Konten dari Pengguna

Cara Menghitung Harga Wajar Saham Benjamin Graham

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
21 Juni 2022 18:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi menghitung harga wajar saham Benjamin Graham. Foto: Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menghitung harga wajar saham Benjamin Graham. Foto: Unsplash.com
ADVERTISEMENT
Ada banyak metode yang bisa digunakan untuk menghitung harga wajar saham sebuah perusahaan. Salah satu yang umum digunakan adalah cara menghitung harga wajar saham Benjamin Graham.
ADVERTISEMENT
Dirangkum dari buku Investasi Nilai Wajar Saham dan Aplikasinya di Bursa Efek Indonesia karya Buddy Setianto, harga wajar saham adalah harga saham atau nilai estimasi saham yang dihitung berdasarkan risiko pengembaliannya.
Harga wajar saham disebut juga nilai intrinsik saham. Dalam melakukan investasi ini, harga wajar saham perlu dihitung dengan tujuan mengetahui nilai sesungguhnya dari saham tersebut.
Ketika perhitungan saham di atas nilai wajar, artinya harga saham tersebut mahal. Jika sebaliknya, harga saham perusahaan tersebut adalah murah.
Investor yang mempopulerkan penghitungan harga saham wajar adalah Benjamin Graham. Ia merupakan seorang ekonom kenamaan dan tokoh yang sangat berpengaruh di dunia investasi.
Perhitungan harga saham tersebut dikenalkan oleh Graham melalui bukunya yang berjudul The Intelegent Investor. Dalam bukunya, ia memperkenalkan formula Graham untuk menghitung harga wajar saham yang diperlukan sebelum membeli saham.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana cara menghitung harga wajar saham Benjamin Graham tersebut? Simak uraian lengkapnya pada artikel berikut.

Cara Menghitung Harga Wajar Saham Benjamin Graham

Ilustrasi mnghitung harga wajar saham Benjamin Graham. Foto: Unsplash.com
Mengutip dari situs Investopedia, untuk menghitung harga wajar saham Benjamin Graham kamu harus mengetahui nilai fundamental saham dengan memperhitungkan laba per saham dan nilai buku per saham perusahaan.
Menurut teori, setiap harga saham yang ada di bawah angka Graham dianggap unvalued atau dengan kata lain layak untuk diinvestasikan. Angka Graham sendiri merupakan istilah batas atas kisaran harga yang harus dibayar oleh investor untuk membeli saham tersebut.
Angka Graham dinormalisasikan dengan faktor 22,5 yang merupakan prinsip Graham bahwa batas harga saham mewakili P/E (price per earning) 'ideal’, tidak boleh lebih dari 15x dan P/B (price per book) tidak lebih dari 1,5x.
ADVERTISEMENT
Untuk bisa menggunakannya sebagai perhitungan, berikut rumus formula Graham yang perlu diketahui:
Tangkapan layar rumus Benjamin Graham. Foto: Investopedia.
Berikut penjelasan dari rumus di atas:
Selain rumus di atas, ada juga alternatif model rumus formula Benjamin Graham lainnya, yaitu:
Tangkapan layar rumus Benjamin Graham. Foto. Investopedia.
Pada dasarnya, rumus ini sama seperti seperti rumus sebelumnya. Berikut uraian lengkapnya:
Net income/shares outstanding merupakan nilai EPS atau laba per saham. Sementara shareholder equity/shares outstanding, yaitu Book Value Per Share atau nilai buku per saham. Sedangkan angka 15 x 1,5 merupakan batas prinsip Graham yakni 15 x 1,5 = 22,5.
ADVERTISEMENT

Contoh Perhitungan

Agar lebih jelas dalam memahami cara menghitung harga wajar saham Benjamin Graham, simak contoh kasus di bawah ini:
Jika laba per saham (EPS) perusahaan ABC adalah Rp5000 dan nilai sahamnya adalah Rp3.500, berapa harga wajar saham tersebut?
Jawaban:
Jika menggunakan formula perhitungan Benjamin Graham, hasilnya adalah:
Jadi, harga batas wajar yang harus dibayar investor adalah Rp19.850,00. Jika saham ABC adalah Rp19.000, artinya saham tersebut undervalue dan layak untuk dibeli.
Jika dipatok harga Rp20.000,00, saham tersebut termasuk dalam kategori overvalue atau kemahalan.
Itulah cara menghitung harga wajar saham Benjamin Graham beserta contoh kasusnya. Semoga bermanfaat.
(IPT)