Apakah yang Dimaksud Opportunity Cost? Ini Penjelasannya

Ilustrasi Apakah yang Dimaksud Opportunity Cost. Foto: Unsplash.com/Marek Studzinski

Opportunity cost merupakan nilai yang hilang saat seseorang memilih salah satu di antara dua pilihan atau lebih. Biaya peluang tersebut tak selalu diterapkan pada materi, tetapi juga pada kegiatan sehari-hari.

Contoh sederhananya adalah memilih berbelanja di swalayan atau warung kelontong terdekat. Opportunity cost dari kasus ini adalah nilai yang hilang saat memilih salah satu pilihan tersebut, seperti kenyamanan, harga, dan lainnya.

Untuk mengetahui yang dimaksud opportunity cost lebih lanjut, simak pembahasannya dalam artikel Berita Bisnis berikut ini.

Apakah yang Dimaksud Opportunity Cost?

Ilustrasi Apakah yang Dimaksud Opportunity Cost. Foto: Unsplash.com/Sasun Bughdaryan

Mengutip thebalancemoney.com, opportunity cost atau biaya peluang adalah kerugian yang ditanggung untuk mendapatkan keuntungan atau kehilangan satu atau lebih keuntungan untuk mendapatkan keuntungan lainnya.

Contohnya mempertimbangkan pilihan antara menjual saham sekarang atau menahannya untuk dijual nanti. Meski investor bisa memperoleh keuntungan langsung dengan menjualnya segera, mereka bisa kehilangan peluang dari investasi tersebut di masa depan.

Merujuk investopedia.com, opportunity cost mewakili manfaat potensial yang dilewatkan seorang individu, investor, atau bisnis ketika memilih satu alternatif daripada yang lain.

Opportunity cost tak selalu harus diterapkan pada investasi atau uang, tetapi juga dapat diterapkan dalam keputusan hidup. Contohnya dalam sesuatu yang sederhana seperti memilih antara pergi bekerja dan tak bekerja. Apa yang akan hilang jika seseorang memilih salah satunya?

Baca Juga: Perbedaan Biaya Peluang dan Biaya Sehari-hari serta Contohnya

Jenis Opportunity Cost

Ilustrasi Apakah yang Dimaksud Opportunity Cost. Foto: Unsplash.com/Amol Tyagi

Beirkut jenis-jenis opportunity cost yang dikutip dari boycewire.com:

1. Opportunity Cost Eksplisit

Biaya eksplisit adalah biaya yang dibuat sebagai pembayaran langsung dalam bentuk tunai. Biaya eksplisit dapat mencakup upah karyawan, sewa, atau bahan baku. Ketika melihat biaya peluang eksplisit, hal ini mencakup apa yang seharusnya dapat digunakan secara moneter.

Sebagai contoh, katakanlah sebuah bisnis mempekerjakan seorang karyawan baru dengan gaji Rp40.000.000 per tahun. Ketika mempekerjakan orang tersebut, perusahaan tersebut kehilangan Rp40.000.000 setiap tahunnya untuk mempekerjakan karyawan baru tersebut.

Biaya peluang eksplisit adalah cara lain untuk menggunakan dana tersebut. Hal ini dapat berupa mesin yang diperbarui, kampanye pemasaran, atau bonus untuk karyawannya.

Ketika sebuah bisnis mempekerjakan seseorang, mereka harus terlebih dahulu mempertimbangkan apakah ini adalah penggunaan dana yang terbaik atau tidak.

2. Opportunity Cost Implisit

Biaya implisit adalah biaya yang terjadi dan mencakup aset yang telah dibeli seperti tanah, pabrik, atau mesin. Berlawanan dengan biaya eksplisit, biaya implisit mengacu pada bagaimana aset yang dibeli digunakan setelah pembeliannya, bukan sebelumnya.

Biaya peluang implisit mengacu pada opsi variabel yang dapat dilakukan untuk menggunakan aset. Sebagai contoh, sebuah perusahaan memiliki sebuah pabrik. Perusahaan tersebut dapat menggunakannya untuk memproduksi kendaraan bermotor, buah dalam kaleng, atau bahkan peralatan komputasi.

Ketika memutuskan cara terbaik untuk menggunakan pabrik, perusahaan harus mempertimbangkan biaya peluang jika tak mengejar opsi lainnya. Kemungkinan besar, perusahaan akan memilih apa yang paling menguntungkan.

Manfaat Opportunity Cost

Ilustrasi Apakah yang Dimaksud Opportunity Cost. Foto: Unsplash.com/Iryna Tysiak

Merujuk wallstreetmojo.com, manfaat adanya opportunity cost dapat dirangkum dalam beberapa poin penting berikut ini:

(MQ)