Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Cara Membaca Grafik Saham dan Jenisnya
28 Maret 2022 15:44 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cara membaca grafik saham mungkin terlihat sulit, terutama bagi orang awam yang belum mempelajari lebih dalam mengenai saham. Namun, kamu dapat mempelajarinya dengan banyak membaca buku maupun artikel tentang saham. Simak penjelasan mengenai grafik saham pada artikel berikut.
ADVERTISEMENT
Melansir dari laman resmi Stockbit Snips, grafik saham merupakan indikator yang digambarkan dalam bentuk grafik untuk menunjukkan pergerakan saham dalam rentang waktu tertentu. Sebagai investor, kamu dapat memilih tampilan grafik saham berdasarkan waktu harian, mingguan, bulanan, atau tahunan.
Grafik saham ini nantinya membantu investor untuk menganalisa serta memprediksi pergerakan harga saham di masa depan. Selain itu, grafik juga membantu investor untuk mengambil keputusan serta tindakan terhadap aset mereka.
Bagi kamu yang baru mempelajari mengenai saham, berikut beberapa cara untuk membaca grafik saham.
Cara Membaca Grafik Saham
Setelah mengetahui cara membaca grafik saham, kamu perlu mengetahui bahwa grafik memiliki jenis yang berbeda-beda. Terdapat tiga jenis grafik yang biasanya digunakan dalam saham. Apa saja grafik yang digunakan untuk menggambarkan pergerakan saham? Berikut daftarnya.
ADVERTISEMENT
Jenis Grafik Saham
Melansir dari website resmi Stockbit Snips, berikut beberapa jenis grafik yang biasa digunakan para investor untuk menganalisa pergerakan harga saham.
1. Line Chart
Line Chart merupakan salah satu jenis grafik saham yang paling mudah. Karena lebih sederhana dibandingkan grafik lain, informasi yang disajikan pun minim. Pada jenis grafik ini diinformasikan pergerakan harga saham emiten setelah perdagangan ditutup (closing prices). Line Chart cocok digunakan oleh pemula yang baru mempelajari cara menganalisa trend pergerakan saham saat ini.
Dalam penggunaan grafik ini, pertama kamu perlu menentukan rentang waktu. Setelah itu lihat pergerakan saham dan simpulkan harga saham saat ini, apakah naik (bullish), terbatas (sideways), atau turun (bearish).
2. Bar Chart
ADVERTISEMENT
Grafik jenis kedua yaitu Bar Chart. Jenis grafik ini berbentuk batang dan memberikan informasi yang lebih lengkap dibandingkan Line Chart. Beberapa informasi yang ditampilkan pada grafik ini yaitu harga pembukaan (opening price), harga tertinggi (high), harga terendah (low), dan harga penutupan (closing price).
Terdapat dua jenis batang dalam Bar Chart. Jenis pertama yaitu batang berwarna hijau. Warna ini menunjukkan bahwa harga saham penutupan (closing price) pada interval waktu tertentu lebih tinggi daripada harga pembukaan (opening price).
Jenis kedua yaitu batang berwarna merah. Warna kedua ini menunjukkan harga saham penutupan (close) lebih rendah daripada harga pembukaan (open) yang berarti telah terjadi penurunan harga saham pada interval waktu tersebut.
Pada batang di Bar Chart memiliki garis tonjolan kecil baik itu di sisi kiri maupun kanan. Garis di sisi kiri menunjukkan info harga saham saat pembukaan (open) sedangkan sisi kanan menunjukkan info harga saham saat penutupan perdagangan (close).
ADVERTISEMENT
Selain itu, informasi tentang harga saham tertinggi dan terendah ditampilkan di ujung setiap batang. Bagian atas grafik menunjukkan harga saham tertinggi (tinggi) dan bagian bawah menunjukkan harga saham terendah (rendah) pada interval waktu yang dipilih.
3. Candlestick Chart
Candlestick chart merupakan jenis grafik ketiga dan paling banyak dipakai investor ketika menganalisis saham. Grafik ini memiliki bentuk menyerupai batang lilin dan terdiri dari tiga bagian utama dengan fungsi masing-masing.
Tubuh merupakan bagian batang lilin dan berfungsi menunjukkan seberapa jauh harga saham bergerak dalam interval waktu tertentu sejak pembukaan (open) hingga penutupan (close)
Sumbu atas disebut sebagai upper shadow dan berfungsi untuk menunjukkan harga tertinggi (high) suatu saham pada interval waktu tertentu
ADVERTISEMENT
Sumbu bawah menunjukkan info harga terendah (low) saham dalam interval waktu tertentu dan biasanya disebut sebagai lower shadow
Seperti Bar Chart, Candlestick Chart juga memiliki warna hijau dan merah. Lilin hijau menunjukkan bahwa harga saham sedang naik (bullish) atau penutupan lebih besar daripada pembukaan. Sedangkan lilin merah menjelaskan saat saham menunjukkan penurunan (bearish) atau harga penutupan lebih kecil daripada harga pembukaan saham.
Itulah beberapa langkah untuk membaca grafik saham beserta jenisnya. Bagi kamu pemula yang ingin belajar investasi dan saham, ada baiknya untuk belajar terlebih dahulu sebelum melakukan investasi agar tidak gegabah nantinya. Semoga informasi di atas bermanfaat!