Konten dari Pengguna

Apa Tujuan G20? Ini Sejarah dan Manfaatnya untuk Perekonomian

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
11 Maret 2022 13:49 WIB
·
waktu baca 5 menit
clock
Diperbarui 28 Maret 2022 11:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan secara virtual saat Pertemuan Tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 (G20 FMCBG) di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (17/2/2022). Foto: Hafidz Mubarak A/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan secara virtual saat Pertemuan Tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 (G20 FMCBG) di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (17/2/2022). Foto: Hafidz Mubarak A/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Group of Twenty adalah forum untuk mendiskusikan kebijakan ekonomi secara global. Periode tahun 2022 ini, Indonesia didapuk menjadi Presidensi G20 untuk pertama kalinya. Lantas, apa tujuan G20 digelar?
ADVERTISEMENT
Serangkaian kegiatan G20 diadakan sejak Desember 2021 hingga 30 November 2022 mendatang pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT). Tentunya sebagai tuan rumah, Indonesia akan mengerahkan segala usaha untuk membuktikan persepsi yang baik atas resiliensi ekonomi Indonesia terhadap krisis selama pandemi.
Manfaat kegiatan ini sangat banyak untuk Indonesia ketika menjadi Presidensi G20. Salah satunya yakni dapat memperkenalkan pariwisata dan produk lokal unggulan di kancah internasional.
Untuk memahami kegiatan tersebut lebih lanjut, berikut penjelasan seputar Presidensi Indonesia di G20 yaitu siapa sajakah anggota forum, tujuan dan manfaat G20 bagi perekonomian dunia.

Anggota Forum G20

Seperti keterangan dalam buku Indonesia Incorporated karya Zaynur Ridwan, G20 atau Group of Twenty adalah kelompok 19 negara di dunia dengan pertumbuhan ekonomi yang besar ditambah dengan Uni Eropa.
ADVERTISEMENT
Kelompok ini telah dibentuk sejak 1999 sebagai forum yang menjembatani negara maju dan berkembang untuk menghadapi tantangan perekonomian global di abad ke-21. Selain itu, G20 juga merupakan representasi dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia.
G20 berisikan negara-negara dengan ekonomi yang besar. Tiap anggota diwakili oleh kepala negara, menteri, dan gubernur bank sentralnya.
Sebanyak 20 negara yang berpartisipasi akan dibagi ke dalam lima grup. Tiap tahunnya, salah satu anggota dari grup yang digilir akan mendapat kesempatan menjadi ketua G20. Agenda G20 dikoordinasikan oleh "Troika" atau tiga pihak yakni ketua sebelumnya, ketua saat ini, dan ketua mendatang.
Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Prancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.
ADVERTISEMENT

Tujuan G20

Presidensi G20 Indonesia 2022 mengusung tema “Recover Together Recover Stronger”. Melalui tema tersebut, Indonesia ingin mengajak negara anggota G20 untuk bersama mendukung pemulihan perekonomian dunia agar tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.
Seperti pada periode sebelum, forum G20 memiliki tujuan yang sama yakni membahas mengenai perekonomian dunia. Lewat forum ini, akan mendiskusikan stabilitas ekonomi di tengah pandemi yang tak kunjung usai dan isu internasional lainnya.
Mengutip dari situs resmi Bank Indonesia, berikut beberapa tujuan atau pilar utama diadakannya kegiatan G20 yang berfungsi sebagai forum untuk mendiskusikan kebijakan terkait stabilitas ekonomi global, yaitu:
Dikutip dari kumparanBisnis, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyampaikan bahwa forum G20 mengedepankan tujuan dan tiga pilar utama. Pilar pertama yaitu mempromosikan produktivitas melalui penguatan sumber daya manusia. Tak lupa, pengembangan pasar keuangan dan sektor infrastruktur dasar perlu ditingkatkan dalam hal ini.
ADVERTISEMENT
Pilar kedua yakni meningkatkan daya tahan perekonomian Indonesia agar semakin tangguh dan berkelanjutan. Sri Mulyani berharap dengan adanya stabilitas ekonomi, Indonesia bisa menciptakan peluang baru di bidang ketahanan.
“Meningkatkan kesiapsiagaan pandemi akan menjadi topik ini. Melindungi negara akibat kebijakan pascakrisis (exit policy) dan mengatasi risiko volatilitas modal yang berlebihan juga akan menjadi topik ketahanan dan keberlanjutan ini,” tutur Sri Mulyani, dikutip dari laman Kementerian Keuangan.
Pilar ketiga yaitu memastikan pertumbuhan ekonomi global yang inklusif dan berkelanjutan. Langkah konkretnya bisa dilakukan dengan mempromosikan keuangan berkelanjutan, menilai dampak lingkungan terhadap akses keuangan, dan mempromosikan inklusi keuangan.
Ketiga pilar tersebut selanjutnya akan dibahas lebih lanjut dalam 7 agenda prioritas Presidensi G20 Indonesia 2022.
Suasana ruangan yang akan digunakan untuk Pertemuan Tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 (G20 FMCBG) di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (16/2/2022). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Manfaat G20 untuk Indonesia

Apa saja sih manfaat kegiatan G20 bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia? Simak tujuh manfaat yang didapatkan Indonesia sebagai tuan rumah yang dikutip dari laman Bank Indonesia.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Indonesia merupakan negara Asia ke-5 yang menjadi Presidensi G20 setelah Jepang, Tiongkok, Korea Selatan, dan Arab Saudi. Penetapan Presidensi G20 ini berdasarkan sistem rotasi kawasan dan selalu berganti setiap tahunnya.
(SRS)