Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten dari Pengguna
Bunyi Hukum Penawaran, Contoh, dan Faktor yang Mempengaruhinya
20 Februari 2024 14:19 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hukum penawaran menyatakan bahwa harga memiliki korelasi positif terhadap kuantitas suatu barang dan atau jasa. Mengutip Investopedia, berikut bunyi hukum penawaran:
"Ketika harga suatu barang atau jasa meningkat, jumlah barang atau jasa yang ditawarkan pemasok akan meningkat, sehingga jika harga turun, penawaran juga akan turun."
Secara sederhana, hukum penawaran berarti bahwa ketika harga suatu barang naik, pemasok akan berusaha memaksimalkan keuntungan mereka dengan meningkatkan jumlah barang yang mereka jual.
Contoh Hukum Penawaran
Secara umum, penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap tingkat harga selama periode waktu tertentu.
Hukum penawaran merangkum dampak perubahan harga terhadap perilaku produsen. Misalnya, sebuah bisnis akan membuat lebih banyak sistem video game jika harga sistem tersebut meningkat.
ADVERTISEMENT
Hal sebaliknya terjadi jika harga sistem video game turun. Perusahaan mungkin memasok 1 juta sistem jika harga masing-masing $200. Namun, jika harga naik menjadi $300, perusahaan mungkin akan memasok 1,5 juta sistem.
Faktor yang Mempengaruhi Penawaran
Menurut Arwin dalam buku Pengantar Ekonomi Mikro, penawaran barang atau jasa berkaitan erat dengan produksi. Apabila penawaran sedikit, maka barang atau jasa yang diproduksi juga sedikit, begitupun sebaliknya.
Banyak atau sedikitnya penawaran terjadi karena beberapa faktor. Dirangkum dari Seri Panduan Belajar Dan Evaluasi Ekonomi SMP/MTs Kelas VIII oleh Luvy Sofiah, dkk., berikut beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran.
1. Biaya Produksi
Biaya produksi merupakan biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan menciptakan atau menghasilkan barang. Apabila biaya produksi melonjak, harga barang produksi ikut meningkat.
ADVERTISEMENT
Kuantitas barang produksi yang ditawarkan pun menjadi sedikit. Opsi tersebut dilakukan oleh produsen untuk menghindari kerugian. Kondisi demikian juga berlaku sebaliknya.
2. Harga Barang yang Ditawarkan
Dalam konsep penawaran, bila harga barang meningkat, kuantitas barang yang ditawarkan juga meningkat. Kondisi demikian juga berlaku sebaliknya. Jika harga barang yang ditawarkan menurun, kuantitas barang yang ditawarkan ikut menurun.
Misalnya, sebuah harga sabun meningkat dari Rp2.000,00 menjadi Rp3.000,00. Kondisi itu membuat penjual akan menawarkan volume sabun yang banyak pula.
3. Harga Barang Pengganti
Sama halnya dengan harga barang yang ditawarkan, harga barang pengganti memiliki kesamaan dalam konsep penawaran. Jika harga barang pengganti meningkat, penjual akan meningkatkan kuantitas barang yang ditawarkan.
Dengan adanya harga barang pengganti, penjual berharap konsumen akan beralih dari barang pengganti ke barang lain yang ditawarkan, dengan opsi harga yang lebih rendah.
ADVERTISEMENT
Contohnya, harga daging ayam yang sedang meningkat, menyebabkan harga telur lebih rendah. Hal itu membuat konsumen memutuskan untuk membeli telur daripada daging ayam.
4. Tingkat Teknologi
Tingkat teknologi yang digunakan perusahaan akan mampu membuat biaya produksi menjadi menurun sehingga penawaran barang dapat dilakukan dalam jumlah yang lebih banyak dengan harga yang sama.
5. Pajak
Suatu produk dapat dikenai pajak sesuai dengan aturan yang berlaku. Pajak juga dapat memengaruhi penawaran barang ke konsumen. Jika harga barang menjadi tinggi, secara otomatis angka permintaan akan menurun, sehingga penawaran juga akan berkurang.
(NDA)