Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Ciri-ciri Penipuan Paket Luar Negeri
7 Maret 2022 10:20 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ciri-ciri penipuan paket luar negeri harus kamu ketahui. Tujuannya, agar terhindar dari modus kejahatan satu ini.
ADVERTISEMENT
Seiring dengan berkembangnya zaman, pengiriman barang dari luar negeri dapat dilakukan dengan mudah. Hanya melalui ponsel pintar, semua bisa kamu lakukan untuk mendapatkan barang dari luar negeri.
Melansir laman BCA, pengiriman barang dari luar negeri membutuhkan clearance (biaya bea cukai dan biaya admin lainnya) agar barang tersebut bisa masuk ke dalam negeri. Pelaku memanfaatkan ini untuk meminta korban melakukan pembayaran clearance terlebih dahulu.
Tidak hanya itu, pelaku memanfaatkan kurir palsu agar seolah-olah barang sedang dikirim ke tempatmu.
Ciri-ciri Penipuan Lewat Pengiriman Paket Luar Negeri
Masih melansir laman yang sama, berikut ini ciri-ciri penipu paket dari luar negeri .
ADVERTISEMENT
Setelah korban mentransfer sejumlah uang, pelaku akan pergi dan menghilang tanpa jejak. Di posisi ini, target akan kesulitan untuk melakukan verifikasi baik terhadap pihak kurir dan juga pihak bank yang menjadi penerima uang.
Hal ini dikarenakan pengiriman uang bisa tersembunyi oleh batas negara sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk memprosesnya. Setelah proses birokrasi antar 2 bank selesai, uang sudah diambil terlebih dahulu oleh si penipu. Berharap untung malah buntung, ya.
Tips Terhindar dari Penipuan Pengiriman Paket Luar Negeri
Modus Penipuan Lainnya
Melansir laman Bea Cukai, selama tahun 2021 terdapat laporan penipuan sebanyak 2.492 kali pengaduan ke Contact Center Bea Cukai. Angka ini merupakan gabungan dari berbagai macam modus penipuan yang mengatasnamakan Bea Cukai. Agar terhindar dari penipuan yang mengatasnamakan Bea Cukai, simak beraneka modus berikut:
ADVERTISEMENT
Modus Belanja Online
Sebagaimana kita tahu sudah banyak situs e-commerce atau online shop terdaftar yang penjualnya sudah terverifikasi. Melalui situs ini tentu modus penipuan dapat diminimalisasi. Namun apa jadinya jika terjebak oleh online shop bodong yang muncul di media sosial? Modus pelaku biasanya menjual barang dengan harga di bawah pasaran. Setelah transaksi, pelaku akan berkelit meminta uang tambahan karena barang ditahan Bea Cukai. Ujungnya barang tak kunjung datang, uang pun menghilang.
Modus Barang Lelang
Pelaku biasanya mengirim pesan berantai melalui media sosial maupun pesan pendek (SMS). Modus pelaku mengirim daftar barang lelang yang disebut barang hasil sitaan Bea Cukai. Barang yang dilelang dengan harga murah dan dijual pada situs tidak resmi. Legal itu mudah, maka penting bagi kita untuk cermat terhadap barang yang dijual murah.
ADVERTISEMENT
Modus Asmara
Modus asmara menyerang para fakir asmara yang mencari teman kencan melalui aplikasi kencan (dating app). Pelaku akan berpura-pura menjadi teman kencan dari luar negeri yang berniat mengirim hadiah. Sayangnya, hadiah tak kunjung sampai karena tertahan oleh Bea Cukai. Pelaku akan meminta sejumlah uang yang ternyata masuk rekening pribadi. Cinta boleh, buta jangan, waspadai penipuan!
Modus Barang Diplomatik dan Money Laundry
Hampir mirip dengan modus asmara, pelaku berkenalan dengan korban dan menjanjikan akan mengirim barang melalui barang kiriman atau melalui penumpang diplomatik. Sedangkan modus money laundry, pelaku berkenalan dengan korban dan berniat datang ke Indonesia membawa uang tunai dengan jumlah besar. Tipuannya masih sama, pelaku mengaku bahwa barang atau uang tersebut tertahan Bea Cukai dan akan meminta uang tebusan yang ditransfer ke rekening pribadi.
(AAG)
ADVERTISEMENT