Konten dari Pengguna

Apa Itu G20 Indonesia? Ini Penjelasannya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
25 Februari 2022 8:11 WIB
·
waktu baca 4 menit
clock
Diperbarui 28 Maret 2022 11:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi G20. Foto: bi.go.id
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi G20. Foto: bi.go.id
ADVERTISEMENT
Indonesia berhasil didapuk sebagai tuan rumah G20 (Group of Twenty) tahun 2022. Serah terima presidensi dari Italia sebagai tuan rumah G20 2021 dilakukan secara langsung di Roma, Italia.
ADVERTISEMENT
Melansir laman Bank Indonesia, G20 merupakan forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). G20 merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia. Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Prancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.
Banyak sekali manfaat G20 bagi Indonesia, terutama ketika menjadi presidensi G20. Salah satunya adalah Indonesia dapat memperkenalkan pariwisata dan produk unggulan kepada dunia internasional. Jika kamu masih penasaran manfaat apalagi yang diterima oleh Indonesia dengan mengikuti The Group of Twenty Finance Ministers and Central Bank Governors ini, yuk simak ulasan berikut.
ADVERTISEMENT

Syarat Menjadi Anggota G20

Sebetulnya, tidak ada syarat khusus untuk menjadi anggota G20. Namun, melansir laman resmi The Group of Twenty Finance Ministers and Central Bank Governors, G20 melibatkan negara berpenghasilan menengah dan punya pengaruh terhadap ekonomi dunia yang sistemik, termasuk Indonesia.

Peran Nyata G20

Melansir laman Bank Indonesia, berikut ini peran nyata forum kerja sama ekonomi internasional G20.
1. Penanganan Krisis Keuangan Global 2008
Salah satu kesuksesan G20 terbesar adalah dukungannya dalam mengatasi krisis keuangan global 2008. G20 telah turut mengubah wajah tata kelola keuangan global, dengan menginisiasi paket stimulus fiskal dan moneter yang terkoordinasi, dalam skala sangat besar. G20 juga mendorong peningkatan kapasitas pinjaman IMF, serta berbagai development banks utama. G20 dianggap telah membantu dunia kembali ke jalur pertumbuhan, serta mendorong beberapa reformasi penting di bidang finansial.
ADVERTISEMENT
2. Kebijakan Pajak
G20 telah memacu OECD untuk mendorong pertukaran informasi terkait pajak. Pada 2012, G20 menghasilkan cikal bakal Base Erosion and Profit Shifting (BEPS) keluaran OECD, yang kemudian difinalisasikan pada 2015. Melalui BEPS, saat ini 139 negara dan yurisdiksi bekerja sama untuk mengakhiri penghindaran pajak.
3. Kontribusi dalam Penanganan Pandemi Covid-19
Inisiatif G20 dalam penanganan pandemi mencakup penangguhan pembayaran utang luar negeri negara berpenghasilan rendah, Injeksi penanganan Covid-19 sebanyak >5 triliun USD (Riyadh Declaration), penurunan/penghapusan bea dan pajak impor, pengurangan bea untuk vaksin, hand sanitizer, disinfektan, alat medis dan obat-obatan.
4. Isu Lainnya
Selain itu, G20 berperan dalam isu internasional lainnya, termasuk perdagangan, iklim, dan pembangunan. Pada 2016, diterapkan prinsip-prinsip kolektif terkait investasi internasional. G20 juga mendukung gerakan politis yang kemudian berujung pada Paris Agreement on Climate Change di 2015, dan The 2030 Agenda for Sustainable Development.
Ilustrasi G20. Foto: bi.go.id

Indonesia sebagai Presidensi G20

Melansir laman kumparanBisnis, Indonesia secara resmi memegang Presidensi G20 selama setahun penuh. Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Perekonomian Makro dan Keuangan Nasional, Wempi Saputra, mengatakan Presidensi G20 bakal memberi banyak dampak positif, khususnya dari sisi ekonomi.
ADVERTISEMENT
Status presidensi hanya terjadi satu kali dalam presidensi atau 20 tahun sekali. Selama memegang presidensi tersebut, Indonesia akan menjadi sorotan dunia.
Negara-negara dalam forum G20 menguasai 85 persen produk domestik bruto (PDB) dunia, 75 persen perdagangan dunia, dan 80 persen investasi dunia.

Manfaat G20 untuk Indonesia

ADVERTISEMENT
(AAG)