Konten dari Pengguna

Cara Menghitung Rasio Price Earning dan Contohnya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
7 Agustus 2022 18:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cara menghitung rasio price earning. Foto: Unsplash.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cara menghitung rasio price earning. Foto: Unsplash.
ADVERTISEMENT
Cara menghitung rasio price earning digunakan untuk mengetahui nilai harga wajar saham. Metode ini cocok dipakai pemula yang baru terjun di dunia investasi.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Menilai Harga Wajar Saham oleh Andy Porman Tambunan, rasio price earning adalah rasio antara harga saham dengan laba per lembar saham. Rasio ini merupakan salah satu analisis fundamental yang bisa digunakan untuk menilai suatu harga wajar saham.
Rasio Price Earning sering disebut dengan Price Earning Ratio (PER). Perbandingan ini dapat memberikan indikasi jangka waktu pengembalian dana pada tingkat harga saham dan keuntungan perusahaan pada periode tertentu.
Saat mencari harga wajar menggunakan hitungan rasio ini, akan lebih baik jika dibandingkan dengan PER industri sejenis.
Jadi, apabila analisis hitungan PER sebuah perusahaan lebih besar dari rata-rata perusahaan sejenis, harga saham dianggap mahal. Sebaliknya semakin kecil nilai PER perusahaan dibandingkan yang lain, harga saham akan semakin dianggap murah.
ADVERTISEMENT
Agar lebih paham dalam menggunakan perhitungan rasio price earning tersebut, kamu perlu mengetahui rumus dan cara menghitung rasio price earning dalam dunia saham. Langsung saja, simak penjelasan lengkapnya pada uraian berikut.

Rumus Cara Menghitung Rasio Price Earning

Ilustrasi cara menghitung rasio price earning. Foto: Unsplash.
Kehadiran rumus rasio price earning dalam dunia investasi membantu para investor pemula dalam menilai atau memvaluasi suatu saham. Cara menghitungnya pun cukup mudah, sebab rumusnya tergolong sederhana dan mudah dimengerti.
Dikutip dari buku Investasi Saham ala Fundamentalis Dunia karangan Ryan Filbert Wijaya, rumus rasio price earning adalah perbandingan nilai harga saham di pasar dengan laba saham perusahaan.
Laba saham perusahaan dikenal dengan istilah Earning Per Share (EPS). Secara matematis, rumus tersebut ditulis dalam bentuk berikut.
ADVERTISEMENT
Karena rumus ini merupakan rumus hitung, metode ini melibatkan perhitungan angka-angka saham, seperti harga penutupan saham (closing price) dan laba per saham (Earnings per Share).
Perlu diketahui, rasio price earning perusahaan yang bagus adalah rasio yang memiliki nilai kecil dibandingkan dengan rasio perusahaan lain. Jika hitungan kecil, harga saham relatif murah untuk dibeli para investor.
Semakin baik nilai PER saham perusahaan, itu akan semakin memengaruhi banyaknya investor untuk membeli saham dari perusahaan. Sehingga titik balik modal perusahaan akan cepat tercapai.

Contoh Hitungan Rasio Price Earning

Contoh hitungan rasio price earning. Foto: Pixabay.
Agar lebih paham tentang cara menghitung rasio price earning, kamu bisa melihat contoh kasus hitungan rasio di bawah ini.
Contoh 1:
Harga saham di Perusahaan A adalah 4.500 dengan laba per saham (12 bulan) 500. Lalu, harga saham di Perusahaan C adalah 10.000 dengan laba per saham (12 bulan) 500. Lalu cara menghitung PER nya sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, nilai PER perusahaan A lebih rendah daripada PT C.
Contoh 2:
Perusahaan XYZ diketahui mempunyai angka EPS sebesar Rp200 dan saham yang diperdagangkan memiliki harga Rp5.000 per lembar. Berdasarkan informasi tersebut, berapa nilai rasio price earning perusahaan XYZ?
PER= Harga Saham / Laba Per Saham (EPS)
PER= Rp5.000 : Rp200
PER= 25
Nilai PER perusahaan XYZ adalah 25x. Jadi apabila membeli saham tersebut dan nilai EPS tetap dalam periode itu, kamu akan mencapai titik balik modal dalam waktu 25 kali pembagian dividen.
Itulah cara menghitung rasio price earning yang bisa dilakukan oleh para pemula. Dengan menggunakan hitungan ini, para investor bisa menentukan waktu yang tepat untuk memilih atau membeli saham.
ADVERTISEMENT
(IPT)