Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Apa Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Menurut Standar Akuntansi Keuangan?
25 Juli 2023 13:28 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Merujuk Standar Akuntansi Keuangan (SAK) No. 1, laporan keuangan terdiri dari berbagai laporan transaksi keuangan seperti laba/rugi, neraca, perubahan modal/ekuitas, arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
Lantas, apa tujuan penyusunan laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan? Untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut dan informasi lainnya, simak uraian artikel di bawah ini hingga tuntas.
Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Menurut Standar Akuntansi Keuangan
Pada dasarnya, laporan keuangan bertujuan untuk memperoleh informasi tentang posisi keuangan dan pencapaian yang telah diraih suatu perusahaan. Jika dirincikan, berikut tujuan dari penyusunan laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan:
1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan
Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah pemakainya.
ADVERTISEMENT
2. Memudahkan pemakai laporan keuangan dalam mengambil keputusan
Tanpa adanya laporan keuangan, pimpinan perusahaan, para manajer, kantor pajak, calon kreditur sebagai pemakai laporan keuangan akan kesulitan dalam mengambil keputusan.
3. Memberikan informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan
Memberikan informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi tentang aktivitas investasi, pembiayaan dan informasi tentang kebijakan akuntansi yang dipakai perusahaan.
4. Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen
Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Karakteristik Laporan Keuangan
Laporan keuangan memiliki karakteristik kualitatif yang melekat pada informasi akuntansi yang diberikan. Berikut beberapa karakteristik laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan:
1. Dapat dipahami
Informasi dalam laporan keuangan dianggap berkualitas, jika memiliki kemudahan untuk dipahami penggunanya. Pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi keuangan sebuah perusahaan.
ADVERTISEMENT
2. Relevan
Informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Artinya, kualitas informasi harus dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mengevaluasi peristiwa di masa lampau.
3. Materialitas
Informasi dipandang materialitas, apabila kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil atas dasar laporan keuangan.
4. Keandalan
Informasi memilki kualitas yang andal, jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation).
5. Penyajian Jujur
Informasi keuangan di laporan keuangan pada umumnya tidak luput dari risiko penyajian yang dianggap kurang jujur daripada apa yang seharusnya digambarkan.
6. Substansi Mengungguli Bentuk
Jika informasi dimaksudkan untuk menyajikan secara jujur transaksi serta peristiwa lain yang seharusnya disajikan, peristiwa tersebut perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan subtansi dan realitas ekonomi.
ADVERTISEMENT
7. Netralitas
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. Tidak boleh ada usaha untuk menyajikan informasi yang menguntungkan beberapa pihak, sementara hal tersebut akan merugi.
8. Pertimbangan Sehat
Penyusunan laporan keuangan ada kalanya menghadapi ketidakpastian suatu peristiwa dan keadaan tertentu seperti ketertagihan piutang yang diragukan, perkiraan masa manfaat pabrik serta peralatan dengan tuntutan atas jaminan garansi yang mungkin timbul.
9. Kelengkapan
Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya.
10. Dapat Dibandingkan
Pemakai dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antarperiode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan.
(NDA)