Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Apa Saja Tiga Sektor Utama di Dalam Organisasi Bank Indonesia? Ini Jawabannya
8 Juni 2023 13:18 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tujuan tunggal Bank Indonesia sebagai bank sentral di Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai Rupiah. Untuk bisa meraih hal tersebut, Bank Indonesia ditugaskan untuk mengelola tiga sektor utama dalam organisasinya.
ADVERTISEMENT
Merujuk laman resmi bi.go.id, tiga sektor utama di dalam organisasi Bank Indonesia adalah moneter , sistem pembayaran , dan stabilitas sistem keuangan . Ketiga sektor tersebut perlu diintegrasi agar tujuan tunggal dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Peran Bank Indonesia dalam Kebijakan Moneter
Sebagai lembaga yang memegang kebijakan moneter, tugas Bank Indonesia adalah membuat dan menjalankan kebijakan moneter negara demi mencapai serta memelihara kestabilan mata uang.
Bank Indonesia berperan dalam kebijakan moneter di Indonesia mengacu pada pasal 7 UU No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UU No. 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan.
UU tersebut menerangkan, tujuan utama kebijakan moneter yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia adalah untuk mencapai stabilitas nilai Rupiah. Yang dimaksud dengan "stabilitas nilai Rupiah", yaitu kestabilan harga barang dan jasa serta nilai tukar Rupiah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Bank Indonesia dalam kebijakan moneter juga bertujuan untuk memelihara stabilitas sistem pembayaran dan turut menjaga stabilitas sistem keuangan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Peran Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran
Sebagai bank sentral, Bank Indonesia berperan penting dalam menjaga kelancaran sistem pembayaran di Indonesia. Sistem pembayaran sendiri berkaitan dengan pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain.
Menurut UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran dilakukan Bank Indonesia sebagai upaya untuk menjaga stabilitas rupiah demi mendukung peningkatan perekonomian nasional.
Berikut peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran adalah sebagaimana yang tercantum dalam buku Kebijakan Sistem Pembayaran di Indonesia oleh Sri Mulyati Tri Subari dan Ascarya.
ADVERTISEMENT
1. Regulator dan fasilitator pengembangan
Sebagai regulator, Bank Indonesia memastikan proses sistem pembayaran berjalan sesuai prosedur. Sementara sebagai fasilitator pengembangan, Bank Indonesia berupaya melakukan penyempurnaan dan pengembangan terhadap sistem yang telah ada sesuai dengan perencanaan sistem pembayaran nasional.
2. Pemberi Izin
Bank Indonesia tidak diperkenankan untuk sembarangan memberi izin pihak atau perusahaan dalam mengedarkan produk atau layanan keuangan. Hal ini juga sudah diatur dengan jelas dalam PBI No. 23/6/PBI/2021 dan PBI No. 23/7/PBI/2021.
3. Lembaga Pengawas
Bank Indonesia memiliki tanggung jawab agar masyarakat dapat memperoleh layanan jasa sistem pembayaran yang efisien, cepat, tepat, dan aman. Untuk memastikan hal ini terwujud, Bank Indonesia berwenang melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan sistem pembayaran.
4. Lembaga Penyelenggara Pembayaran
Ada dua sistem pembayaran yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia, yaitu sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) dan Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement (BI-RTGS).
ADVERTISEMENT
5. Mengurangi Risiko dalam Sistem Pembayaran
Selanjutnya, peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran adalah untuk mengurangi risiko terjadi gagal transaksi. Apabila terjadi masalah gagal bayar (failure to settle), maka bisa dipastikan bahwa kelancaran sistem pembayaran pun jadi terhambat.
Peran Bank Indonesia dalam Stabilitas Sistem Keuangan
Menurut situs resmi Bank Indonesia, stabilitas sistem keuangan adalah kondisi sistem keuangan yang berfungsi secara efektif dan efisien serta mampu bertahan dari gejolak yang bersumber dari dalam negeri dan luar negeri.
Dengan terjaganya stabilitas sistem keuangan, fungsi intermediasi dan layanan jasa keuangan lainnya di sistem keuangan dapat berjalan secara optimal untuk berkontribusi pada pertumbuhan perekonomian nasional.
Oleh karena itu, stabilitas sistem keuangan memegang peran yang sangat penting untuk menjaga stabilitas perekonomian. Terwujudnya stabilitas sistem keuangan merupakan tanggung jawab bersama di antara berbagai otoritas sektor keuangan, termasuk Bank Indonesia.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Bank Indonesia sebagai bank sentral juga memiliki kepentingan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan terkait dengan fungsi sebagai Lender of Last Resort (LoLR), yaitu otoritas yang berwenang menyediakan likuiditas pada saat krisis.
(NDA)