Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Apa Perbedaan E-Money dan E-Wallet? Ini Penjelasannya
4 Mei 2023 15:06 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 12 Mei 2023 12:35 WIB
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perusahaan perbankan di Indonesia terus memberikan inovasi baru guna memudahkan masyarakat dalam bertransaksi. Salah satu inovasi yang dilakukan perusahaan perbankan dalam hal ini adalah dengan menghadirkan e-money dan e-wallet.
ADVERTISEMENT
Walaupun keduanya memiliki fungsi yang hampir serupa, e-money dan e-wallet tetap memiliki beberapa perbedaan. Untuk mengetahui perbedaan e-money dan e-wallet, simak penjelasannya dalam uraian di bawah ini.
Perbedaan E-Money dan E-Wallet
Berdasarkan informasi yang dituliskan dalam laman indonesiabaik.id, e-money merupakan nilai uang yang disimpan dalam media elektronik berupa kartu, dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran.
Sementara itu, merujuk peraturan Bank Indonesia nomor 18/40/PBI/2016 Pasal 1 Ayat 7 tentang Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran, e-wallet adalah layanan elektronik yang dapat digunakan untuk menyimpan data instrumen pembayaran sekaligus menampung dana dengan menggunakan kartu.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya definisinya saja yang berbeda, e-money dan e-wallet juga memiliki perbedaan dalam hal lainnya. Mengutip laman resmi Bank DBS Indonesia, berikut penjelasan tentang perbedaan e-money dan e-wallet.
1. Server Based dan Chip Based
E-money merupakan salah satu transaksi non tunai yang kehadirannya lebih dulu dibandingkan dengan e-wallet. E-money adalah uang elektronik yang berbasis chip.
Jadi, chip tersebut ditanamkan di sebuah kartu. Biasanya, e-money dijadikan sebagai transaksi untuk menggunakan transportasi umum, seperti misalnya TransJakarta atau Commuterline. Tidak hanya itu, e-money juga bisa dimanfaatkan untuk membayar tol.
Sedangkan e-wallet adalah uang elektronik yang berbasis pada server. Ciri khas dari e-wallet yakni adanya aplikasi yang harus digunakan. Biasanya, pengguna e-wallet membutuhkan akses internet saat menggunakannya.
Beberapa contoh e-wallet yang ada di Indonesia, yakni DANA, ShopeePay, OVO, LinkAja, GoPay, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
2. Registrasi
Pengguna e-wallet tentu mengetahui bahwa setiap membuat akun, dibutuhkan registrasi terlebih dahulu. Biasanya registrasi tersebut meminta calon penggunanya untuk memberikan identitas yang jelas dan sesuai dengan KTP atau Kartu Tanda Penduduk.
Berbeda dengan e-wallet, e-money tidak perlu melakukan registrasi terlebih dahulu. Bahkan transaksi e-money ini tidak membutuhkan pengamanan yang begitu ketat dibandingkan e-wallet.
3. Pengisian saldo
Perlu diingat, e-money merupakan transaksi non tunai yang biasanya diterbitkan oleh sebuah instansi bank atau bahkan perusahaan transportasi. Maka dari itu, pengisian saldonya hanya bisa dilakukan di beberapa tempat saja.
Sementara itu, e-wallet memiliki beragam opsi ketika akan mengisi saldo yang ada di dalamnya. Bahkan tidak sedikit merchant atau instansi bank yang telah bekerja sama dengan perusahaan e-wallet dalam pengisian saldonya.
ADVERTISEMENT
4. Segmentasi pengguna
Dibandingkan dengan e-wallet, e-money memang bisa dikatakan lebih mudah untuk digunakan. Hal tersebut karena kelebihan e-money yang tidak membutuhkan teknologi atau smartphone dalam penggunaannya.
Tentu hal ini memudahkan seseorang yang terbiasa dengan transaksi offline, karena pada dasarnya e-money memiliki kartu fisik yang cara penggunaannya lebih mudah dimengerti oleh beberapa orang. Seperti yang diketahui, e-wallet memang transaksi non tunai yang tentu tak kalah bermanfaat.
Namun penggunaannya yang mengharuskan seseorang untuk mengikuti perkembangan teknologi, membuat beberapa orang tidak bisa merasakannya. Terlebih pengguna e-wallet biasanya adalah penikmat belanja online dari beberapa e-commerce.
5. Limit saldo
Menurut Bank Indonesia, limit dari e-money hanya mencapai Rp 2.000.000, sedangkan e-wallet memiliki jumlah yang lebih besar sesuai dengan perusahaannya masing-masing.
ADVERTISEMENT
Jadi, untuk masyarakat yang memang ingin menyimpan uang lebih banyak, disarankan untuk menggunakan e-wallet dibandingkan dengan e-money.
(NDA)