Konten dari Pengguna

Cara Menangani Konflik di Tempat Kerja agar Produktivitas Terjaga

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
3 September 2021 13:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi konflik. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi konflik. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Cara menangani konflik di tempat kerja sebaiknya diketahui oleh setiap pekerja atau karyawan. Sebab, di setiap bidang pekerjaan akan selalu ada perselisihan yang kemudian dapat menimbulkan konflik.
ADVERTISEMENT
Konflik kerja yang berkepanjangan dan tidak diselesaikan bisa membuat lingkungan kerja menjadi tidak sehat. Pada akhirnya akan memicu turunnya produktivitas kerja, baik diri sendiri maupun orang lain. Oleh karena itulah, sekecil apa pun konflik yang timbul perlu sesegera mungkin diselesaikan agar nantinya tidak terjadi penurunan pada performa karyawan dan berujung pada memburuknya kinerja perusahaan.
Sebelum mencari tahu bagaimana cara menangani konflik di tempat kerja, simak penjelasan berikut ini.

Pengertian Konflik Kerja

Dalam Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang Volume 9 Nomor 20 yang ditulis Maria Magdalena Minarsih, disebutkan bahwa konflik kerja merupakan suatu pertentangan yang terjadi antara apa yang diharapkan oleh seseorang terhadap dirinya, orang lain, juga organisasi dengan kenyataan apa yang diharapkannya.
ADVERTISEMENT
Konflik kerja berbeda dengan stres kerja, tetapi keduanya merupakan dua variable yang saling berkaitan. Konflik dalam pekerjaan dapat menyebabkan karyawan mengalami stres kerja.

Bentuk-Bentuk Konflik dalam Pekerjaan

Konflik Hierarki (Hierarchical Conflict)
Konflik ini adalah konflik yang terjadi pada tingkatan hierarki organisasi, contohnya konflik antara pimpinan dengan kepala bagian. Konflik hierarki terjadi karena perbedaan kepentingan masing-masing individu, perbedaan persepsi dan mungkin juga perbedaan tujuan.
Konflik Fungsional (Functional Conflict)
Konflik ini terjadi dari bermacam-macam fungsi departemen dalam organisasi. Misalnya konflik yang terjadi antara bagian produksi dengan bagian keuangan. Konflik ini terjadi karena perbedaan tujuan masing-masing bagian dalam organisasi.
Ilustrasi konflik. Foto: Pixabay
Konflik Staf dengan Kepala Unit (Line Staff Unit)
Bentuk konflik ini terjadi antara pemimpin unit dengan stafnya terutama staf yang berhubungan dengan wewenang/otoritas kerja. Misalnya karyawan staf secara tidak formal mengambil wewenang berlebihan.
ADVERTISEMENT
Konflik Formal-Informal (Formal-Informal Conflict)
Konflik ini terjadi ketika misalnya norma di organisasi formal dilakukan di organisasi nonformal.

Cara Menangani Konflik di Tempat Kerja

Berdasarkan Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang yang ditulis Maria Magdalena Minarsih, berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menangani konflik di tempat kerja.
1. Pemecahan Masalah
Dalam menghadapi konflik, kamu perlu berusaha untuk mencari cara dalam mengatasi akan permasalahannya. Cara ini bisa dilakukan dengan bantuan teman/orang terdekat. Semakin cepat permasalahan teratasi akan semakin baik.
2. Menghindari Perselisihan
Cara ini perlu dilakukan agar permasalahan yang terjadi tidak semakin parah. Kamu bisa mencoba untuk menghindari perbedaan antar masing-masing individu dengan cara apa pun. Tidak salah juga jika kamu mengalah untuk menghindari konflik.
ADVERTISEMENT
3. Kompromi
Kompromi merupakan solusi yang baik dalam menyelesaikan konflik, karena masing-masing individu bisa menerima keputusan yang telah disepakati. Namun, tidak semua konflik bisa diselesaikan dengan kompromi.
4. Meminta Perintah dari yang Berwenang
Cara ini mungkin bagi sebagian orang kurang sesuai, karena cara penyelesaian ini berdasarkan perintah dari pimpinan yang mau tidak mau perlu dituruti. Sehingga, cara ini bisa dikatakan langkah penyelesaian konflik karena paksaan.
5. Mengubah Variabel Struktural
Apabila konflik yang terjadi melibatkan individu-individu yang terlibat dalam suatu kepemimpinan, maka langkah lain yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan konflik adalah dengan mengubah struktur organisasi. Perubahan jenis ini cukup sering terjadi dalam suatu perusahaan.
(AMP)