juga istilah inflasi dalam ekonomi. Kamu pasti sudah sering mendengar istilah inflasi. Terutama akhir-akhir ini, banyak pemberitaan inflasi global yang mempengaruhi keadaan ekonomi di Indonesia. Kebalikan dari deflasi, inflasi menggambarkan kondisi kenaikan harga barang atau jasa secara terus menerus.
Karena masih asingnya istilah deflasi, apakah deflasi itu? Jika deflasi terjadi, apa dampaknya bagi kegiatan perekonomian? Berikut penjelasan yang dapat kamu simak lebih lanjut mengenai pengertian deflasi dan dampaknya.
Apa Itu Deflasi
Deflasi adalah keadaan di mana harga barang atau jasa mengalami penurunan secara terus menerus dalam jangka waktu yang singkat. Biasanya penurunan harga yang terjadi cukup menukik. Walaupun terlihat baik di mata konsumen, deflasi dapat mempengaruhi penurunan upah karena permintaan barang atau jasa yang turun.
ADVERTISEMENT
Deflasi sendiri merupakan inflasi negatif. Mengutip dari pluang.com, deflasi merupakan titik di mana tingkat inflasi di bawah 0 sehingga disebut inflasi negatif. Fenomena terjadinya deflasi biasanya diiringi dengan peningkatan pengangguran. Hal ini termasuk salah satu dampak dari adanya deflasi.
Dampak dari deflasi yang saling berkaitan dapat mengganggu kestabilan perekonomian. Mengutip dari pluang.com, deflasi dapat dijadikan indikasi resesi karena adanya peningkatan daya beli uang di masyarakat. Resesi sendiri menandakan adanya upah yang lebih rendah, lapangan pekerjaan menjadi sedikit, serta penurunan pasar saham.
Untuk melakukan pengukuran agar dapat mengetahui terjadinya inflasi atau deflasi, pemerintah menggunakan Indeks Harga Konsumen (IHK). Mengutip dari bi.go.id, Indeks Harga Konsumen terbagi menjadi 7 kelompok berdasarkan The Classification of Individual Consumption by Purpose (COICOP).
ADVERTISEMENT
Jenis Deflasi
Jenis deflasi terdapat 2 jenis. Ada jenis deflasi sirkulasi dan deflasi strategis. Berikut penjelasan mengenai kedua jenis deflasi.
1. Deflasi Sirkulasi
Deflasi sirkulasi merupakan penggambaran perubahan negara yang merosot dari kesuksesan menjadi kemunduran. Hal ini disebabkan oleh adanya daya konsumsi dan produksi yang tidak seimbang. Karena ketidakseimbangan tersebut, harga barang di sebuah negara pun mengalami penurunan.
Biasanya negara mengalami jumlah produksi barang yang berlebihan. Hal ini mempengaruhi keseimbangan harga di mana jumlah produksi lebih besar daripada jumlah permintaan. Harga barang pun menjadi turun.
2. Deflasi Strategis
Deflasi strategis merupakan jenis deflasi kedua. Deflasi jenis ini dapat terjadi karena hasil usaha pemerintah dan Bank Sentral dalam mengendalikan gejala konsumsi berlebihan di masyarakat melalui strategi kebijakan. Namun usaha yang dilakukan tidak berhasil sehingga mengakibatkan deflasi.
ADVERTISEMENT
Penyebab utama deflasi strategis yaitu adanya kebijakan penurunan tingkat suku bunga oleh Bank Sentral dan pemerintah. Hal ini mendorong masyarakat menabung agar mendapatkan bunga yang tinggi.
Walaupun dirasa dapat menekan adanya kenaikan harga pasar, fenomena tersebut justru menyebabkan peredaran uang di masyarakat menjadi langka. Kelangkaan uang pun menyebabkan penurunan harga yang terjadi terus menerus.