Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Cara Pasang Penangkal Petir yang Benar dan Aman
31 Mei 2022 12:17 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cara pasang penangkal petir sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari. Umumnya, penangkal petir digunakan untuk mencegah risiko berbahaya yang dihasilkan petir. Maka dari itu, pemasangan benda ini sangat disarankan untuk melindungi bangunan.
ADVERTISEMENT
Saat hujan yang terdengar bunyi gemuruh, petir selalu berusaha mencari jalan yang tersingkat agar sampai ke bumi. Dengan begitu, muatan listrik yang terkandung di awan mendung dapat segera di netralkan.
Oleh karena itu, gedung tinggi, pohon pohon tinggi, dan bahkan orang yang berdiri di tengah lapangan terbuka saat hujan akan menjadi sasaran tersambar petir. Maka dari itu, digunakannya alat untuk menghindari petir yang disebut penangkal petir.
Berikut jenis, manfaat dan cara memasang penangkal petir dengan mudah dan benar yang akan diulas melalui uraian di bawah ini
Pengertian Penangkal Petir
Kamu pasti pernah melihat bagian dari atap rumah atau gedung seperti ada benda besi yang menancap, bukan? Nah, ternyata besi tersebut bukan sembarang besi, lho. Benda tersebut bernama penangkal petir.
ADVERTISEMENT
Menurut buku IPA Terpadu SMP dan MTs 3A oleh Mikrajuddi, Dkk, penangkal petir adalah alat yang terbuat dari sebatang logam tembaga dengan bagian atas runcing yang dihubungkan ke bumi dengan kabel logam. Alat ini biasanya dipasang di atas atap gedung gedung tinggi.
Terdapat tiga bagian komponen utama dari penangkal petir, yaitu splitzen (batang penangkal yang berada di paling atas mirip dengan tombak), kawat konduktor, dan grounding (media pengantar yang tertanam di tanah atau tempat pembumian).
Jenis dan Fungsi Penangkal Petir
Terdapat dua tipe penangkal petir, yaitu penangkal konvensional dan penangkal elektrostatis. Berikut penjelasannya.
1. Penangkal Petir Konvensional
Umumnya, penangkal jenis ini mempunyai perangkat yang lebih sederhana bekerja pasif menunggu datangnya petir untuk menyambar ujung penangkal petir yang berbentuk tiang dan disalurkan melalui kabel konduktor ke tanah. Lebih ideal untuk bangunan dengan area sempit, seperti rumah tinggal.
ADVERTISEMENT
2. Penangkal Petir Elektrostatis
Menggunakan sistem E.S.E. (Early Streamer Emission) yang lebih aktif dalam menangkap petir. Perangkat ini memiliki satu elemen tambahan, yaitu head terminal yang berisi muatan listrik statis pada bagian ujung finial (splitzen). Head dapat menyimpan ion-ion positif dalam jumlah besar yang berasal dari dalam bumi sehingga dapat menarik ion-ion negatif yang ada di dalam awan.
Alat dipasang tinggi untuk melindungi area yang lebih luas dan tidak membutuhkan kabel. Lebih ideal untuk bangunan dengan area luas, seperti rumah bertingkat, gedung pencakar langit, kawasan industri, dan perkebunan, karena bisa menjangkau radius lebih dari 50-150 m.
Cara Pasang Penangkal Petir
Sebaiknya pemasangan penangkal petir dilakukan oleh orang yang ahli. Kamu bisa juga menggunakan jasa pemasangan anti petir. Selain untuk keamanan, menggunakan jasa pemasangan akan meminimalisasi kesalahan pemasangan.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, bila ingin melakukan pemasangan secara mandiri berikut langkah-langkahnya agar tetap aman.
1. Siapkan Komponen Pemasangan
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah pemasangan setiap komponen sistem penangkal petir. Pastikan semua komponen tersebut terpasang dengan erat dan sempurna.
2. Pemasangan Ground di Tanah
Selanjutnya, lakukan penanaman ground. Grounding merupakan media pengantar antara instrumen elektronik dengan media netral yaitu tanah. Alat ini dipasang di tanah dengan kedalaman air tanah atau menyentuh area basah agar energi listrik dari petir akan langsung tersalurkan ke tanah.
3. Buat Jalur Kabel Konduktor
Setelah grounding sudah tertanam, selanjutnya yaitu buat jalur kabel konduktor sebagai media penyaluran dari tanah menuju ke pusat tiang penangkal petir.
Hal yang perlu dihindari, yaitu lekukan kabel, benda runcing. Hal tersebut akan berakibat gagalnya pengantar petir atau loncatan muatan listrik saat petir menyerang rumah.
ADVERTISEMENT
4. Tentukan Posisi Splitzen
Selanjutnya tentukan posisi splitzen (batang penangkal petir) yang ditaruh di tempat teratas pada rumah yaitu di atap. Penempatan alat penangkal petir ini harus pada bagian yang paling tinggi dari rumah.
Jika dipasang pada atap miring, alat ini harus dipasang pada jarak yang tidak lebih dari 0.6 meter dari ujung bubungan. Sedangkan jika dipasang pada atap landai atau datar, penangkal petir tidak boleh lebih tinggi dari 15 meter.
Standar untuk tinggi penangkal petir yaitu 6 meter, jika lebih dari itu maka buatlah penyangga untuk menahan penangkal petir dari terpaan angin.
5. Periksa Semua Komponen
Terakhir, periksalah kembali semua komponen dan jaringan penangkal petir telah terpasang dengan benar dan aman.
Maka dari itu, manfaat pemasangan penangkalan petir adalah untuk menjaga agar gedung tetap netral. Kalaupun petir tetap menyambar, yang lebih dahulu disambar adalah penangkal petir. Hal ini tidak akan menyebabkan kerusakan karena energi listrik terima oleh penangkal petir langsung disalurkan ke bumi. Semoga bermanfaat!
ADVERTISEMENT
(SRS)