Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Cara Menghitung ROE dan ROA untuk Analisis Bisnis
22 Mei 2021 7:41 WIB
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pemakaian ROA dan ROE cukup penting dalam bisnis. Keduanya merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk melakukan analisis profitabilitas suatu perusahaan .
ADVERTISEMENT
Bagi pelaku bisnis yang telah lama bergelut di dunia manajemen perusahaan, kedua rasio ini merupakan faktor yang digunakan untuk dapat melihat baik tidaknya pengelolaan aset suatu perusahaan. Dua rasio ini juga tak jarang digunakan para investor sebelum berinvestasi di perusahaan yang dituju.
Sebelum mencari tahu bagaimana cara menghitung ROE dan ROA, ada baiknya untuk mengetahui apa pengertian dari kedua rasio tersebut.
Pengertian ROE dan ROA
Penelitian dalam E-Jurnal Manajemen Volume 9 Nomor 3 Tahun 2020 berjudul “Return On Asset, Return On Equity, dan Earning Per Share Berpengaruh Terhadap Return Saham” yang ditulis oleh Ni Putu Alma Kalya Almira dan Ni Luh Putu Wiagustini dipaparkan mengenai pengertian ROA dan ROE.
Return on Asset (ROA) adalah rasio profitabilitas yang menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan, sedangkan Return on Equity (ROE) adalah rasio profitabilitas yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memberi keuntungan bagi pemilik modal, dengan menunjukkan laba bersih yang tersedia untuk modal pemegang saham yang telah digunakan perusahaan.
ADVERTISEMENT
Return on Asset (ROA) adalah rasio yang menunjukkan seberapa besar kontribusi aset dalam menciptakan laba bersih. Kinerja sebuah perusahaan dikatakan baik apabila menghasilkan ROA yang tinggi dan menunjukkan laju peningkatan dari waktu ke waktu.
Return on Equity (ROE) merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki. ROE yang tinggi menggambarkan perusahaan yang berhasil menghasilkan keuntungan dari modal sendiri. Peningkatan ROE akan meningkatkan nilai jual perusahaan yang kemudian akan berimbas juga pada harga saham.
ROE yang rendah mencerminkan perolehan laba bersih suatu perusahaan yang rendah. Hal ini dapat berakibat kepada saham perusahaan yang kurang diminati investor sebagai akibat pembagian dividen yang rendah. Sehingga minat investor pada saham tersebut berkurang yang otomatis mempengaruhi return saham.
ADVERTISEMENT
Cara Menghitung ROE dan ROA
Untuk menghitung ROA daan ROE, digunakan suatu rumus yang digambarkan sebagai berikut ini.
ROA = Laba bersih/Total aset x 100%
ROE = Laba bersih/Ekuitas pemegang saham x 100%
Pemilik usaha atau pelaku bisnis cenderung menggunakan rumus ROA untuk mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan dalam mengelola aset-aset yang ada dan seefisien mungkin.
Sedangkan, rumus ROE digunakan sebagai rasio profitabilitas yang memberi pandangan kepada investor tentang seberapa efektif dan efisien manajemen perusahaan dalam menggunakan modal dari para investor.
Dari perhitungan tersebut, para investor dapat membandingkan perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya buat mencari tahu manakah perusahaan yang lebih potensial.
Dengan membandingkan ROE perusahaan-perusahaan sejenis, maka dapat memberi investor pertimbangan lebih untuk menentukan sebaiknya akan diinvestasikan ke mana dana yang dimilikinya tersebut.
ADVERTISEMENT
(AMP)