Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Apa Itu Proteksi dalam Perdagangan Internasional? Ini Jawabannya
9 Januari 2024 11:48 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Proteksi dalam perdagangan internasional menjadi sebuah kebijakan suatu negara yang dinilai dapat meningkatkan perekonomian nasional. Inilah pengertian dari proteksi dalam perdagangan internasional.
ADVERTISEMENT
Menurut Investopedia, proteksionisme merupakan suatu kebijakan pemerintah dalam membatasi perdagangan internasional demi meningkatkan industri dalam negeri. Tujuan dari kebijakan ini sebenarnya untuk memajukan aktivitas perekonomian domestik. Namun, tak jarang proteksi juga dapat dilakukan karena alasan keamanan dan kualitas produk dagang.
Sebenarnya fungsi dari proteksi dalam perdagangan internasional masih menjadi bahan perdebatan para ahli. Untuk lebih mengetahuinya berikut keuntungan dan kerugian dari kebijakan proteksionis.
Keuntungan Proteksi Perdagangan Internasional
Pihak-pihak yang mendorong kebijakan proteksionis beranggapan bahwa proteksionisme dapat menyokong terciptanya lapangan kerja dalam negeri hingga mendorong perekonomian domestik untuk dapat bersaing secara global. Selain itu, inilah beberapa keuntungan dari proteksionisme.
1. Menekan angka impor
Tentunya tindakan proteksi bisa membantu mengurangi angka impor. Hal ini juga memungkinkan pemerintah untuk meningkatkan neraca dagang.
ADVERTISEMENT
2. Besarnya peluang pertumbuhan ekonomi
Proteksi dagang dinilai dapat memberikan peluang pertumbuhan ekonomi melalui industri domestik. Dengan peluang yang besar, industri dalam negeri diharapkan dapat memproduksi barang dagangnya dengan kuantitas dan kualitas yang lebih baik. Sehingga dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain di pasar internasional.
3. Meningkatnya lapangan kerja
Semakin ditekannya angka impor, semakin besar pula produksi dalam negeri. Ini tentunya berdampak juga pada meningkatnya lapangan kerja yang tersedia demi memenuhi kebutuhan produksi.
4. Meningkatnya PDB
Selain meningkatkan lapangan kerja, kebijakan proteksionis cenderung meningkatkan pula produk domestik bruto (PDB).
Kerugian Proteksi Perdagangan Internasional
Di lain sisi, tindakan proteksi sebenarnya juga banyak ditolak oleh beberapa ahli. Mereka beranggapan, proteksionisme justru sering menyulitkan masyarakat. Memang kebijakan ini sangat menguntungkan bagi para produsen. Namun tidak bagi masyarakat sebagai konsumen.
ADVERTISEMENT
Menurut Corporate Finance Institute, konsumen dalam negeri justru dinilai akan merugi akibat kebijakan proteksionis. Sebab, masyarakat mungkin harus merogoh kocek lebih dalam untuk barang yang kualitasnya lebih rendah. Di bawah ini beberapa kerugian dari proteksionisme.
1. Pilihan produk yang terbatas
Akibat proteksi dagang yang dilakukan pemerintah, rendahnya angka impor menjadi dampak yang paling terasa. Ini mengakibatkan konsumen juga tak memiliki banyak pilihan produk di pasaran.
2. Lumpuhnya kemajuan teknologi
Jarangnya produk luar negeri yang masuk dalam suatu negara juga akan berimbas pada inisiatif produsen dalam negeri untuk berinovasi. Merasa tak khawatir dengan persaingan asing, mereka mungkin merasa tidak perlu lagi melakukan penelitian dan pengembangan produk baru.
3. Isolasi ekonomi
Selain melumpuhkan kemajuan teknologi, kebijakan proteksionis juga akan menyebabkan isolasi politik dan budaya. Secara menyeluruh, hal ini bakal menyebabkan isolasi ekonomi yang lebih besar
ADVERTISEMENT
4. Kenaikan harga
Karena kurangnya persaingan, para produsen mungkin tidak tertarik dengan penurunan harga. Konsumen pun harus membayar lebih tanpa mendapatkan kualitas yang lebih baik dari produk yang dibeli.
(DSY)