Konten dari Pengguna

Apa Saja Peran Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran?

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
14 April 2023 13:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Bank Indonesia. Foto: Willy Kurniawan/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bank Indonesia. Foto: Willy Kurniawan/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebagai bank sentral, Bank Indonesia berperan penting dalam menjaga kelancaran sistem pembayaran di Indonesia. Sistem pembayaran sendiri berkaitan dengan pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain.
ADVERTISEMENT
Menurut UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran dilakukan Bank Indonesia sebagai upaya untuk menjaga stabilitas rupiah demi mendukung peningkatan perekonomian nasional.
Lantas, apa saja peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran? Berikut peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran adalah sebagaimana yang tercantum dalam buku Kebijakan Sistem Pembayaran di Indonesia oleh Sri Mulyati Tri Subari dan Ascarya.

Peran Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran

Gedung Bank Indonesia. Foto: Bank Indonesia

1. Regulator dan Fasilitator Pengembangan

Salah satu peran Bank Indonesia adalah sebagai regulator dan fasilitator pengembangan sistem pembayaran Indonesia. Sebagai regulator, Bank Indonesia memastikan proses sistem pembayaran berjalan sesuai prosedur.
Misalnya dengan menentukan jenis instrumen pembayaran yang dapat digunakan di Indonesia dan syarat-syarat keamanannya. Selain itu juga menerapkan sanksi terhadap pelanggaran ketentuan Bank Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sebagai fasilitator pengembangan, Bank Indonesia berupaya melakukan penyempurnaan dan pengembangan terhadap sistem yang telah ada sesuai dengan perencanaan sistem pembayaran nasional.
Upaya ini diwujudkan melalui kebijakan, pengembangan mekanisme, peningkatan efisiensi pelayanan jasa sistem pembayaran, dan lain-lain.

2. Sebagai Pemberi Izin

Salah satu peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran yang cukup krusial adalah sebagai pihak pemberi izin kepada perusahaan dan pihak yang melakukan transaksi.
Bank Indonesia tidak diperkenankan untuk sembarangan memberi izin pihak atau perusahaan dalam mengedarkan produk atau layanan keuangan. Hal ini juga sudah diatur dengan jelas dalam PBI No. 23/6/PBI/2021 dan PBI No. 23/7/PBI/2021.
Ketentuan ini juga sejalan dengan peran Bank Indonesia untuk melindungi kegiatan ekonomi masyarakat Indonesia. Karena itu, sebelum mempercayakan keuangan pribadi maupun bisnis, pastikan bank atau penyedia layanan keuangan sudah mengantongi izin dari Bank Indonesia.
Logo Bank Indonesia. Foto: Bank Indonesia

3. Sebagai Lembaga Pengawas

ADVERTISEMENT
Bank Indonesia memiliki tanggung jawab agar masyarakat dapat memperoleh layanan jasa sistem pembayaran yang efisien, cepat, tepat, dan aman.
Untuk memastikan hal ini terwujud, Bank Indonesia berwenang melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan sistem pembayaran. Baik yang dilakukan oleh Bank Indonesia maupun oleh pihak lain.
Cara pengawasannya adalah Bank Indonesia mewajibkan seluruh penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan.

4. Sebagai Lembaga Penyelenggara

Pada awalnya, jasa sistem pembayaran banyak dilakukan oleh PT Pos Indonesia. Seiring berkembangnya teknologi informasi, sistem pembayaran mulai menggunakan instrumen berbasis elektronik.
Ada dua sistem pembayaran yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia, yaitu sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) dan Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement (BI-RTGS).
SKNBI merupakan sistem pembayaran yang digunakan untuk menyelesaikan pembayaran ritel (nilai kecil). Sedangkan BI-RTGS merupakan sistem pembayaran yang digunakan untuk menyelesaikan pembayaran yang memiliki nilai besar.
ADVERTISEMENT

5. Mengurangi Risiko dalam Sistem Pembayaran

Selanjutnya, peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran adalah untuk mengurangi risiko terjadi gagal transaksi. Apabila terjadi masalah gagal bayar (failure to settle), maka bisa dipastikan bahwa kelancaran sistem pembayaran pun jadi terhambat.
Jika masalah seperti gagal bayar ini dialami oleh lebih dari satu pihak dalam waktu bersamaan, maka perekonomian Indonesia pun terancam macet. Untuk menghindarinya, Bank Indonesia harus terus mengembangkan mekanisme sistem pembayarannya.
Terlebih lagi jika setiap harinya risiko ini terus meningkat. Bank Indonesia pun sudah menerapkan Real Time Gross Settlement (RTGS) yang dapat memperkuat keamanan dan kecepatan sistem pembayaran real-time.
(NDA)