Konten dari Pengguna

Code of Conduct, Ketahui Peran dan Cara Membuatnya

Berita Bisnis
Berita dan Informasi Praktis soal Ekonomi Bisnis
30 Agustus 2022 14:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi code of conduct. Foto: Unsplash,
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi code of conduct. Foto: Unsplash,
ADVERTISEMENT
Setiap perusahaan perlu memiliki code of conduct yang digunakan untuk menunjang perilaku karyawan dalam lingkungan kerja. Ini merupakan standar yang ditetapkan oleh perusahaan dan harus dipatuhi para karyawan yang bekerja.
ADVERTISEMENT
Dalam bahasa Indonesia, code of conduct lebih dikenal sebagai kode etik bisnis atau pedoman perilaku sebuah perusahaan. Kode etik ini dibentuk dengan aturan tertulis yang terdiri atas norma, prinsip, nilai, dan kebiasaan yang dijadikan pedoman bagi setiap individu dalam sebuah organisasi.
Code of conduct atau kode etik bisnis tak bisa dipisahkan dari budaya organisasi. Tujuan dari penerapan code of conduct adalah sebagai landasan etis dalam bertindak. Hal tersebut bisa membedakannya dari perusahaan atau organisasi lain.

Peran Code of Conduct Bagi Perusahaan

Ilustrasi peran code of conduct. Foto: Pixabay.
Code of Conduct tidak hanya berfungsi sebagai pedoman internal, tetapi juga berperan penting bagi sebuah perusahaan. Dirangkum dari laman Linov HR dan Valamis berikut peran kode etik selengkapnya:
Dengan kode etik, perusahaan dapat menerapkan nilai-nilai yang dipegang. Contohnya, etika bisnis, tanggung jawab sosial, tanggung jawab lingkungan, hak karyawan, komitmen, dan tanggung jawab.
ADVERTISEMENT
Ketika code of conduct tersebut ditujukan ke publik, hal itu membuat orang-orang yang tertarik dengan perusahaan bisa mempelajari lebih lanjut budaya kerja perusahaan tersebut. Itu juga berlakuk khususnya untuk calon karyawan, kolega bisnis, atau calon konsumen.

Memberikan pedoman perilaku dasar bagi karyawan

Serangkaian kode etik perusahaan bisa membantu karyawan untuk mengetahui perilaku apa saja yang sesuai dengan pekerjaannya. Dengan cara ini, para karyawan dapat menciptakan hubungan yang lebih baik dengan sesama rekan kerjanya.
Contoh pedoman perilaku adalah standar profesionalisme, kebijakan penggunaan aset perusahaan, penggunaan media sosial, aturan komunikasi, aturan berbusana, kehadiran karyawan, pedoman pelatihan, dan sebagainya.

Menciptakan lingkungan kerja aman dan nyaman

Lingkungan kerja yang aman dan nyaman memungkinkan pekerja untuk meningkatkan produktivitas perusahaan. Peraturan yang tertulis dengan jelas juga menghilangkan segala ambuiguitas yang mungkin dimiliki beberapa karyawan tentang larangan perusahaan.
ADVERTISEMENT

Membentuk sikap positif

Ketika karyawan memperlakukan satu sama lain secara setara dan dengan hormat, setiap orang akan merasa lebih puas pada tempat kerja mereka. Sehingga, perusahaan dapat mempertahankan dan menarik karyawan lebih banyak.

Sebagai tolok ukur keberhasilan

Keberhasilan sebuah perusahaan dapat diukur ketika memiliki code of conduct yang jelas. Keberhasilan tersebut ditandai dengan karyawan yang merasa diperlakukan adil, kinerja karyawan terus meningkat, dan kolega yang bekerja sama merasa aman dan percaya ke performa perusahaan.
Setelah mengetahui perannya, kamu juga dapat menyimak cara membuat code of conduct dalam sebuah perusahaan pada penjelasan berikut.

Cara Membuat Code of Conduct

Cara membuat code of conduct. Foto: Pixabay.
Dikutip dari laman Indeed, berikut langkah-langkah yang bisa menjadi acuan untuk menyusun code of conduct pada sebuah organisasi.

Menentukan siapa saja yang terlibat

Salah satu langkah awal dalam menyusun kode etik adalah menentukan siapa yang akan diikutsertakan dalam proses tersebut.
ADVERTISEMENT
Kode etik dibuat oleh manajemen tingkat atas dan kemudian ditinjau oleh tim karyawan yang dipercaya dan pemangku kepentingan yang akan terpengaruh oleh kode etik yang ditetapkan.

Mempertimbangkan masalah etika

Saat membuat kode etik perusahaan, tim manajemen harus mempertimbangkan masalah etika yang dihadapi dalam lingkup bisnis dan menyertakan cara mencegah terjadinya masalah tersebut di dalam perusahaan yang dibangun.

Membuat garis besar

Tentukan komponen aturan yang akan ditulis, seperti perlindungan aset, budaya perusahaan, kehadiran karyawan, pelecehan dan diskriminasi seksual dan umum, penggunaan ponsel dan teknologi saat di kantor, hingga aturan berbusana, dan lain sebagainya.

Mendiskusikan draf dengan manajemen

Setelah menguraikan dan merancang kode etik tersebut, berikan ke dewan direksi atau pemaku perusahaan untuk meninjau ulang sesuai dengan aturan Undang-Undang yang berlaku di Indonesia.
ADVERTISEMENT

Melakukan publikasi

Setelah semua dewan direksi menyetujuinya, langkah terakhir adalah memublikasikan ke karyawan dan semua elemen perusahaan.
Demikian peranan dan cara membuat code of conduct dalam sebuah perusahaan yang bisa menjadi acuan. Semoga informasi di atas bermanfaat.
(IPT)