Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Crowding Out adalah Apa? Berikut Pengertian dan Dampaknya
16 Juni 2023 14:19 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Bisnis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Crowding out adalah keadaan ketika pengeluaran investasi dari sektor swasta menurun karena adanya peningkatan pinjaman pemerintah.
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui informasi seputar crowding out lebih lanjut, simak pengertian dan dampaknya di artikel Berita Bisnis berikut ini.
Pengertian Crowding Out
Mengutip investopedia.com, crowding out adalah teori ekonomi yang menyatakan bahwa peningkatan pengeluaran pada sektor publik (pemerintah) akan menurunkan atau bahkan menghilangkan pengeluaran sektor swasta.
Contohnya, ketika negara mengalami defisit anggaran, pemerintah akan meninjam uang dari negara lain atau instansi lain (pasar dana pinjaman) untuk tetap mempertahankan pembangunan pada sektor publik, seperti jalan tol, rumah sakit, dan lainnya.
Selanjutnya, ketika meminjam uang tersebut, pemerintah akan bersaing dengan instansi atau individu lainnya yang ada dalam kegiatan perekonomian.
Sebagai hasil dari persaingan tersebut, suku bunga riil akan meningkat dan akan menyebabkan investasi yang dilakukan pihak swasta (investasi swasta) menurun. Fenomena ini disebut crowding out.
ADVERTISEMENT
Dampak Crowding Out
Merujuk economicshelp.org, jika pengeluaran meningkat, pemerintah dapat menutup atau mengurangi pengeluaran yang lebih tinggi ini dengan:
1. Pajak Meningkat
Jika pemerintah meningkatkan pajak pada sektor swasta, misalnya, PPh yang lebih tinggi, hal ini akan mengurangi pendapatan diskresioner konsumen dan perusahaan.
Dengan adanya peningkatan pajak, pengeluaran yang dilakukan sektor swasta atau konsumen akan menurun.
2. Pinjaman Meningkat
Jika pinjaman yang dilakukan pemerintah meningkat, pemerintah akan menjual obligasi ke sektor swasta.
Selanjutnya, jika sektor swasta membeli surat berharga tersebut, mereka tak akan dapat menggunakan uangnya kembali untuk mendanai investasi sektor swasta. Oleh karena itu, pinjaman pemerintah mengurangi investasi sektor swasta.
Adapun merujuk studysmarter.co.uk, berikut dampak crowding out pada sektor ekonomi dan swasta:
ADVERTISEMENT
1. Investasi Sektor Swasta Berkurang
Ketika pengeluaran pemerintah meningkat, hal itu membuat sektor swasta keluar dari pasar dana pinjaman, sehingga investasi swasta akan berkurang.
Dengan adanya tingkat suku bunga tinggi akibat meningkatnya permintaan dari sektor pemerintah, hal itu akan menjadi terlalu mahal bagi bisnis untuk meminjam dana.
Perusahaan-perusahaan sering kali bergantung pada pinjaman untuk berinvestasi lebih lanjut seperti membangun infrastruktur baru atau membeli peralatan.
2. Akumulasi Modal Melambat
Akumulasi modal terjadi ketika sektor swasta dapat terus menerus membeli lebih banyak modal dan menginvestasikannya kembali ke dalam perekonomian.
Laju akumulasi modal dapat terjadi sebagian karena ditentukan oleh seberapa banyak dan cepat dana diinvestasikan serta diinvestasikan kembali ke perekonomian suatu negara.
Crowding out sendiri dapat memperlambat laju akumulasi modal. Jika sektor swasta tak dapat mengakses pasar dana pinjaman dan tak dapat membelanjakan uangnya di dalam perekonomian, tingkat akumulasi modal akan lebih rendah.
ADVERTISEMENT
3. Pertumbuhan Ekonomi Menurun
Produk Domestik Bruto (PDB) mengukur nilai total semua barang dan jasa akhir yang diproduksi suatu negara dalam periode waktu tertentu.
Dalam jangka panjang, crowding out menyebabkan hilangnya pertumbuhan ekonomi karena laju akumulasi modal yang lebih lambat.
Semakin lambat laju akumulasi modal, akan sedikit barang atau jasa yang akan diproduksi. Hal ini berimpilikasi pada PDB yang akan menurun.
(MQ)