Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Bagaimana Kerjasama Ekonomi Dapat Menghemat Biaya Produksi? Ini Penjelasannya
28 Maret 2023 12:52 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Salah satu cara yang paling umum dilakukan untuk menekan biaya produksi adalah dengan melakukan kerja sama ekonomi. Lalu, bagaimana kerja sama ekonomi dapat menghemat biaya produksi? Simak penjelasan lengkapnya dalam uraian di bawah ini.
Bagaimana Kerjasama Ekonomi Dapat Menghemat Biaya Produksi?
Menurut Buku Penunjang Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial karya Dg. Mapata, biaya produksi adalah modal yang dikeluarkan oleh produsen selama proses pembuatan hingga barang selesai diproduksi, dan selanjutnya digunakan untuk menentukan harga jual produk.
Apabila hendak menjual barang kepada konsumen, maka harus memperhitungkan biaya produksinya terlebih dahulu, termasuk biaya transport tiba di tempat tujuan tertentu. Artinya, semakin tinggi biaya produksi barang, maka semakin tinggi pula harga jualnya.
Sebaliknya, semakin rendah biaya produksi harga suatu barang, maka akan semakin rendah pula harga jualnya. Untuk itu, yang penting diperhitungkan dalam memproduksi barang adalah bagaimana cara menghemat biaya produksi tanpa mengurangi nilai produksi barang.
Prof Dr. Josef Papilaya dan M. Si Fransisca. R. Sinay, S.E. MS.i menerangkan dalam buku Dasar-Dasar Ilmu Ekonomi, para produsen seringkali melakukan kerja sama ekonomi guna menekan tingginya biaya produksi.
ADVERTISEMENT
Kerja sama ekonomi yang dimaksud dalam hal ini adalah perdagangan internasional. Perdagangan internasional adalah kegiatan perdagangan yang dilakukan antara dua negara atau lebih untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Contohnya seperti melakukan impor dan ekspor barang. Adapun alasan mengapa kerja sama ekonomi dapat dijadikan opsi untuk menekan biaya produksi, di antaranya sebagai berikut:
1. Adanya perbedaan tingkat selera
Walaupun kondisi sebuah produk dari berbagai daerah itu sama, perdagangan internasional tetap mungkin akan terjadi apabila masing-masing penduduk di suatu negara memiliki selera yang berbeda.
Contohnya, ada dua negara yang menghasilkan daging. Yang satu adalah produsen daging sapi, dan yang satu adalah produsen daging ayam. Jika produsen daging sapi memiliki selera terhadap daging ayam dan sebaliknya, tentu proses impor dan ekspor akan terjadi.
ADVERTISEMENT
2. Adanya prinsip perbandingan keunggulan (comparative advantage)
Maksud dari prinsip ini adalah suatu negara cenderung akan lebih berspesialisasi untuk menciptakan produk dan mengekspornya ke luar jika dirasa pembuatan produk di negaranya itu memakan biaya yang relatif lebih rendah dari pada dibuat oleh negara lain.
Sebaliknya, suatu negara akan lebih memilih untuk mengimpor produk jika biaya produksi untuk menghasilkan produk tersebut dinilai relatif tinggi (kurang efisien) jika di produksi di negaranya sendiri.
(NDA)