Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Contoh Ekonomi Tradisional di Berbagai Daerah
4 November 2022 13:57 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pelaksanaan sistem ekonomi tercermin dalam keseluruhan lembaga-lembaga ekonomi yang digunakan oleh suatu negara, masyarakat, atau bangsa untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Tak heran jika ada berbagai macam sistem ekonomi di dunia, salah satunya sistem ekonomi tradisional. Kegiatan ekonomi dengan sistem ini biasanya masih menggunakan tradisi turun menurun yang terjadi di masyarakat dan telah menjadi nilai budaya setempat.
Agar lebih paham, artikel di bawah ini akan menerangkan lebih lanjut mengenai pengertian, ciri-ciri, hingga contoh ekonomi tradisional yang ada di Indonesia.
Pengertian Ekonomi Tradisional
Menurut laman resmi Kemendikbud, ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang dijalankan sesuai dengan langkah atau tata cara yang telah ditempuh oleh pendahulu sebelumnya.
Kegiatan produksi dalam sistem perekonomian tradisional dilakukan secara bergotong royong dan bersifat kekeluargaan. Tujuannya pun adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan bergantung pada sumber daya alam
ADVERTISEMENT
Selain itu, proses kegiatan produksi masih menggunakan alat milik bersama dan hanya untuk dinikmati secara bersama-sama, belum terpikirkan untuk dijual dan memperoleh keuntungan.
Diterangkan pula dalam buku Ekonomi Dunia Keseharian Kita terbitan Yudhistira Ghalia Indonesia, hasil produksi dari sistem ekonomi tradisional pun masih bersifat homogen serta belum mengenal tukar menukar secara kredit.
Ciri-Ciri Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional memiliki beberapa ciri. Berikut beberapa ciri-ciri ekonomi tradisional seperti dihimpun dari modul EKONOMI untuk pembelajaran SMA karya Kemendikbud.
ADVERTISEMENT
Contoh Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional saat ini biasanya hanya digunakan di daerah pedalaman atau terpencil yang terisolasi dari dunia luar. Berikut contoh ekonomi tradisional yang masih diterapkan di beberapa daerah:
1. Lembah Baliem
Lembah Baliem adalah lembah yang terletak di Gunung Jayawijaya, Papua. Lokasinya berada pada ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut dengan mayoritas penduduk bersuku Dani, Yali, dan Lani.
Sistem ekonomi yang diterapkan di daerah ini cenderung tradisional karena kebanyakan mata pencahariannya adalah bercocok tanam dan beternak. Hasil dari perkebunan yang didapat umumnya adalah ubi jalar, pisang, tebu, dan tembakau.
Alat yang digunakan untuk bercocok tanam pun masih sangat sederhana, yakni tongkat dari kayu yang berbentuk linggis dan kapak batu.
ADVERTISEMENT
Sementara sektor peternakan yang umumnya dilakukan adalah ternak babi. Di daerah tersebut, binatang ini kerap menjadi sumber makanan, perlengkapan upacara adat, hiasan, bahkan dijadikan pisau dan bahan barter.
2. Papua Nugini
Papua Nugini merupakan daerah dengan sumber daya alam yang melimpah, tetapi pengelolaannya terhambat karena biaya infrastruktur yang tinggi.
Oleh karena itu, daerah ini masih menerapkan sistem ekonomi tradisional. Sebagian besar mata pencaharian penduduknya adalah bercocok tanam.
Hasil dari bercocok tanam yang didapat umumnya berupa ubi jalar, singkong, talas, kelapa, kelapa sawit, kopi, karet, teh, dan kakao. Meski begitu, hasil hutan Papua Nugini terbilang cukup besar.
3. Mobaye
Mobaye adalah desa tradisional yang berada di Afrika Tengah. Daerah ini mengalami krisis ekonomi dan konflik antar penduduk yang tinggi. Pasokan listriknya pun sangat langka, sehingga tidak heran bila Mobaye masih menerapkan sistem ekonomi tradisional di daerahnya.
ADVERTISEMENT
(NDA)