Cara Menghitung Besarnya Nilai Ekspor dan Jenis-jenisnya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
Konten dari Pengguna
22 Maret 2023 15:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Menghitung Besarnya Nilai Ekspor. Foto: Unsplash.com/Andy Li
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Menghitung Besarnya Nilai Ekspor. Foto: Unsplash.com/Andy Li
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perdagangan internasional mecakup kegiatan ekspor dan impor. Impor didefinisikan sebagai pengiriman barang dari luar negeri ke negara yang bersangkutan, sedangkan ekspor adalah pengiriman suatu barang atau komoditas dari negara asal ke negara lain.
ADVERTISEMENT
Proses ekspor sering kali digunakan perusahaan skala bisnis kecil sampai menengah untuk memperluas pasarnya ke luar negeri dan bersaing di tingkat internasional.
Tingkat ekspor yang tinggi bagi suatu negara akan menghadirkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi pula dan berdampak pada pendapatan negara. Sebaliknya, impor yang lebih tinggi akan membuat lebih banyak pengeluaran dan mengurangi pendapatan negara.
Besarnya nilai ekspor maupun impor dapat dihitung melalui Produk Domestik Bruto (PDB) atau Pendapatan Nasional. Untuk lebih jelasnya, berikut Berita Bisnis jabarkan cara menghitung besarnya nilai ekspor dan informasi lainnya mengenai kegiatan ekspor.

Jenis-jenis Kegiatan Ekspor

Ilustrasi Menghitung Besarnya Nilai Ekspor. Foto: Unsplash.com/CHUTTERSNAP
Mengutip skripsi Pengaruh Ekspor terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Sulawesi Selatan oleh Ishak, kegiatan ekspor terbagi atas dua jenis, yakni:
ADVERTISEMENT

1. Ekspor Langsung

Ekspor langsung adalah teknik menjual barang ekspor melalui eksportir yang bertempat tinggal di negara tujuan ekspor. Penjualan dilakukan melalui distributor dan perwakilan penjualan perusahaan.
Keuntungan dari ekspor langsung adalah produksi terpusat dari negara asal dan kontrol terhadap distribusi lebih baik. Namun, biaya yang dibutuhkan lebih tinggi dan adanya hambatan perdagangan serta proteksionisme.

2. Ekspor Tidak Langsung

Ekspor tak langsung adalah teknik menjual melalui eksportir negara asal kemudian dijual oleh suatu perantara yang dapat berupa export management companies dan export trading companies.
Keuntungan dari ekspor tidak langsung adalah sumber daya produksi terkonsentrasi dan tidak perlu penanganan secara langsung. Namun, kontrol terhadap distribusi kurang dan kurang mengetahui jalannya operasi penjualan barang di luar negeri.
ADVERTISEMENT
Umumnya, industri jasa menggunakan ekspor langsung sedangkan industri manufaktur menggunakan keduanya.

Cara Menghitung Besarnya Nilai Ekspor

Ilustrasi Menghitung Besarnya Nilai Ekspor. Foto: Unsplash.com/Paul Teysen
Mengutip laman corporatefinanceinstitute.com, Produk Domestik Bruto (PDB) atau Pendapatan Nasional (Y) adalah nilai pasar bruto dari total barang dan jasa yang diproduksi di dalam batas domestik suatu negara dalam periode waktu tertentu.
Total impor dan total ekspor adalah komponen penting untuk estimasi PDB suatu negara. Keduanya diperhitungkan sebagai "Ekspor Neto". Formula PDB dapat juga menghitung besarnya nilai ekspor. Berikut formula dari PDB:
PDB = C + I + G + (X – M)
atau untuk mencari nilai ekspor,
X = PDB + M - C - I - G
dengan keterangan:
PDB = Pendapatan Negara
ADVERTISEMENT
C = Konsumsi
I = Investasi
G = Pengeluaran Pemerintah
X = Total Ekspor
M = Total Impor
(X-M) = Ekspor neto
Ekspor neto adalah estimasi nilai total ekspor suatu negara dikurangi nilai total impornya. Angka ekspor neto yang positif mengindikasikan surplus perdagangan, sedangkan ekspor neto negatif menandakan defisit perdagangan.
Demikian cara menghitung nilai ekspor dan informasi lainnya mengenai jenis-jenis ekspor. Semoga bermanfaat.
(MQ)