Contoh Pelanggaran Etika Bisnis yang Wajib Dihindari Pengusaha

Ilustrasi Pelanggaran Etika Bisnis. Foto: ShutterStock

Sebagai seorang pengusaha kamu wajib mengetahui apa saja pelanggaran etika bisnis. Dengan begitu, kamu bisa menghindarkan diri dan meminimalkan pelanggaran agar tidak terjadi.

Adapun tujuan utamanya ialah untuk menciptakan kesejahteraan bisnis, menciptakan rekam jejak bisnis yang baik, dan memperluas jangkauan usaha.

Namun sayangnya masih ada beberapa pengusaha yang curang dan tidak peduli dengan adanya etika dalam berbisnis. Padahal, menurut buku Pedoman Etika Bisnis Perusahaan, etika bisnis harus dijunjung tinggi agar bisa mendatangkan keuntungan dalam jangka panjang.

Lantas, apa saja pelanggaran etika bisnis yang perlu dihindari? Simak penjelasan selengkapnya tentang pelanggaran etika bisnis di bawah ini.

Apa Itu Etika Bisnis?

Etika bisnis adalah aspek penting dalam dunia ekonomi yang wajib diterapkan oleh setiap pengusaha. Tak peduli bisnis tersebut berskala kecil atau besar hal yang penting adalah pelaku usaha tidak boleh melakukan pelanggaran etika berbisnis.

Dikutip dari Perilaku Bisnis: Etika Bisnis & Perilaku Konsumen, biasanya pelanggaran etika bisnis terjadi karena persaingan antara pengusaha atau kelompok bisnis tertentu. Karena persaingan inilah pengusaha harus sadar dan tidak melakukan tindakan pelanggaran.

Untuk itu pengusaha harus menerapkan etika bisnis agar struktur perkonomian dan masalah operasional perusahaan teratasi dan bisa bersaing secara sehat.

Contoh Pelanggaran Etika Bisnis

Ilustrasi Contoh Pelanggaran Etika Bisnis. Foto: ShutterStock

Berikut adalah beberapa contoh pelanggaran etika bisnis yang kerap terjadi di sekitar kita.

Menipu

Pelanggaran etika bisnis yang sering ditemui adalah tindakan penipuan, khususnya bisnis yang dijalankan secara online. Tindak penipuan di sini tidak hanya berkaitan dengan barang yang dibeli tidak dikirim, tetapi juga bisa berupa penjual membohongi pembeli mengenai kualitas barang tertentu.

Padahal aspek terpenting dalam usaha, baik online atau offline adalah kejujuran. Penjual yang tidak jujur akan membuat peringkat (rating) toko online miliknya menjadi buruk.

Menggunakan foto produk orang lain

Sering kali pengusaha yang berjualan secara online menggunakan foto produk dari penjual lain. Bahkan mereka tidak meminta izin akan menggunakan foto produk dari penjual aslinya. Hal ini tentu sangat merugikan pemilik foto asli dan juga pembeli.

Pasalnya barang yang pembeli dapatkan secara online tidak sama dengan foto yang dipajang di toko online. Karena itulah jangan menggunakan foto produk milik orang lain jika kamu masih ingin mempertahankan konsumen setiamu.

Melakukan spamming ke calon pembeli

Kalau kamu merupakan pengguna Instagram, pasti pernah melihat akun online shop yang meninggalkan komentar di berbagai akun. Sering kali dalam satu postingan foto, mereka menuliskan komentar dalam kuantitas yang banyak.

Sayangnya aktivitas tersebut bukan mengundang pembeli justru berisiko menghilangkan pembeli karena sebagian orang merasa hal tersebut merupakan tindakan spamming. Kamu bisa mempromosikan barang jualanmu lewat kolom komentar, tapi sebaiknya jangan terlalu banyak dan sering.

Melakukan tag secara acak

Selain melakukan spam di kolom komentar, ada juga beberapa toko daring yang menandai atau melakukan tag secara acak. Akun-akun yang di-tag memang jadi mengetahui dan melihat apa yang dijual.

Namun, sebagian orang justru hanya sekadar melihatnya dan bahkan merasa terganggu. Sehingga mereka berusaha menghapus atau memblokir online shop tersebut. Sebaiknya gunakan cara lain agar produk kamu dilirik oleh pelanggan, misalnya, dengan Instagram Ads.

Mencuri ide bisnis

Pelanggaran etika bisnis yang terakhir adalah mencuri ide bisnis. Tindakan ini biasanya dilakukan oleh pesaing bisnis. Mencuri ide bisnis sangat berisiko terlebih jika pemegang hak Rahasia Dagang menggugat tindakan ini.

Pelaku pencuri ide bisnis bisa dijerat sanksi pidana berdasarkan Pasal 17 ayat (1) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang yang berbunyi :

(ZHR)