Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
CBM, Mengenal Alat Ukur Penentu Berat pada Layanan Kargo
22 November 2021 15:08 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Jika kamu sudah lama berkecimpung dalam dunia matematika, kamu pasti sudah tak asing lagi dengan istilah CBM. Nyatanya, pada kehidupan sehari-hari Cubic Meter alias CBM adalah cara menghitung volume atau kubikasi yang sangat bermanfaat untuk berbagai bidang pekerjaan.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman salah satu jasa pengiriman di Amerika UTS Express, CBM merupakan alat ukur yang digunakan untuk menentukan berat suatu barang pada layanan kargo. Biasanya, penghitungan kubikasi ini digunakan pada jenis pengiriman Less Container Load (LCL).
Cubic Meter atau disebut juga meter kubik alias CBM adalah istilah internasional dengan simbol SI:m3. Cara penghitungan kubikasi ini bisa dikatakan sangat mudah dan sederhana. Namun, kamu harus menguasai rumus-rumus tertentu.
Fungsi CBM
Sebagai sebuah metode penghitungan, CBM memiliki beberapa fungsi yang sangat bermanfaat untuk kamu ketahui. Sebab, meter kubik ini tak hanya digunakan untuk menghitung kubikasi dalam pengiriman barang saja, namun juga dalam berbagai bidang kehidupan. Berikut ini adalah fungsi penghitungan CBM tersebut.
ADVERTISEMENT
1. Menghitung Volume dan Kubikasi Pengiriman Barang
Fungsi Cubic Meter yang paling sering digunakan adalah untuk menghitung volume dan kubikasi pada perusahaan jasa pengiriman barang. Penghitungan dilakukan berdasarkan ukuran besar paket, tapi beratnya ringan. Cara ini digunakan untuk tiga jenis jalur pengiriman, yaitu lewat laut, udara, dan darat. Jika kita ingin mengirim paket melalui udara, rumus pengukurannya adalah p x l x t :6000. Hasilnya kemudian dibulatkan. Sebagai contoh, 40 x 40 x 40 : 6000 = 10,6. Maka hasilnya dibulatkan menjadi 11 kg.
2. Menghitung Kubikasi Kayu pada Industri Perkayuan
Dalam industri mebel atau perkayuan, kayu merupakan komponen utama yang sangat penting. Sebelum melakukan proses produksi, kayu yang akan diolah harus diukur terlebih dahulu. Cara menghitung kubikasi kayu gelondongan bisa dilakukan dengan menggunakan rumus (P x D x D x 0,7854) : 10.000. Di mana ukuran diameter adalah sentimeter atau cm, dan panjangnya menggunakan satuan meter. Contohnya seperti (3 x 30 x 30 x 0,7854) : 10.000 = 0,212058 m3.
ADVERTISEMENT
3. Menghitung Volume Air
CBM juga bisa menjadi cara untuk menghitung volume air pada tempat penampungannya. Misalkan dalam tangki silinder / tabung dan kubus / segi empat. Dalam penghitungan volume air di tangki silinder menggunakan rumus jari-jari x jari-jari x tinggi (22/7). Sedangkan, untuk menghitung volume air dalam tangki kubus / segi empat memakai rumus p x l x t. Langkah pertama sebelum melakukan penghitungan, Anda harus mengkonversi satuan ukuran panjang dari sentimeter ke meter.
4. Menghitung Volume Kebutuhan Cor Beton
Seperti yang sudah diketahui, CBM adalah cara untuk mengetahui volume atau kubikasi suatu benda. Fungsi berikutnya, sebagai rumus dalam menghitung kebutuhan cor beton khusus proyek jalan raya. Rumus penghitungannya yaitu lebar jalan x panjang jalan x ketebalan cor.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh: proyek pengecoran jalan sepanjang 700 meter, dengan lebar 5 m, dan ketebalan 50 cm. Dengan rincian seperti itu, Anda bisa mencari jumlah beton untuk melakukan pembangunan. Jadi, totalnya berasal dari 700 m x 5 m x 0,5 m= 1750 m3.
(AAG)