Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten dari Pengguna
Apa yang Menjadi Tantangan Bagi UMKM dalam Mengembangkan Usahanya?
13 Maret 2023 14:18 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM ) menjadi salah satu sektor yang memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia. Kendati begitu, membangun UMKM bukanlah suatu hal yang mudah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, banyak tantangan yang harus dihadapi para pelaku UMKM apabila ingin mengembangkan usahanya. Apa yang menjadi tantangan bagi UMKM dalam mengembangkan usahanya? Temukan informasinya dalam uraian berikut.
Apa yang Menjadi Tantangan Bagi UMKM dalam Mengembangkan Usahanya?
Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM menyatakan, UMKM adalah sebuah perusahaan kecil yang dimiliki oleh seseorang atau sekelompok orang yang dikelola dengan jumlah kekayaan dan pendapatan tertentu.
Menurut Pasal 6 dalam peraturan tersebut, UMKM memiliki kriteria berupa unit usaha yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000 (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha), atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000.
Berdirinya UMKM di tengah masyarakat sangat mengurangi tingginya angka kemiskinan . Dianggap demikian karena usaha ini membuka lapangan pekerjaan baru bagi banyak orang, terutama bagi masyarakat yang berada di sekitar lokasi UMKM tersebut.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, dibalik itu semua, terdapat beragam tantangan yang harus dihadapi para pelaku UMKM dalam pengembangan bisnisnya. Merujuk buku Tantangan Pemulihan Ekonomi, Bisnis dan Keuangan Era Next Normal oleh Didin Fatihudin, tantangan tersebut di antaranya:
1. Keterbatasan modal
Tantangan yang paling dominan dalam pengembangan UMKM adalah terbatasnya modal usaha. Modal yang terbatas membuat pelaku UMKM tidak berani untuk menjangkau pemasaran secara luas, sehingga penjualan produk hanya bisa dilakukan dalam skala kecil.
Padahal, saat ini sudah banyak bank maupun perusahaan non-bank yang menyediakan modal untuk UMKM yang ingin mengembangkan usahanya. Namun, lantaran takut menghadapi risiko dan tantangan, pelaku UMKM pun urung untuk melakukan pinjaman modal.
2. Kurangnya sumber daya manusia
Memiliki sumber daya manusia (SDM ) berkualitas merupakan suatu hal yang penting dalam menentukan keberhasilan usaha. Namun sayang, masih banyak pelaku UMKM yang tidak terlalu memperhatikan hal ini.
ADVERTISEMENT
Kebanyakan pelaku UMKM hanya sibuk mengembangkan usaha dan bisnisnya saja, tetapi abai dalam memberdayakan SDM atau karyawannya. Padahal, karyawan sangat berperan penting dalam mengembangkan dan memajukan bisnis.
3. Promosi yang lemah
Kesulitan yang dihadapi oleh UMKM selanjutnya adalah masalah kegiatan promosi yang masih lemah. UMKM sejatinya harus bisa beradaptasi dengan lingkungan bisnis dan perkembangan teknologi, sehingga mampu bersaing dengan pelaku usaha lainnya.
Dengan memanfaatkan teknologi, promosi dan pemasaran produk UMKM pun dapat dilakukan secara online. Hal ini tentunya dapat menjangkau konsumen lebih luas lagi, bahkan bisa mencapai ke luar negeri.
Untuk bisa melakukan promosi dan pemasaran produk secara online, tentunya butuh pembelajaran terkait bagaimana cara yang tepat untuk memasarkan produk, baik itu dengan membuat video pengenalan produk hingga penampilan kualitas produk yang baik.
ADVERTISEMENT
(NDA)